24. Bunda

2K 254 2
                                    

Iqbaal menatap Billa yang duduk di jok belakang, mereka sedang dalam perjalanan. Iqbaal sendiri sengaja tidak mengabari (Namakamu), bukannya tidak mengabari akan membuat gadis itu khawatir? Itu tidak berlaku bagi Iqbaal untuk saat ini.

Ada hal lain yang harus ia lakukan dan tidak boleh ditunda. Beberapa hari yang lalu ia mendapat telfon dari seseorang dan orang tersebut adalah ibunya sendiri, maka dari itu Iqbaal menanyakan keberadaan ibunya dan membawa Billa ikut dengannya.

Tempat yang jauh dari keramaian bisa dibilang tempat yang terpencil. Iqbaal tetap fokus mengemudi sembari mendengarkan alunan lagu dari radio, sesekali melihat Billa yang terus diam.

"Billa nggak tidur? Perjalanannya masih jauh" Ujar Iqbaal memecahkan keheningan.

Volume dari lagu ia kecilkan agar bisa berbincang dengan Billa.

"Kita mau kemana kak? Kok jauh? Memang ini udah sampai mana?" Balas Billa balik bertanya.

"Nanti kalau udah sampai, Billa pasti tahu" Jawab Iqbaal.

Billa menghela napas berat, seandainya ia bisa melihat pasti ia akan menikmati indahnya pemandangan.

"Billa tidur aja gih, nanti kalau udah sampai kak Iqbaal pasti bangunin kamu" Lanjut Iqbaal lagi.

"Aku nggak mau tidur" Balas Billa.

"Yaudah kalau gitu, denger musik aja yah" Tutur Iqbaal kemudian menaikkan volume lagu.

***
Nita daritadi menatap (Namakamu) yang terus mondar-mandir membuatnya pusing kepala. Ponsel bahkan sesekali dibanting (Namakamu) ke kasur karena kesal.

"Lo kenapa sih!?" Kesal Nita.

"Nita, Iqbaal sampai sekarang nggak kasih kabar ke gue" Ujar (Namakamu) cemberut.

"Astaga, apalagi gue yang nggak tahu apa-apa. Lagian gue kaget si bos undur diri tadi, terus hilang aja gitu. Gue bahkan nggak tau besok siapa yang gantiin dia, cepet banget si bos cari pengganti baru" Balas Nita sembari mengunyah keripik yang ia beli.

"Gue penasaran dia mau kemana, sampai jadi rahasia gitu" Lanjut (Namakamu).

"Telfon Roger aja, dia kan asisten di rumah. Siapa tahu Roger tahu Iqbaal pergi kemana"

"Bener juga lo! Bentar gue telfon" Balas (Namakamu) mengambil ponselnya.

Ia segera mencari kontak Roger dan menelfonnya. Nita terus menikmati keripik sambil menatap (Namakamu).

"Hallo, ada apa (Namakamu)?"

"Hallo, Roger. Sorry nih ganggu, gue mau tanya lo lagi dimana skarang?"

"Ada di rumah gue, kenapa?"

(Namakamu) menghela napas pelan sembari menggigit jarinya.

"Lo tahu nggak, Iqbaal pergi kemana? Soalnya dia nggak kasih kabar ke gue. Terakhir waktu masih di kantor"

"Si bos nggak kasih tahu juga di mau kemana, tapi dia memang lagi pergi bareng Billa"

"Ha!? Bareng Billa juga?" Kaget (Namakamu).

"Iya"

"Sama sekali nggak ada pesan gitu yang dia kasih ke lo?"

"Enggak ada"

"Yaudah deh kalau gitu, makasih yah"

"Iya sama-sama"

(Namakamu) kembali melempar ponselnya dan duduk disamping Nita serta bersandar di bahu Nita.

With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang