part 7

22 5 0
                                    

kringggggg kringgggggg

bel pulang sekolah telah berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas,seperti rencana nya tadi pagi dira dan reza tidak pulang bareng karena dia memiliki rencana masing-masing

"DIRAAA."teriak reza dan yang di panggil pun menengok ke sumber suara mencari keberadaan suara yang memanggil namanya

"apaan?"jawab Dira 

"gua anter dulu aja lah ke toko kue mama."ujar Reza mengajak Dira pergi ke toko tante Mira

"ga usah gua naek angkot aja."tolak Dira

"naek angkot,gua ga tega liat lu naek angkot."kata Reza

"heleh lebay bilang aja lu disuruh tante Mira suruh anterin gua dulu."ujar Dira

"hehe iya sih tapi bentar, Devin."panggil reza kepada Devin yang sedang berjalan menuju tempat parkir

"kenapa?"tanya Devin

"anterin Dira ke toko kue nyokap gue ya."ujar Reza menyuruh Devin mengantarkan Dira ke tempat toko kue Tante Mira

"ok."jawab Devin singkat

"tuh udah sana naek gua duluan ya ke kantor papah bye sampai ketemu di rumah jelek."ujar Reza mengejek Dira

reza langsung pergi meninggalkan Dira dan Devin di parkiran sekolah menuju kantor papahnya

"nyebelin lo ya,kalo Reza yang ngomong aja minta tolong tebengin gue pasti mau coba kalo gua yang minta pasti nolak."ujar Dira yang kesal pasalnya Devin tidak pernah mau menuruti perkataan Dira

"karena lo ga minta."jawab Devin

"haha iya juga sih gua kan pulang pergi sama Reza."padahal sekalipun ia minta pulang bareng pun pasti Devin menolak dengan alasan harus buru-buru pergi ke tempat les

"naek."titah Devin 

Devin melajukan motor matic nya dengan kecepatan sedang selama diperjalanan Dira hanya mengoceh sendiri karena seperti sedang di bonceng oleh patung yang tidak bisa menjawab apa-apa pertanyaan dira

"Dir mau gua turunin?"sampai akhirnya Devin berbicara karena ia tidak tahan dengan ocehan Dira

"turunin aja toko kue tante gua udah di depan."ujar Dira

"canda."ucap Devin

"heh muka-muka kaya lo tuh ga pantes becanda dari tadi gua ngoceh di jalan lu ga jawab."kata Dira 

"gua fokus nyetir."ujar Devin

"oke baiklah gua ngerti kok,makasih ya tebegan nya hati-hati di jalan."kata Dira 

selepas kepergian Devin, Dira langsung masuk ke dalam toko kue milik tante nya

"assalamualaikum tante."ucap dira sambil mengecup tangan Mira,tapi saat Dira melihat di dalam toko kue Mira,ia melihat Arka dan seorang perempuan seusia tantenya sepertinya dia ibunya.
"lo arka lo disini?"tanya Dira heran mengapa ia bisa begitu akrab mengobrol dengan tantenya

"iya gua nganter nyokap beli kue."ujar Arka yang memang benar ia mengantar ibunya

"kamu kenal sama Arka, Dira?"tanya Mira

"dia temen sekelas aku tan."jawab Dira

" ooh kamu teman sekelas nya anak saya,kenalin saya fitri uminya arka."ucap wanita itu

"apa arka manggil ibunya umi lucu banget."ucap dira dalam hati dan sedikit menahan tawa karena sangat aneh orang seperti Arka memanggil ibunya umi."eh iya tante saya dira."ucap Dira sopan dan mengecup sopan tangan tante Fitri

"jangan panggil tante Umi aja,saya lebih senang di panggil Umi dari pada tante."ujar Fitri

"iya tan-eh umi maksud saya."jawab Dira yang masih belum terbiasa dengan sebutan Umi

"Dira kamu sama Arka dulu ya, tante mau ke dapur dulu mau liat kue,ayo fitri."Mira mengajak Fitri ke dapur untuk melihat beberapa kue lagi yang belum jadi pesanan Fitri uminya arka

"jadi ini toko kue nya tante lo?."tanya arka

"iya,gua juga baru tau kalo lo itu pelanggan tante gua."jawab Dira

"iya biasanya nyokap minta tolong bi ida buat ambil kue nya tapi sekarang minta kesini langsung sekalian ketemu tante lo udah lama ga ketemu katanya."kata Arka menjelaskan pada Dira

"tante gua itu temen nya umi lo?"tanya Dira yang masih binggung

"iya,lo baru tau?"kata Arka

"iya gua baru tau."ujar Dira

" Dir besok sore gua mau balapan motor lo dateng ya."kata Arka mengajak Dira menonton balapan motor

"besok sore?"tanya Dira

"iya kenapa ga bisa?"

"eng-ga eh maksud gua bisa."jawab Dira gugup karena jika ia ketahuan teman-temannya ia datang menonton Arka balapan pasti teman-temanya marah padahal sejauh ini Arka baik dengannya tidak seberandal rumor di luar sana

"oke gua tunggu lo."kata Arka

"aduhh mampus gue kalo ketauan anak-anak gua nonton Arka balapan ntar yang ada mereka marah lagi bilang ga ya ke mereka."ucap dira dalam hati ia sangat bingung karena teman-teman nya tidak suka dengan Arka apalagi Sasa yang membenci Arka karena rumor itu

"kenapa?lo mikirin takut temen lo marah."tebak Arka yang sudah tahu jika teman-temannya tidak suka jika Dira berhubungan dengan nya

"sok tau lu."jawab Dira yang membantah ucapan Arka

tak lama kemudian Mira dan Fitri datang dengan membawa beberapa kue yang sudah di pesan oleh Fitri

"serius amat sih pada ngomongin apaan sih?"tanya Fitri yang senang melihat kedekatan Arka dengan Dira

"itu tan-eh umi Arka mau."belum sempat Dira melanjutkan ucapannya Arka langsung memotong dan  melanjutkan ucapannya dira

"Arka mau kerja kelompok Mi, besok sama Dira kebetulan satu kelompok."ujar Arka ia langsung memberi kode pada Dira agar ia tidak memberi tahu Umi nya dan Dira langsung mengerti apa yang di maksud Arka dia tidak memberi tahu Umi nya

"oh kerja kelompok dimana?"tanya Fitri

"di rumah temen mi."jawab arka

"umi seneng kamu berubah lebih peduli sama tugas kamu sebagai pelajar."ujar Fitri ia bangga karena ada perubahan dengan anaknya."kalo gitu makasih ya mir kue nya saya pulang dulu ya."pamit Fitri pada Mira

"iya Fit sama-sama sering-sering ya kita ketemu."ujar Mira

"pasti dong apalagi sekarang kan Arka temennya Dira jadi bisa lah kita ketemu."

"udah yu mi pulang."ajak Arka dan tidak lupa ia berpamitan dan bersalaman dengan Mira

"kita pulang dulu ya mir,Dira umi pulang dulu ya kapan-kapan kamu main ke rumah umi ya umi tunggu loh."ujar Fitri

"iya tante insyaallah aku main ke rumah kapan-kapan."jawab Dira

"tuh kan tante lagi."protes fitri

"maaf tan-eh umi."jawab Dira sambil cengengesan karena malu ia sering lupa untuk memanggil dengan sebutan umi

"Dir gua balik dulu ya sampe ketemu besok di sekolah,jangan lupa besok sore dateng."bisik Arka kepada dira

Dira hanya mengangguk sebagai jawaban dia



Sweet HumanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang