Kalut. Itulah yang dirasakan Hyunjin saat ini. Ia masih memikirkan perihal Karina dan Lia. Bagaimana ini? Apa yang harus dilakukan? Hyunjin bingung apakah harus menepati janji dengan Karina atau Lia. Ia menjadi tak konsen saat melakukan sesuatu karena hal ini dan saat ini jam istirahat sedang berlangsung. Hyunjin berada di rooftop, memikirkan bagaimana jalan keluarnya agar keduanya tak ada yang terluka.
"Apa aku harus mengantar Lia dulu ke toko buku setelah itu baru aku pergi menonton dengan Karina?" monolog Hyunjin.
"Aaahhhhh, bagaimana ini?" teriak Hyunjin sambil mengacak rambutnya frustasi.
Tiba-tiba saja Hyunjin mendapatkan ide. Sungguh, Hyunjin merasa hal ini akan berjalan dengan baik. Hyunjin 100% yakin ini akan berjalan dengan baik. Hyunjin tak lagi harus bingung memikirkan hal ini karena ia sudah menemukan jalan keluarnya. Senyum Hyunjin mengembang dengan sempurna.
"Baiklah, aku akan pergi dengan keduanya." monolog Hyunjin dengan senyum yang mengembang.
~~~~~~~~
Bel pulang sekolah sudah berbunyi yang menandakan jam pelajaran sudah berakhir. Semua siswa segera berhamburan keluar. Tapi Karina masih berada di kelasnya, ia sedang merapihkan peralatan belajarnya memasukkannya kedalam tas. Setelah sudah selesai merapihkan peralatan belajarnya, ia bergegas keluar kelas. Betapa terkejutnya ia karena Hyunjin berada di depan kelasnya. Menunggunya. Karina bergegas menghampirinya.
"Kak, kakak sudah di sini?" tanya Karina lembut dan dibalas senyuman oleh yang ditanya.
"Apa sudah lama?" tanya Karina lagi.
"Ah, tidak. Aku baru sampai di sini kok." jawab Hyunjin tersenyum.
"Ayo, aku kan sudah berjanji akan mengajakmu menonton." ajak Hyunjin pada Karina dan dibalas anggukan oleh Karina dengan riangnya.
~~~~~~~~
Karina dan Hyunjin sudah berada di bioskop. Senyuman terus terukir di bibir Karina. Karina senang akhirnya bisa menghabiskan waktu dengan Hyunjin lagi. Karina senang sekali pokoknya.
"Ini tiketnya, aku sudah memesannya. Doctor Strange kan? Ayo." ucap Hyunjin.
"Baiklah, ayo kak." jawab
Karina sambil menggandeng tangan Hyunjin dan Hyunjin pun tersenyum.~~~~~~~~
Karina dan Hyunjin sudah selesai dengan menontonnya. Awalnya mereka memutuskan untuk langsung pulang saja. Tapi tiba-tiba Hyunjin membawanya ke kedai ice cream. Karina nampak bingung.
"Turunlah, kau tetap mau berada di atas motor ini terus?" tanya Hyunjin.
"T..tapi kak, bukannya kita sepakat akan langsung pulang? Kenapa kau membawaku kesini? Kau tak usah repot-repot, kau harus segera pulang dan belajar." ucap Karina lirih, merasa tak enak pada Hyunjin.
"Kau bisa secerewet ini ya. Sudah ayo masuk. Aku akan mentraktirmu." Hyunjin tertawa dan berjalan mendahului Karina. Karina pun mengekor di belakangnya.
Karina menikmati ice cream dengan lahap. Lucu, sangat lucu. Persis seperti anak kecil yang sangat senang bertemu dengan mainan.
"Lucu sekali." ucap Hyunjin.
"Ah, kakak bagaimana bisa kau mengatakan itu. Kau kan memang selalu mengatakan aku itu lucu hehe." ucap Karina tertawa dan Hyunjin pun ikut tertawa.
"Kak, terima kasih sudah meluangkan waktu di tengah kesibukanmu mempersiapkan ujian kelulusan." ucap Karina tulus.
Hyunjin tertegun dan kemudian ia segera tersenyum.
"Tak masalah." jawab
Hyunjin."Oh ya, bagaimana bisa kau begitu mengkhawatirkan orang lain di saat belum tentu orang lain pun akan mengkhawatirkanmu?" tanya Hyunjin tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Untitled [END]
FanfictionTakdir seperti mempermainkan kami. Hari di mana jatuh menjatuhkan hati itu datang. Saat aku dan dia sedang dalam perasaan yang luar biasa, perasaan yang tak terkendali. Takdir mempermainkan. Karena memang perasaan itu seperti laut, jika sudah tak t...