27. Sunset

1.9K 228 4
                                    

"Pagi!!" Ujar (Namakamu) menyapa Nita yang sedang menelungkup.

"Berisik ah" Balas Nita melirik (Namakamu).

"Kenapa lo tumben banget ngantuk, masih jam segini juga"

"Banyak kerjaan, gue pengen tidur tapi nggak ada waktu buat tidur"

"Namanya juga kerja" Jawab (Namakamu) lagi yang sudah duduk.

"Terus lo sendiri kenapa jadi semangat banget hari ini?" Heran Nita.

(Namakamu) kembali melirik Nita tersenyum lebar kearah sahabatnya itu.

"Senyum itu ibadah tahu, jadi kita harus senyum dan semangat!" Tutur (Namakamu) lagi.

"Iya terserah lo, gue mau tidur sebentar ngantuk banget gue" Balas Nita.

(Namakamu) hanya terkekeh melihatnya, ia lalu disibukkan dengan pekerjaannya juga. Entah kenapa ia merasa senang hari ini, dirinya juga tidak tahu kenapa.

"(Namakamu), ini ada titipan dari bos" Ujar Raka.

"Tumben bos ngasih hadiah" Jawab (Namakamu).

"Bukan bos yang disini, tapi bos ganteng" Balas Raka.

"Ooh"

(Namakamu) baru mengerti yang di maksud Raka tentang bos ganteng. Siapa lagi kalau bukan Iqbaal, mereka sering menyebut pria itu "bos ganteng" atau tidak "si dingin".
(Namakamu) membuka bingkisan tersebut mendapati kotak bekal dari Iqbaal, sebuah note juga ada disana.

"Semangat kerjanya! Ini dari bunda untuk kamu, makan yang banyak!"

Membaca note itu (Namakamu) tertawa kecil sekaligus perasaan senang, tulisan Iqbaal begitu bagus tertera di note.
Setelah itu, (Namakamu) membuka kotak bekal tersebut dengan semangat.

"Wah..." Speechless (Namakamu).

"Widih apa itu?" Sahut Raka yang muncul.

"Ya makanan dong" Jawab (Namakamu).

"Minta dikit!!" Pinta Raka.

"Enggak boleh, ini buat gue beli aja lo dikantin" Balas (Namakamu).

"Pelit banget, eh gue kan yang anter gue minta dikit lah jangan pelit (Namakamu)"

"Ih nggak mau! Udah sana-sana"

***
Jeni sampai di rumah Iqbaal. Sudah lama ia tidak bertamu, semenjak kejadian dimana Hana dan Putra sama-sama di jeruji besi dirinya memutuskan untuk meluangkan waktunya sendiri di luar negeri.

Roger datang menyambut Jeni yang masih berdiri di gerbang rumah Iqbaal.

"Kemana aja?" Sahut Roger sambil membuka gerbang.

"Kepo..." Jawab Jeni setelah gerbang itu terbuka.

"Iqbaal nggak ada di rumah" Tutur Roger.

"Dia kemana?"

"Lagi keluar sebentar, kenapa lo datang kesini?" Jawab Roger.

"Wah, gue kaget denger gaya lo bicara" Ungkap Jeni.

Roger terkekeh pelan. "Iqbaal yang suruh supaya nggak terlalu formal walaupun gue cuma sebatas penjaga Billa"

"Lagian nggak ada yang nyuruh lo buat bicara formal, lo-nya aja yang mau bicara kayak gitu. Terus gue nggak boleh masuk gitu? Capek tahu berdiri gini" Jawab Jeni.

"Yaudah masuk aja, ada Billa sama bunda didalam"

Langkah Jeni terhenti mendengar kata 'Bunda' , Jeni melempar tatapan tanya pada Roger.

With You [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang