Part Special

4.4K 130 5
                                    

Reino.

Aku pernah bertemu dengan wanita paruh baya itu beberapa kali, dia relasi papa. Namun sepertinya lebih dari itu jika dilihat dari keakraban mereka.

" Anak kamu, Perfect gas! Pas sekali buat cucu aku.." Kata wanita paruh baya itu, kemudian dia menyeruput teh hangat yang tadi ia pesan.

Aku hanya tersenyum menanggapinya, dia bukan orang pertama yang mengatakan itu. Banyak ibu ibu diluar sana terutama teman-teman atau kolega papa mama yang memujiku dan berharap aku menjadi menantunya. Tapi aku tak pernah ambil pusing gurauan mereka, aku masih sangat betah dengan kesendirianku ini. Walaupun usiaku sudah tak lagi muda.

" Maksud tante, anaknya Arief ?" Tanya papa.

Wanita itu mengangguk sambil tersenyum penuh harapan.

" Bukannya dia masih sekolah ya tante ? "

" memang, tapi sebentar lagi juga lulus! Aku berencana ingin menikahkannya segera, selagi masi ada sisa umur."

" tante ini, Kalau ngomong... "

" Rein, kamu mau kan Oma jodohin sama cucu Oma?" Tanyanya sambil meraih tanganku, sepertinya wanita ini serius dengan ucapannya. Dia menyodorkan ponselnya padaku," Ini, Namanya Naya "

******

Ini bukan seperti diriku yang ku kenal. Entah apa yang membuatku mengiyakan ajakan perkenalan Oma. Kemarin aku baru saja membesuknya di rumah sakit, dan dia dengan tubuh lemahnya memintaku untuk menerima tawaran perjodohan ini. Aku tak sampai hati untuk menolaknya, dan saat ini gadis yang tempo hari terlihat sangat manis difotonya itu telah duduk dihadapanku dengan segala keangkuhannya. Mungkin dia lebih cantik daripada difotonya, namun kelakuannya sangat bar-bar! Apalagi ketika dia bilang dengan lantangnya,

" Denger ya! Aku udah punya pacar . Jadi , apapun dan bagaimanapun caranya aku akan ngebatalin perjodohan ini ! " Matanya melotot kearahku. Tidak ada sopan santun ya sama sekali, aku jelas jauh lebih tua darinya!

Setibanya dirumah, mama langsung meminta pendapat tentang perjodohan ini. Karena ini baru perkenalan, mama memasrahkan keputusannya padaku.

" Iya ma, Reino mau terima perjodohan ini..." Kataku.

Melihat bagaimana keangkuhan gadis itu, aku langsung merasa tertantang. Aku ingin melihat sejauh mana dia akan bertingkah? Entah dia hanya sekedar mengancam atau benar-benar akan mengambil tindakan, aku jadi penasaran!

******

Naya mengenakan sebuah dres selutut berwarna biru, dia berlenggak lenggok memeragakan pakaian yang ia kenakan layaknya seorang model. Wajahnya sangat ceria ketika mengenakannya, senyum manis itu sebelumnya tak pernah kulihat singgah di wajahnya. Aku iseng mengambil foto gadis ceria itu, jarang-jarang bisa melihat dia seceria ini.

" Gimana menurut kamu, Rein?" Tanya mama, aku terkesiap. Kaget mendengar pertanyaan saat aku sedang sibuk mencuri-curi foto Naya yang sedang asyik bergaya.

" Bagus." jawabku singkat, aku berpura-pura sibuk dengan ponselku lagi. Lalu mencuri pandang kearah Naya yang terlihat kesal mendengar respon ku yang cuek.

Asyik memang selalu membuatnya jengkel, bisa dijadikan hiburan saat aku sedang penat dengan pekerjaan yang padat.

Terhitung sejak hari itu, Naya selalu saja mengganggu pikiran ku. Membayangkannya membuatku merasa lucu, dibeberapa kesempatan ketika kami bertemu dia selalu saja ku buat kesal. Aku sengaja karena itu membuatku merasa semakin terhibur.

Jodoh Ditangan Oma (SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang