setelah kejadian kemarin membuat Dira terus-menerus memikirkan ucapan Rosa kemarin
"gua bukan anak mama,gua bukan anak mama lagi."kata Dira sambil menangis
mendengarkan hal itu membuat Mira
terus memikirkan Dira sampai kapan Dira terus terusan mempunyai masalah dengan kedua orang tuanya"Dir."panggil Mira
"tante, ada apa tan?"tanya Dira
"kamu abis nanggis?"tanya Mira walaupun ia tahu Dira akan menjawab tidak
"iya tan Dira abis nonton Drakor ceritanya sad ending ga kuat Dira tan."ucap Dira ia berbohong kepada Mira
"kalo ga kuat jangan di tonton dari pada bikin mewek."ujar Mira ia berusaha menghibur Dira
"hehe iya tan Dira ga tau akhirnya bakalan sad ending tau gitu ga bakalan Dira tonton."ujar Dira
"kebawah sana ada temen kamu dibawah."kata tante Mira
"siapa tante?." tanya Dira karena Dira berjanjian dengan siapapun hari ini
"kamu kebawah aja deh."tukas tante Mira
"ya udah Dira ke bawah."
setelah Dira berhasil menuruni anak tangga betapa terkejutnya Dira karena yang dimaksud temannya Dira itu adalah Arka
"ngapain lo ke sini?" tanya Dira jujur ia malas sekali untuk bertemu dengan siapapun hari ini
"astagfirullah."ucap Arka ia sangat kaget karena melihat Dira yang datang tiba-tiba dengan rambut berantakan yang hampir menutupi sebagian wajahnya,kaos putih,celana pendek
"woi kenapa lu kesambet?" entah apa yang ada di otak Arka sampai ia tampak kaget seperti itu
"eh ra lu dari pagi ga mandi? " tanya Arka bisa-bisanya anak gadis menemui seorang pria dengan keadaan memprihatinkan seperti ini
"enak aja lo, eh i-iya sih gua belom mandi."ujar Dira sambil cengegesan
"pantes dari tadi gua nyium apaan ga taunya bau lo."oceh Arka jujur walaupun Arka anak yang urakan tapi Arka merupakan tipikal cowo yang bersih dan sangat memperhatikan penampilannya,"ra mandi sono jadi cewe jorok amat lu tuh rambut udah ga di keramas berapa bulan ampe kaya sarang banggo aja lu."ujar Arka mengejek
"enak aja lu ga nyampe berbulan-bulan juga kali."ujar Dira merasa tidak terima,"lagian gua klo libur sekolah mandi juga libur lah kaya mau kemana aja mandi."lanjut Dira
"idihh jorok amat hidup lu gua cowo ga gitu-gitu amat cepet mandi gua tunggu mau gua traktir sate padang ga lu."ujar Arka
"serius? ok tunggu gua bentar."ujar Dira pada Arka lalu ia cepat-cepat mandi dan mengganti baju
tidak butuh waktu lama dira sudah siap dengan hodiee,jeans,sepatu convers,serta ia memoleskan bedak bayi dengan tipis dan tidak lupa ia mencepol rambutnya asal
"ayo ka gua udah siap nih."ajak Dira dengan semangat 45 oke Dira emang lebay abaikan saja
"nih."ujar Arka sambil melempar kunci motor miliknya pada Dira
"lah kok di kasih ke gua?"tanya Dira binggung masa iya ia yang mengendarai motornya dia kan cewe
"lu yang bawa, jarak dari rumah gua ke rumah lo lumayan jauh cape gua jadi lu aja yang bawa ok."kata Arka dengan seenaknya ia menyuruh Dira yang mengendarai motornya sedangkan ia duduk di bangku penumpang di belakang
"gila lo gua yang cewe masa gua yang bawa lu lah yang bawa."ucap Dira kesal karena tidak habis pikir dengan pikiran Arka ia di suruh mengendarai motor ninja milik arka dan memboncengnya
"mang lo cewe? modelan kek lo mah ga cocok jadi cewe."ujar Arka mengejek
"syalan lu,ayo naek."dan akhirnya pun Dira mengalah jadi dia yang mengendarai motornya bisa anda bayangkan bagaimana ini bisa terjadi emang ga ada akhlak Arka
disepanjang jalan Dira ingin sekali melempar Arka jatuh dari jembatan yang dibawahnya dialiri oleh sungai yang mengalir deras
"ka lu ga malu di liatin orang?"Dira benar-benar malu karena ia yang mengendarai motor padahal yang harus malu itu Arka
"lah ngapain malu gua pake baju, klo jalan sama gua mah siap-siap aja ra jadi pusat perhatian orang namanya juga cowo ganteng mah beda."ujar Arka memang urat malu cowo ini sudah putus
"ga ada akhlak lo emang bener ya dunia kebalik."ujar Dira semakin kesal dengan Arka jika bukan karena sebungkus sate padang mana mau ia melakukan ini
setelah sampai di tempat tujuan Arka langsung memesan pesanannya
"pakde sate padangnya tiga ya yang satu dibungkus aja."kata Arka kepada pedagang sate padang itu
"eh anak dajjal orang jualan sate padang ya berarti orang padang lah."tukas Dira membenarkan ucapan Arka
"saya orang jawa neng istri saya yang orang padang."tutur pedangang sate padang itu membenarkan
"hah ."ujar Dira merasa binggung dan malu tentunya
"bau keong."ujar Arka meledek sambil menutup hidungnya,"mankanya jangan sotoy tau mana lu ama gua wkwk."lanjut Arka sambil tertawa kencang
setelah itu pesanan mereka pun tiba dan mereka memakannya dengan nikmat
"heh lu belom makan dari pagi apa? lu cewe manis dikit kek kalo makan di depan cowo."melihat cara makan Dira membuat nafsu makan Arka hilang
"bhmodo ammdat."ujar Dira dengan mulut yang masih terisi penuh dengan makanan
"makan dulu bego ntar lu mati gara-gara keselek gua ga tanggung jawab."kata Arka
"ini makanan kesukaan gua ka dan gua juga emang belom makan sih."gumam Dira sambil cengegesan,"udah belom makannya lama gua tinggal nih."Dira sudah menghabiskan satu piring sate padang dengan waktu yang begitu cepat
"lu kerasukan jin tomang ya? cepet banget lu makan baru dua suap gua makan udah abis aja lu."tukas Arka, baru kali ini dia melihat cewe makan seperti orang kesetanan benar-benar tidak menunjukkan jati dirinya sebagai seorang wanita
"jangan banyak ngomong abisin cepetan."tukas Dira dengan nada ketusnya
setelah itu Arka mempercepat makannya ia tidak mau di ejek oleh Dira karena ia makan sangat lelet
"akhirnya selesai juga makan udah yuk ra balik jangan lupa bayar."titah Arka
"hah kan lu yang traktir gua bego."ujar Dira kesal padahal ia sendiri yang datang ke rumah dan berniatan mentraktir Dira
"ga jadi berubah pikiran gua,gua lupa kalo gua bawa duit pas-pasan."ujar Arka dengan entengnya dia bicara seperti itu seperti tidak ada dosa
"nyesel gua nerima ajakan lu untung gua bawa duit,nih pak saya BAYAR SENDIRi." ujar Dira dengan suara sedikit ia kencangkan,"gaya-gayaan mau traktir padahal bawa duit pas-pasan."oceh Dira karena ia masih kesal
"jadi berapa pakde punya saya?pesanan saya udah yang dibungkus?"ucap Arka
"jadi 32 ribu dek,ini yang sate padang yang dibungkusnya pedes kan ya?"tanya penjual itu sambil memberikan sebungkus sate padang
"iya pakde makasih ya."ucap Arka
"katanya bawa duit pas-pasan tuh bisa bungkus sate padang ga ada akhlak emang."batin Dira yang masih kesal
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Human
Roman pour Adolescentsnamanya Dinira Adila Putri,ia biasa di panggil Dira.dia hanya gadis biasa namun terlalu sulit untuk dibilang biasa karna sifat dia yang ceroboh,keras kepala, dan sedikit tomboy melekat pada dirinya itulah ciri khas dari dia setelah perceraian orang...