X

3.3K 153 4
                                    

Mobil Reino melaju di antara rintik gerimis kota jakarta siang ini , awan gelap seharian menyelimuti langit namun baru saja gerimis mulai turun untuk mengikis awan hitam menjadi tipis-tipis.

Aku tak tau akan di bawa kemana oleh Reino , yang jelas ini bukan jalan menuju rumah kami , rumah Bunda apalagi rumah Reino. Aku enggan bertanya karena mood ku untuk berbicara sedang tidak bagus , yang ada nanti malah jadi bertengkar seperti tadi. Biar saja aku mengetahuinya nanti setelah melihat sendiri dimana mobil ini akan berhenti.

Seperti biasa Reino menyalakan musik-musik mellow era 2000an untuk menemani perjalanan kami , lagu mellow-mellow itu terdengar sangat cocok dengan cuaca saat ini membuat suasana terasa makin teduh dan syahdu. Setidaknya aku bisa merasa tenang mendengarnya , melupakan hal-hal menyebalkan yang melekat pada pria yang duduk di sampingku.

Akhirnya mobil ini menemukan tujuannya , Reino masuk kedalam area parkir di sebuah supermarket. Mungkin ada sesuatu yang ingin dia beli sebelum pulang kerumah , mengingat kami baru menempati rumah itu jadi bisa saja ada beberapa benda yang Reino butuhkan tapi tidak ada dirumah.

Setelah melewati pintu masuk Reino langsung mengambil troli dibarisan paling depan.

" Mau belanja banyak pak ? " Sindirku.

" Ya gimana kamu aja " Sahutnya sambil terus berjalan , Reino jarang sekali berbicara denganku sambil menatap diriku seolah aku tak pernah ada di sekitarnya.

" Kok jadi Aku ? "

" Ya kan kamu yang ngurus keperluan rumah tangga , jadi apa aja yang kamu perluin kamu yang urus "

" What ?? " Aku menarik lengan Reino membuatnya menatapku serta menghentikan langkahnya ,

" Kamu kira , masak sama nyuci cuma pake aer ? "

" Ya tapi aku mana ngerti sama begituan ?? "

" whatever you want ! " Ujarnya kemudian berjalan mendahuluiku lagi. " Move on dari manja kamu itu ! Jangan dikit-dikit nggak ngerti "

" Listen to me ! I'm not a spoiled girl ! " Cetus ku kesal. Oke Whatever I want , you will understand what you said !

Pertama , Reino mengajakku kebagian domestik. Aku membeli pasta gigi dan sabun mandi sesuai merek yang biasa aku kenakan di rumah , lalu shampo kami mengambil merek berbeda , tentu saja karena dia pria dan aku wanita. Lalu kami tiba di bagian sabun cuci , Reino menyerahkan padaku untuk memilih tapi karena aku tak mengerti aku mengambil 4 kantung sabun cuci 1kg dengan merek yang berbeda-beda. Aku tak tau mana yang lebih bagus sebelum aku mencobanya , begitu juga dengan pewangi pakaian , aku memilih bebrapa merek dengan aroma yang berbeda , sekalian biar abis tuh uangnya !

" Yakin kamu sebanyak ini ? " Tanya Reino ketika melihat isi troli kami sudah mulai penuh.

" Why not ? " Jawabku sambil berlalu dari hadapannya,

Aku melanjutkan lagi acara belanjaku , beli pembalut , tisyu , pewangi ruangan , kapur barus , semprotan nyamuk , sayuran , buah , nuggte , sosis , daging , ayam , ikan , bumbu-bumbu masak instan , mie instan , pokoknya hampir seluruh isi supermarket ku masukan dalam troli yang Reino bawa sampai sekiranya sudah tidak muat barulah aku sudahi semuanya.

" Ini buat berapa lama coba ? "

" Biar kita nggak mati kelaparan! "

Setelah membayar seluruh belanjaan kami , Reino membawa trolinya ke parkiran karena kita berdua tak akan sanggup membawa sendiri sepuluh kantong plastik itu sampai ke mobil.

" Kamu sadar nggak , total belanjaan kita tuh setara sama satu kali gajinya karyawan-karyawan supermarket itu ?! " Omel Reino setelah memasukan seluruh kantong plastik ke dalam bagasi.

Jodoh Ditangan Oma (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang