Typo bertebaran~
Happy reading!.
.
."Kau!". Mark masih terlarut dalam keterkejutannya. "Bagaimana bisa Yang Jeongin ada di rumah ini? Dan... apa tujuanmu sebenarnya memberitahukan tentang anak itu kepadaku dengan begitu mudah?", tanya Mark bertubi-tubi.
"Tolong tenang sebentar, Tuan. Semua pelayan dan penjaga yang ada di rumah ini telah dipekerjakan oleh Tuan Haechan, bukan Tuan Hyunjin", ucap pelayan tersebut. Mark menyilangkan tangannya di depan dada sambil menatap tajam pelayan tersebut.
"Bagaimana bisa aku percaya bahwa kau sepenuhnya berada di pihak Haechan dan bukan Hwang Hyunjin?".
Pelayan itu terdiam sejenak, kemudian mulai merogoh sesuatu dari dalam saku roknya.
"Ini, Tuan".
Mark tertegun. Pasalnya, benda yang ditunjukkan kepadanya adalah seutas kalung berbandul matahari berukuran kecil. Mark sangat mengenal kalung tersebut. Kalung milik mataharinya, milik Haechan-nya. Pelayan itu pun menyodorkan kalung tersebut ke dalam genggaman Mark.
Tidak salah lagi, kalung itu benar-benar milik Haechan. Mark mengelus bagian dalam bandul tersebut yang dengan jelas telah terukir namanya di sana.
"Sekarang, tolong bawalah Tuan Jeongin bersama Anda karena Tuan Na Jaemin dalam bahaya!", sergah si pelayan yang membuat Mark mengernyitkan dahinya.
"Apa katamu? Na Jaemin?".
Belum sempat si pelayan menjawab, ponsel Mark berdering menampakkan panggilan dari Tuan-nya.
"Ya, Tuan?"
"Kau kemana saja, bodoh?! Cepat bantu aku! Jaemin menghilang!", geram Jeno dari seberang dan langsung memutuskan sambungan tersebut tanpa sempat Mark menjawabnya.
"Cepatlah pergi, Tuan Mark! Tuan Na Jaemin pasti berada di markas Tuan Hyunjin saat ini. Aku akan memberitahukan alamatnya", ucap pelayan tadi sambil menghela Mark ke depan pintu kamar Jeongin.
'Baiklah, tidak ada waktu lagi! Semoga semua ini benar...'
KAMU SEDANG MEMBACA
PSYCHO ||NoMin|| ✔️
Fanfiction[COMPLETED] Karena cinta, obsesi, dan kegilaan itu hanya berbeda tipis. =================================== ⚠️ Warning ⚠️ ➡️ BXB || GAY || YAOI ➡️ Jeno X Jaemin ➡️ Don't like, don't read!