Mobil Reino melaju di antara rintik gerimis kota jakarta siang ini , awan gelap seharian menyelimuti langit namun baru saja gerimis mulai turun untuk mengikis awan hitam menjadi tipis-tipis.
Aku tak tau akan di bawa kemana oleh Reino , yang jelas ini bukan jalan menuju rumah kami , rumah Bunda apalagi rumah Reino. Aku enggan bertanya karena mood ku untuk berbicara sedang tidak bagus , yang ada nanti malah jadi bertengkar seperti tadi. Biar saja aku mengetahuinya nanti setelah melihat sendiri dimana mobil ini akan berhenti.
Seperti biasa Reino menyalakan musik-musik mellow era 2000an untuk menemani perjalanan kami , lagu mellow-mellow itu terdengar sangat cocok dengan cuaca saat ini membuat suasana terasa makin teduh dan syahdu. Setidaknya aku bisa merasa tenang mendengarnya , melupakan hal-hal menyebalkan yang melekat pada pria yang duduk di sampingku.
Akhirnya mobil ini menemukan tujuannya , Reino masuk kedalam area parkir di sebuah supermarket. Mungkin ada sesuatu yang ingin dia beli sebelum pulang kerumah , mengingat kami baru menempati rumah itu jadi bisa saja ada beberapa benda yang Reino butuhkan tapi tidak ada dirumah.
Setelah melewati pintu masuk Reino langsung mengambil troli dibarisan paling depan.
" Mau belanja banyak pak ? " Sindirku.
" Ya gimana kamu aja " Sahutnya sambil terus berjalan , Reino jarang sekali berbicara denganku sambil menatap diriku seolah aku tak pernah ada di sekitarnya.
" Kok jadi Aku ? "
" Ya kan kamu yang ngurus keperluan rumah tangga , jadi apa aja yang kamu perluin kamu yang urus "
" What ?? " Aku menarik lengan Reino membuatnya menatapku serta menghentikan langkahnya ,
" Kamu kira , masak sama nyuci cuma pake aer ? "
" Ya tapi aku mana ngerti sama begituan ?? "
" whatever you want ! " Ujarnya kemudian berjalan mendahuluiku lagi. " Move on dari manja kamu itu ! Jangan dikit-dikit nggak ngerti "
" Listen to me ! I'm not a spoiled girl ! " Cetus ku kesal. Oke Whatever I want , you will understand what you said !
Pertama , Reino mengajakku kebagian domestik. Aku membeli pasta gigi dan sabun mandi sesuai merek yang biasa aku kenakan di rumah , lalu shampo kami mengambil merek berbeda , tentu saja karena dia pria dan aku wanita. Lalu kami tiba di bagian sabun cuci , Reino menyerahkan padaku untuk memilih tapi karena aku tak mengerti aku mengambil 4 kantung sabun cuci 1kg dengan merek yang berbeda-beda. Aku tak tau mana yang lebih bagus sebelum aku mencobanya , begitu juga dengan pewangi pakaian , aku memilih bebrapa merek dengan aroma yang berbeda , sekalian biar abis tuh uangnya !
" Yakin kamu sebanyak ini ? " Tanya Reino ketika melihat isi troli kami sudah mulai penuh.
" Why not ? " Jawabku sambil berlalu dari hadapannya,
Aku melanjutkan lagi acara belanjaku , beli pembalut , tisyu , pewangi ruangan , kapur barus , semprotan nyamuk , sayuran , buah , nuggte , sosis , daging , ayam , ikan , bumbu-bumbu masak instan , mie instan , pokoknya hampir seluruh isi supermarket ku masukan dalam troli yang Reino bawa sampai sekiranya sudah tidak muat barulah aku sudahi semuanya.
" Ini buat berapa lama coba ? "
" Biar kita nggak mati kelaparan! "
Setelah membayar seluruh belanjaan kami , Reino membawa trolinya ke parkiran karena kita berdua tak akan sanggup membawa sendiri sepuluh kantong plastik itu sampai ke mobil.
" Kamu sadar nggak , total belanjaan kita tuh setara sama satu kali gajinya karyawan-karyawan supermarket itu ?! " Omel Reino setelah memasukan seluruh kantong plastik ke dalam bagasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Ditangan Oma (SELESAI)
RomantikIni bukan lagi jaman perjodohan seperti Siti Nurbaya. Tapi Naya Siti Khumaira, merasakan ketidak adilan yang sama! Apa karena namanya sama-sama Siti? Entahlah, yang jelas Dia tak mau bernasib serupa. Naya dijodohkan dengan seorang Arsitek yang usia...