10

19K 2.1K 231
                                    

Typo bertebaran~
Happy reading!

Typo bertebaran~Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Dengan gerakan cepat dan tanpa diduga-duga, Haechan sudah menepis pistol yang ditodongkan hingga terpental jauh dan dengan kesempatan itu pula, dia menggunakan pisau lipatnya yang selalu tersimpan di saku untuk melawan Mark. Namun, Mark bukanlah pria yang bodoh dalam membaca pergerakan itu. Dia juga tak kalah gesit untuk menghindar dari serangan Haechan, meskipun lengannya sedikit tergores.

Dengan terengah-engah, Haechan menatap Mark tajam setelah tercitpa jarak di antara keduanya.

"Kau...! Jangan membuatku geram!", kata Haechan murka. Mark hanya terkekeh kecil.

"Maka kau tidak boleh menghalangi jalanku, baby bear", kata Mark tenang.

"Bajingan!"

Mark paling tidak suka jika mulut manis itu sudah mengeluarkan kata-kata kasar, karena Haechan-nya yang dulu tidak pernah berperilaku seperti ini. Apa yang membuatnya berubah drastis seperti sekarang? Benarkah kerasnya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang?

"Sudah cukup bermain-mainnya!", desis Mark dengan ekspresi dingin. "Tadinya ku pikir kau akan segera jera jika ku takut-takuti. Tapi ternyata kau cukup keras kepala. Sepertinya aku harus memberimu hukuman".

Mark melangkah pelan mendekati Haechan yang entah kenapa membuat lelaki manis itu beringsut mundur.

"Jangan mendekat! Karena aku akan membunuhmu!", pekik Haechan sambil menodongkan pisaunya. Mark kembali terkekeh pelan.

"Seperti ini?", tanya Mark yang tiba-tiba saja sudah menggenggam tangan Haechan tanpa memperdulikan telapak tangannya yang mulai tergores oleh pisau. Dengan sengaja dia mencengkeram tangan mungil itu hingga melonggarkan genggaman tersebut dan membuat pisaunya terjatuh.

KRAKK!

"Aaaargh! Sialan!", jerit Haechan saat mendengar suara tulang lengannya yang berderik. Sepertinya tangannya patah.

"Aku tidak bisa mentolerirmu lagi, baby bear. Ini hanya peringatan kecil. Jika kau masih berani menantangku, maka jangan harap bahwa aku dan Tuanku akan berbaik hati kepadamu dan juga Boss-mu itu".

Setelahnya, Mark pergi meninggalkan Haechan yang terkapar di tanah dan mengumpatinya berkali-kali.

Setelahnya, Mark pergi meninggalkan Haechan yang terkapar di tanah dan mengumpatinya berkali-kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
PSYCHO ||NoMin|| ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang