Jam menunjukan pukul 5 sore , segala persiapan untuk pesta ulang tahunku sepertinya sudah 100% selesai. Aku tak begitu tau suasana disana karena aku sedang berada di salon bersama Bunda dan Oma , padahal aku sempat bilang akan berdandan sendiri senatural mungkin tapi Bunda dan Oma ngotot membawaku ke salon . Menghias kuku , rambut sampai merias wajahku. Lebay banget nggak sih ??? Aku cuma mau ngerayain ulang tahun , bukan mau nikah !Sebelumnya Brian juga sudah bilang kalau acara ini sangat kekanak-kanakan seperti ABG , bagaiman nanti kalau dia melihatku berdandan begini ? Pasti dia makin menertawakan ku.
Namun aku baru menyadari sesuatu ketika Bunda menyodorkan sebuah kotak cantik berisi gaun yang akan ku kenakan di pesta ulang tahunku nanti. Aku membuka kotak itu dan sangat terkejut ketika melihat isinya , sebuah gaun cocktail berwarna biru yang tempo hari dipesan Tante Karen untuk pertunangan ku nanti.
PERTUNANGANNYA HARI INI ??
" Bunda ! Ini nggak salah gaun ?? " Tanyaku , ku harap ini adalah sebuah kesalahan.
Bunda hanya menggeleng sambil tersenyum kearah ku , sejurus kemudian aku melirik Oma , dia juga tersenyum padaku diiringi anggukan kecil. Oh My God ! Aku terjebak lagii ...
Pantas saja Bunda tiba-tiba ingin merayakan ulang tahunku dengan semewah ini , ternyata ada udang di balik batu.
Tapi wait , Brian ! Ya , Brian aku undang di acara itu. Dia tidak boleh datang ! Atau sesuatu yang buruk akan terjadi padaku , aku bahkan belum memberitahunya bahwa aku telah dijodohkan , bisa mati aku kalau dia datang di acara pertunangan berkedok ulang tahunku itu. Aku mengambil ponselku segera , aku ketik nama -Brian- di layarnya.
tuut ... tuut ... tuut
Masih nada sambung yang terdengar di ujung telepon. Come on Brian , Angkat !!
" Udah sana ganti baju dulu !! "
Tiba-tiba ponselku raib dari tanganku , Bunda mengambilnya begitu saja tanpa aba-aba. Lagipula ini bukan perlombaan yang perlu di beri aba-aba juga sih.
" Bunda , jangan ! Ini lagi Urgent banget. " Protes Ku.
" No ! Ini udah setengah enam. Acaranya jam 7 jadi udah nggak ada waktu buat main Hp "
" Bunda please ! Ini menyangkut hidup mati Naya Bun " Pintaku sambil melipat tangan dengan sikap memohon.
" Nay , udahlah. Turutin Bunda mu ! " Tegur Oma.
Aku mendengus sekencang-kencangnya , kesal dengan mereka berdua. Sekarang apa yang bisa aku lakukan ?? Sudah dijebak dengan pertunangan , hp pake di sita segala.
What the hell !!!
Sepanjang perjalanan menuju lokasi , aku hanya duduk termenung didalam mobil , menyandarkan kepalaku pada jendela sambil melihat kearah luar , tak lupa memainkan jariku hingga mengeluarkan suara gemletuk. Sampai detik ini ponselku masih ada pada Bunda. Aku hanya bisa berharap Brian tidak datang , semoga saja ban motornya kempes atau dia ketiduran.
Aku bahkan tak mampu membayangkan jika dia melihat pertunangan ku nanti , akan sehancur apa hatinya ? Sekecewa dan semarah apa dia padaku ? Aahh , rasanya aku tak sanggup menyaksikan semua itu. Dan lagi , aku harus menjelaskan semuanya dengan cara apa pada Brian ?
Mobil kami sudah memasuki area parkir, aku terlambat 30menit jadi wajar jika parkiran sudah sangat penuh. Dari dalam mobil aku mencari-cari keberadaan motor Brian, aku sangat mengenali motornya tapi aku tak menemukannya berada di sana. Mudah-mudahan saja kali ini Tuhan berpihak padaku, semoga Brian tidak datang!
Bunda menggandeng tanganku seraya masuk kedalam cafe, semua mata langsung tertuju padaku seolah mereka sangat menantikan kedatanganku. Ramai sekali , padahal undangan ku tak sebanyak itu. Sepertinya ini adalah tamu-tamu Bunda dan Ayah, mungkin juga ada beberapa sanak saudara dari pihak Reino karena saudara dari Bunda dan Ayah pun ada di sana. Semua memasang wajah gembiranya ketika melihat kehadiranku, beberapa tersenyum, menyapa, memanggil, hingga melambai ke arahku. Aku bak seorang seleb yang tengah berjalan di red karpet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodoh Ditangan Oma (SELESAI)
RomansaIni bukan lagi jaman perjodohan seperti Siti Nurbaya. Tapi Naya Siti Khumaira, merasakan ketidak adilan yang sama! Apa karena namanya sama-sama Siti? Entahlah, yang jelas Dia tak mau bernasib serupa. Naya dijodohkan dengan seorang Arsitek yang usia...