21

13.7K 1.6K 28
                                    

Typo bertebaran~
Happy reading!

Typo bertebaran~Happy reading!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

Mark agak gelisah sambil berusaha mengemudi dengan fokus. Di sampingnya ada seorang lelaki manis yang sedari tadi hanya diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Ya, itu adalah Yang Jeongin. Mark berhasil membawanya atas bantuan bibi pelayan yang tadi berusaha membujuk dengan mengiming-imingi Jeongin akan bertemu dengan Hwang Hyunjin. Memang benar lelaki manis itu akan bertemu Hyunjin nantinya, tapi bukan dalam situasi yang normal karena sebenarnya Jeongin adalah sandera bagi kubu Mark.

Mark sendiri agak tidak tega untuk melibatkan lelaki sepolos Jeongin dalam masalah ini. Namun, mau bagamana lagi? Situasi lah yang tidak mengizinkannya. Belum lagi, Mark baru saja mendengar kabar bahwa Jaemin menghilang. Kemungkinan besar lelaki cantik itu diculik oleh Hyunjin. Mark juga sudah menghubungi Jeno dan mereka sepakat untuk segera sampai di markas Hyunjin dalam waktu kurang dari tiga puluh menit. Maka dari itu, dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena jarak yang akan ditempuh cukup jauh.

 Maka dari itu, dia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena jarak yang akan ditempuh cukup jauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"M-maaf, Boss. Na Jaemin tidak mau menerima makanan dari kami", lapor salah satu anak buah Hyunjin yang tadi diberi tugas mengantarkan makanan untuk Jaemin. Hyunjin pun mendecih pelan.

"Merepotkan sekali! Sudah bagus aku mau memberikannya makan sebelum dia ku siksa habis-habisan! Ck, apakah aku harus memberikannya pelajaran sekarang juga?", desisnya.

"Boss, biar aku saja yang membujuknya", sela Haechan yang pada akhirnya diangguki oleh Hyunjin. Setelahnya, Haechan pergi menuju ruangan dimana Jaemin dikurung sambil membawa nampan makanan yang baru.

"Jaemin-ah...", lirih Haechan untuk mengalihkan atensi lelaki manis itu yang sedari tadi hanya duduk termenung dengan pandangan kosong. Seketika Jaemin mendongak dan tatapannya menajam.

"Mau apa kau ke sini? Ingin menyuruhku makan juga? Cih, jangan harap aku akan menerima makanan dari orang-orang menjijikkan seperti kalian!", pekik Jaemin. Haechan hanya menghela napas pelan.

"Jaemin-ah, kau harus makan. Kau juga harus kuat agar bisa keluar dari sini. Biar aku suapi, ya?".

Haechan menyodorkan sesendok nasi untuk menyuapi Jaemin. Namun, Jaemin hanya membuang mukanya ke arah kanan. Enggan menerima suapan tersebut.

PSYCHO ||NoMin|| ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang