hari ini sudah cukup melelahkan bagi Dira karena hari pertama nya,Dira memang tidak pulang bareng dengan Reza karena Reza sedang ada jadwal ekskul basket hari ini jadi Dira memutuskan untuk pulang sendiri naik angkot.
"angkot mana ya lama banget."ujar dira yang menunggu angkot tidak kunjung datang
tanpa sengaja Dira melihat seseorang yang sedang di serang oleh beberapa anak sekolah yang seragamnya berbeda dengannya,setelah Dira sadar bahwa anak baru itu lah yang diserang oleh segerombolan anak dari sekolah yang berbeda, Dira pun langsung menghampirinya dan
Bugh,bugh
"hei lo ga papa ka?"ucap dira karena khawatir dengan Arka
"Dira awas."ucap Arka langsung menepis para segerombolan anak-anak itu agar Dira lolos dari pukulan itu
"makasih, gua bakal bantu lo."ucap dira
Bugh bugh
setelah pertengkaran itu selesai akhirnya segerombolan anak-anak itu kabur karena tidak lama kemudian Devin dengan Dion datang untuk membantu
"dir lo gapapa."tanya devin cemas
"gua gapapa kok tuh si arka yang parah lukanya."jawab dira
"maaf ya, makasih udah bantu gua."ucap arka
"eh iyh gapapa kali udah biasa gua mah kaya gini."jawab dira
"untung aja ada babang Dion ga sengaja liat lo berdua lagi di keroyok jadi gua bisa nyelamatin lo."jawab dion dengan sombong
"thanks ya udah bantu."ucap arka
"iya."jawab devin singkat lalu pergi begitu saja dan menarik lengan Dion agar ikut dengan nya
"eh mau kemana sih."ujar dion
"balik."jawab devin singkat
setelah kepergian Devin dan Dion, Dira segera membawa Arka kembali ke dalam sekolah untuk ke ruang uks, setelah samai di ruang UKS Dira pun langsung mengambil kotak P3K
"sini ka gua obatin lukanya."ujar Dira sambil membuka kotak P3K
"pelan-pelan ya."ujar arka yang sedikit kesakitan
"heh tenang aja kali nih ga liat lambang pmr,gini-gini gua anak pmr ngobatin gini doang mah biasa."jelas dira
"syukur deh jadi kalo gua ada apa-apa diobatin sama lo."ujar Arka
"idihh nerus."
"tapi tadi lu hebat bisa lawan mereka thanks ya udah mau bantu."ujar Arka
"iya sama-sama,lain kali kalo mau berantem tuh ajak orang jangan babak belur sendiri nyusahin."
"ya maaf biasa ya juga berantem ga ampe begini kok."ujar Arka
"itu bukan berantem lagi tapi di keroyok Arka,anak baru satu ini nyebelin ya."ucap Dira kesal
"gua mau nanya ko lu mau masuk pmr sih."tanya arka
"ya gapapa gua juga kan anak silat ya jadi gua harus bisa ngobatin diri sendiri sebelum gua ngobatin yang lain."jelas dira
"iya juga sih lo bener tapi keren."ujar Arka
"makasih."
"oh ya rumah lu dimana? gua anter ya."tanya Arka dan ia juga menawarkan pulang bareng bersamanya
"ga usah ka, gua naek angkot aja."jawab Dira
"udah gapapa lu nolongin gua ya angep aja gua lagi berterimakasih sama lo."ujar Arka
"tapi."
"please mau ya,ah lama ayo naek buru."ujar Arka sambil menarik Dira keluar ruang UKS menuju tempat parkir
akhirnya Dira terpaksa menerima tawaran Arka jujur Dira sangat canggung dan takut karena Dira belum terlalu dekat dengan anak baru ini namun Dira berusaha percaya dengan Arka
sesampainya di rumah Dira, Arka memberhentikan motor matic nya tepat di depan rumah Dira
"ka makasih ya udah mau anter gua pulang."ujar Dira berterima kasih kepada Arka
"seharusnya gua yang makasih sama lo,tapi Dir gua mohon sama lo ini yang terakhir lo nolongin gua ya."ucap arka
"tapi kenapa?"tanya Dira heran
"gua cuman ga mau lo dalam bahaya Dira,emangnya lo ga takut apa gua kan anak baru."jawab arka
"ya emang nya kenapa kalo lo anak baru terus gua ga boleh bantu gitu? ya kali gua ngebiarin orang dikeroyok diem aja."ucap Dira
"please Dir jangan ikut campur urusan gua."Ucap Arka memperingati Dira
"oh oke ka,kalo gitu gua masuk dulu ya ke rumah, hati-hati di jalan."
"aneh banget sih tuh anak baru, apa coba maksudnya."ucap dira dalam hati
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Human
Teen Fictionnamanya Dinira Adila Putri,ia biasa di panggil Dira.dia hanya gadis biasa namun terlalu sulit untuk dibilang biasa karna sifat dia yang ceroboh,keras kepala, dan sedikit tomboy melekat pada dirinya itulah ciri khas dari dia setelah perceraian orang...