part 11

7 3 0
                                    

setelah pulang sekolah ini Dira dan yang lainnya berniat untuk pergi ke rumah Acha untuk melakukan kerja kelompok untuk mengerjakan tugas sejarah peminatan.Dira kali ini ia bersama teman kelompoknya yaitu,Acha,Dion,Devin,dan Arka beranjak ke tempat parkir menuju rumah Acha

"woii ntar gua balik dulu ya ke rumah ganti baju."ujar Dion

"yaelah rumah lu kan sama Acha depan-depanan pulang tinggal pulang."balas Dira

"ya siapa tau aja ada yang nyariin gua."ujar Dion dengan muka sok gantengnya

"geer banget anak nya pak Jajang."ujar Dira dengan nada mengejek Dion

"jajang jajang bapak gua namanya Dadang ga usah ganti-ganti kasian nenek gua udah capek-capek bikin nasi kuning."balas Dion yang tidak terima atas perkataannya mengenai bapaknya

"jadi kerkom ga sih gua balik nih malah ribut."ujar Arka yang tak tahan mendengarkan ocehan Dira dan dion

"sabar sih lagi diskusi."ujar Dion

"ya udah ayo."ucap Dira mengakhiri pembicaraan 

akhirnya mereka pergi meninggalkan tempat parkir sekolah menuju rumah Acha,mereka semua meninggalkan tempat parkir kecuali Devin yang tertinggal oleh teman-temannya karena ia memarkirkan motor nya di ujung tempat parkir

"Woii Vin kita duluan ya."teriak Dion

"iya."ucap Devin singkat,saat Devin mengeluarkan motornya dan keluar gerbang Devin melihat seorang perempuan sekitar umur 40-an yang sedang memerhatikan teman-temannya yang baru saja keluar dari pintu gerbang sekolah.lalu ia menghampirinya

"Tante."ucap Devin memanggil perempuan itu lalu yang dipanggil pun menoleh siapa kah yang memangilnya

"Dev-in."ucap perempuan itu karena ia terkejut setelah tahu siapa yang memergokinya,wanita yang di pergoki oleh Devin adalah Rosa ibu kandung dari Dira

"Tante ngapain disini?"tanya Devin

"Ga papa tante ga ngapa-ngapain."jawab Rosa ia berusaha menyembunyikan sesuatu

"Tante kangen sama Dira?"tanya Devin

"hiks hiks tante kangen sama Dira."jawab Rosa sambil menangis ia tidak tahan lagi rasanya untuk membendung air mata ini yang selalu saja jatuh disaat ia teringat dengan anaknya Dira yang selalu ia rindukan

"Yang sabar ya tante Devin tau tante sayang sama Dira."ujar Devin sambil mengelus pundak Rosa agar lebih tenang

"iya tapi Dira ga sayang sama tante malah dia benci sama tante."gumam Rosa sambil menghapus air matanya

"Dira sayang kok sama tante ya cuman dia gengsi aja,tante bawa apa?tante bawa sate padang kesukaan Dira?"tanya Devin dengan mata tertuju pada bungkusan makanan yang dibawakan Rosa

"iya tante tadinya mau kasih makanan kesukaan Dira tante titip kamu aja ya."ujar Rosa sambil memberikan makanan itu kepada Devin

"oh iya tante."kata Devin sambil mengambil makanan yang diberikan Rosa

"ya udah kalo gitu tante pergi dulu jangan bilang-bilang tante ke sini ya."kata Rosa mengingatkan Devin

"iya tante."jawab Devin

"makananya jangan lupa dikasih ya,jangan bilang dari tante juga."kata Rosa mengigatkan kembeli

"iya tante."jawab Devin

"tante pergi dulu assalamualaikum."pamit Rosa dan langsung meninggalkan Devin

"waalaikumussalam."jawab Devin 


***


sesampainya Devin di halaman rumah Acha ia langsung mengetuk pintu dan mengucapkan salam

"Assalamualaikum."ucap Devin

"waalaikumussalam."ucap mereka serempak yang sudah sampai dari tadi menunggu kedatangan Devin

"Darimana aja lo baru nyampe lama banget?"tanya Dira

"Nih buat lu."ucap Devin sambil melempar sebuah kotak makan yang berisi sate padang

"Apaan nih?sate padang makasih ya."ucap Dira dengan sepenuh hati menerima makanan yang diberikan Devin

"Darimana sih lu ditanya malah ngasih Dira sate padang."ucap Dion

"Nambel ban."ucap Devin berbohong

"ohh"Jawab mereka semua

"nambel ban kok bawa sate padang?"ujar Dion

"sekalian."jawab Devin

"Devin jahat beli nya cuman satu Acha ga di beliin."ucap Acha seperti anak bocah yang tidak dibelikan ice cream

"ga ada lagi."jawab Devin

"udah lama malah ngobrol lanjut ga nih mau balik gua."ucap Arka yang sudah tidak tahan dengan layar komputer dan beberapa kertas di hadapannya

"berisik gua mau makan dulu kalo mau pulang,pulang aja."jawab Dira sambil menyuapkan sate padang ke dalam mulutnya

"seterah."ucap Arka malas

"lagian dari tadi ribut pulang mulu di cariin ya sama umi-nya."ucap Dion menggoda Arka

"apaan sih lu semua bacot tau ga sih."ujar Arka kesal,lagi-lagi ia di ejek oleh teman-temannya karena perihal Arka memanggil Umi kepada Ibunya

"iya emang kita mah bacot."ujar Dira sambil menguyah sate

"udah deh diem mending lanjut aja."ucap Acha berusaha mendamaikan suasana

disaat yang lain sedang sibuk dengan laptop,buku,dan beberapa lembar kertas sedangkan Dira masih di sibukkan dengan makanannya yang belum ia habiskan.

"eh gua makan nih ga tahan liat beginian pada mau ga? banyak nih."ucap Dira menawarkan pada teman-temannya

"mau."ucap Dion dan Acha bersamaan

"sini makan dulu biar bisa mikir."ucap Dira
disaat ia memakan sate padang yang diberikan oleh Devin ia jadi teringat oleh ibunya yang selalu membawakan ia sate padang setelah ia pulang dari kantor,dan tanpa di sadari setetes air bening jatuh tepat di pipi Dira

"Dir lo nangis."ucap Arka lalu yang lainnya pun langsung melihat ke arah Dira

"hah eng-gak gua ga nangis."jawab Dira

"alay makan sate padang pedes aja nangis."ujar Arka meledek

"iya gua ga tahan pedes."jawab Dira bohong ia berusaha menyembunyikannya padahal ia teringat oleh ibunya

tanpa di sadari Devin sedang memperhatikan Dira ia merasa kasihan dan merasa bersalah karena ia gagal membuat sahabatnya bahagia dan ia juga gagal menjadi sahabat yang baik untuk Dira

"Dir maaf gua bohong lagi."ucap Devin dalam hati


semoga suka ya sama ceritanya jangan bosen-bosen bacanya wkwk jangan lupa vote dan komen



Sweet HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang