05

26K 2.8K 215
                                    

Membaca work ini gak ribet loh, hanya bermodalkan vote & comment :)
Kalo gak suka, jangan baca!

Membaca work ini gak ribet loh, hanya bermodalkan vote & comment :)Kalo gak suka, jangan baca!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Apakah Anda baik-baik saja?", ucap suara lembut itu dengan nada khawatir.

"A-aku..."

"Lebih baik Anda beristirahat dulu di sini. Biar aku yang masuk ke dalam". Sosok itu memapah Jaemin dan menuntunnya duduk di kursi yang berada di luar apotek. "Katakan, obat apa yang harus ku beli?".

Jaemin tampak ragu. Dia tidak ingin merepotkan orang lain. Namun, kepalanya benar-benar berdenyut nyeri.

"Aku pusing dan tidak enak badan. Mungkin aku juga masuk angin", lirih Jaemin.

"Baiklah, tunggu sebentar!". Sosok itu pun bergegas memasuki apotek. Tak lama kemudian, dia keluar membawa dua plastik obat.

"Ini untuk Anda errr-", sosok itu menyerahkan salah satu kantung plastik kepada Jaemin sambil menunggu pria cantik itu mengatakan sesuatu.

"Terima kasih. Aku Na Jaemin".

"Ah, Jaemin-ssi. Namaku Zhong Chenle".

Mereka berkenalan secara singkat. Dan Jaemin pun mengetahui bahwa lelaki manis penolongnya ini adalah blasteran China seperti Renjun. Chenle juga satu tahun lebih muda darinya. Maka dari itu, Jaemin memintanya untuk memanggil 'hyung' saja.

"Kalau begitu, aku akan mengantarkan hyung pulang. Ini sudah cukup larut", kata Chenle yang memang mengendarai mobil sendiri.

"Tidak usah, aku tidak mau merepotkanmu dua kali", tolak Jaemin halus. Namun, Chenle tetap bersikukuh untuk mengantarkannya pulang. Dia khawatir melihat kondisi Jaemin yang tadi hampir saja tumbang. Mau tidak mau, Jaemin pun pasrah dan menuruti perkataan Chenle.

Selama perjalanan, Jaemin enggan membuka suaranya. Kepalanya masih berdenyut sakit dan dia lebih memilih memejamkan matanya. Melihat hal itu, Chenle berinisiatif untuk mampir ke minimarket dan membelikan Jaemin beberapa makanan untuk mengisi perutnya. Lelaki cantik itu tampak sedikit pucat. Dan Chenle bertekad untuk mengurusnya hingga Jaemin benar-benar menelan obatnya nanti, karena siapapun pasti tidak tega jika melihat kondisi Jaemin saat ini.

 Dan Chenle bertekad untuk mengurusnya hingga Jaemin benar-benar menelan obatnya nanti, karena siapapun pasti tidak tega jika melihat kondisi Jaemin saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PSYCHO ||NoMin|| ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang