"Karina." interupsi sebuah suara.
Karina terkejut. Tak jauh darinya, Yeonjun berdiri. Memergoki Karina dan Hyunjin. Karina yakin betul Yeonjun pasti akan salah paham setelah ini. Karina segera mendorong Hyunjin agar menjauh darinya.
"Ye-yeonjun." panggil Karina gugup.
Yeonjun menghampiri Karina, mengusak surai indah Karina dan tersenyum. Karina bingung, Yeonjun bersikap seperti tak melihat apa-apa.
"Ini untukmu, aku tau Ayah dan Ibumu pasti ke Amerika lagi dan aku tau kau pasti akan lapar jika sudah jam segini." Yeonjun menyodorkan paper bag ke arah Karina.
Karina selalu terharu jika seperti ini. Yeonjun sangat baik.
"Terima kasih, Junie. Aku menyayangimu." Karina memeluk Yeonjun.
Sedangkan Hyunjin menatap keduanya malas. Ia merasa diabaikan. Apa-apaan ini, seorang Hyunjin diabaikan? Memuakkan sekali!
"Ekkheeemm.." dehem Hyunjin keras, dengan sengaja tentunya.
Karina segera melepas pelukannya pada Yeonjun dan menatap Hyunjin canggung.
"Cih! Muak sekali aku di sini. Kalau begitu aku pulang." ucap Hyunjin berlalu menuju gerbang.
Namun, saat di ambang gerbang, Hyunjin menghentikan langkahnya. Memutar tubuhnya ke arah Karina dan berteriak, "Hei Karina! Aku tunggu jawaban darimu." ucap Hyunjin yang kemudian berlalu meninggalkan kediaman Karina dengan motornya.
Karina mematung di tempat, ia bingung.
"Kau berhutang cerita padaku, Kar." ucap Yeonjun datar. Karina mengangguk.
"Ya sudah, kau masuk sana. Sudah malam. Aku akan pulang jika kau sudah masuk rumah." lanjut Yeonjun.
Karina tersenyum dan memeluk Yeonjun lagi.
"Terima kasih. Aku akan cerita padamu tenang saja." ucap Karina dalam pelukan Yeonjun. Yeonjun mengusap punggung Karina lembut.
"Tapi, apa kau mau menemaniku malam ini? Entah kenapa aku merasa gelisah." tanya Karina.
"Ya, aku akan menemanimu. Ayo, masuk." Yeonjun mengajak Karina masuk ke dalam rumah Karina.
Saat ini Yeonjun dan Karina sedang duduk di sofa kamar Karina. Paha Yeonjun Karina jadikan sebagai bantal tidur sedangkan tangan Yeonjun memainkan rambut Karina.
"Jun, yang kau lihat tadi tidak seperti yang kau pikirkan." ucap Karina.
"Memangnya aku memikirkan apa?" jawab Yeonjun. Karina nampak menimbang kata yang ingin ia keluarkan.
"Kau mengira aku dan Hyunjin berciuman kan tadi?" Karina bertanya dengan ragu. Yeonjun hanya tersenyum.
"Sudah tak usah bahas itu, aku percaya padamu Karina. Sekarang lebih baik kau tidur ya." ucap Yeonjun sambil tersenyum.
Karina segera menuju ranjangnya, ia berbaring di ranjangnya. Sedangkan Yeonjun sudah berbaring di sofa di kamar Karina. Namun, tiba-tiba Karina berdiri dan memberikan selimut pada Yeonjun, "Pakai ini, Jun." yang dibalas senyuman oleh Yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled [END]
FanficTakdir seperti mempermainkan kami. Hari di mana jatuh menjatuhkan hati itu datang. Saat aku dan dia sedang dalam perasaan yang luar biasa, perasaan yang tak terkendali. Takdir mempermainkan. Karena memang perasaan itu seperti laut, jika sudah tak t...