14

15K 1.8K 85
                                    

Typo bertebaran~
Happy reading!

Typo bertebaran~Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Chenle menyibak tirai jendela dan membiarkan sinar matahari pagi menerangi ruangan itu. Tak lama kemudian, terdengarlah suara ketukan pintu. Chenle pun mempersilakan si pelaku masuk, maka masuklah dua orang yang sudah sangat Chenle kenal dengan baik.

"Oh, Mark-hyung, dokter Kang", sapa Chenle ramah. Kedua orang tersebut hanya mengagguk sebagai balasannya.

"Bolehkah aku langsung memeriksa keadaannya?", ucap sang dokter. Chenle pun menganggukkan kepalanya.

"Kau... sungguh berhati besar, ya?", lirih Mark yang membuat Chenle menoleh kepadanya.

"Maksud hyung?".

"Tentu saja karena kau masih setia berada di sisi Jisung hingga detik ini. Kau sugguh kuat..."

Chenle hanya tertawa hambar. "Ya..., bagaimana pun juga si berhati besar ini telah jatuh cinta kepada Park Jisung. Jatuh cinta terlalu dalam hingga rasanya kerinduan selama tujuh bulan ini akan membunuhku secara perlahan", lirihnya kemudian. Mark pun menepuk bahu Chenle pelan.

"Yakinlah bahwa Jisung akan segera kembali". Setelahnya tidak ada percakapan di antara keduanya hingga sang dokter menjelaskan bahwa kondisi Jisung mulai membaik, namun dokter juga tidak tahu kapan lelaki jangkung itu akan sadar dari komanya. Chenle dan lainnya hanya bisa berharap bahwa Jisung akan segera membuka matanya lagi.

 Chenle dan lainnya hanya bisa berharap bahwa Jisung akan segera membuka matanya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hai, Jaemin-ssi!"

Jaemin tersentak tatkala dirinya baru saja menutup pintu toko, sudah ada seseorang yang memanggil namanya.

"Oh, Hyunjin-ssi? Kenapa kau bisa berada di sini? Apakah kau ingin membeli bunga?", tanya Jaemin beruntun. Lelaki yang ternyata adalah Hyunjin itu hanya menggeleng pelan.

"Tidak, Jaemin-ssi. Aku... hanya ingin mengajakmu makan siang". Hyunjin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Apakah kau mau?", lanjutnya.

"Uh, oh, aku... Eum, Hyunjin-ssi serius ingin mengajakku makan siang?", kata Jaemin hati-hati. Pasalnya, mereka bahkan tidak terlalu akrab dan baru saja saling mengenal satu sama lain. Jaemin tidak yakin bahwa suasana canggung di antara mereka akan hilang begitu saja.

PSYCHO ||NoMin|| ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang