11

17.2K 2K 16
                                    

Typo bertebaran~
Happy reading!

Typo bertebaran~Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

"Kau juga!", tuduh Renjun yang kini menghadap kearah Jaemin. "Sejak kapan kau akrab dengan Jeno?", sergahnya yang membuat Jaemin salah tingkah.

"Ah, itu... A-aku... Maksudku, kau kan tahu sendiri kalau Jeno sering mengantarkanku pulang akhir-akhir ini. Jadi, dari situlah kami mulai akrab", jawab Jaemin berusaha menetralkan detak jantungnya. Renjun masih memicingkan matanya dengan curiga. Namun, dia kembali menghadap kearah Mark dan kembali melontarkan pertanyaan yang sama.

"Aku dan Haechan juga begitu. Kami sering bertemu di luar jam kerja dan akhirnya menjadi akrab", jawab Mark tenang, membuat Renjun mendengus kurang puas dengan jawaban mereka berdua.

"Awas saja jika kalian menyembunyikan sesuatu dariku! Aku tidak akan berbaik hati lagi kepada kalian! Dan kau, Jaemin-ah. Aku harap kau tidak menyembunyikan apapun karena kita adalah teman baik".

"Ah, i-iya, Renjun-ah. Aku pasti akan menceritakan semuanya kepadamu", jawab Jaemin setengah gugup. Karena untuk saat ini dia belum sanggup mengungkapkan isi hatinya kepada siapapun. Namun, jika sudah saatnya maka Jaemin akan mengungkapkan semuanya.

 Namun, jika sudah saatnya maka Jaemin akan mengungkapkan semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jaemin berjalan gontai menuju halte bus. Entah kenapa akhir-akhir ini dia mengalami insomnia. Padahal, Jaemin sangat bersemangat menunggu pagi datang agar segera bisa menemui Haechan. Namun, lihatlah keadaannya sekarang! Cukup menyedihkan dengan kantung mata yang tampak samar. Jaemin menghela napas beberapa kali sebelum mendudukkan dirinya di halte seorang diri.

TIN! TIN!

Suara klakson mobil itu membuyarkan lamunan Jaemin. Untunglah dia tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan sejenisnya meskipun tak dapat dipungkiri bahwa dirinya berjengit refleks. Terdengar tawa pelan dari dalam mobil diikuti bunyi pintu yang terbuka.

"Jaemin-hyung! Maaf karena mengagetkanmu. Tapi ekspresimu tadi sangat menggemaskan~"

Jaemin yang masih mengelus-elus dadanya itu pun mendongak tatkala mendengar suara yang mulai dihapalnya belakangan ini.

PSYCHO ||NoMin|| ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang