Chapter 17: Hari Kelulusan

145 28 0
                                    

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat. Hari ini adalah hari kelulusan kelas 12, dan tentu saja merupakan hari yang sangat penting bagi kelas 12. Bagaimana tidak, akhirnya kerja keras mereka terbayarkan setelah mereka dinyatakan lulus semua. Kelas 10 dan kelas 11 pun sudah melaksanakan ujian akhir semester. Kelas 10 dan kelas 11 juga diizinkan datang ke acara kelulusan kelas 12 asalkan tidak mengganggu acara tersebut.

Tibalah saat untuk Karina memberikan pidatonya mewakili angkatannya di hari kelulusan kelas 12 ini. Ya, karena Karina merupakan murid berprestasi di angkatannya dan pemegang nilai tertinggi. Selain itu, Karina juga tentu harus menemani kekasihnya di hari kelulusannya ini, kan? Saat Karina berpidato di depan, semua orang bertepuk tangan dan memujinya. Bahkan guru-guru pun merasa bangga dengan Karina. Bagaimana tidak, karena Karina ini menyampaikan pidatonya dengan sangat luar biasa. Kata-kata yang Karina keluarkan luar biasa indah. Berbobot sekali pidato dari seorang Karina ini.

"Pacar aku tuh." ucap Hyunjin pada kedua orang tuanya yang hanya dibalas tertawa oleh kedua orang tuanya ini.

Jihoon yang mendengar ucapan Hyunjin hanya memutar bola matanya malas. Jengah mendengarnya.

Sekarang saatnya pengumuman siswa berprestasi dari kelas 12. Semua nampak gugup menunggu pengumumannya. Tapi sebagian biasa saja karena sudah bisa ditebak siapa yang akan menduduki posisi itu. Siapa lagi kalau bukan Park bersaudara.

"PARK JIHOON, SEBAGAI SISWA BERPRESTASI DI ANGKATAN INI SELAMA 3 TAHUN BERTURUT-TURUT, PEMEGANG MEDALI EMAS OLIMPIADE MATEMATIKA DAN SEBAGAI PEMEGANG NILAI UJIAN KELULUSAN TERTINGGI SEKOREA SELATAN." ucap seorang guru yang bertugas sebagai pembawa acara itu.

"PARK HYUNJIN, SEBAGAI SISWA BERPRESTASI DARI BIDANG SENI SEKALIGUS KETUA EKSTRAKURIKULER SENI DI SEKOLAH INI DAN PERAIH MEDALI PERAK LOMBA SENI TINGKAT NASIONAL." ucap pembawa acara itu lagi.

"KEPADA PARK BERSAUDARA DIPERSILAHKAN MAJU KE DEPAN UNTUK MENERIMA PENGHORMATAN." lanjut pembawa acara itu lagi.

Sautan riuh dan tepuk tangan terdengar di penjuru sekolah.

Kedua orang tua Jihoon dan Hyunjin menangis, tentu saja menangis bangga. Kedua anaknya sangat luar biasa, meskipun sedikit bengal. Kedua orang tuanya segera memeluk dan mengecupi kening anak-anaknya ini. Hyunjin dan Jihoon pun maju kedepan.

Karina yang berada di sana terkejut. Ia membelalakan matanya dan menutup mulutnya tidak percaya. Jadi, selama ini kekasihnya memiliki saudara kembar? Bagaimana bisa Karina tidak mengetahui hal ini? Astaga, Karina sangat terkejut. Apalagi mereka berdua terlihat sangat mirip. SANGAT MIRIP. Hampir tak bisa dibedakan. Bisa-bisanya Karina satu sekolah dengan mereka tapi mengetahui hal ini sama sekali.

'Tapi... Kenapa kak Hyunjin tak pernah cerita padaku kalau punya saudara kembar?' batin Karina bingung.

Tapi Karina segera mengesampingkan pikiran anehnya dulu. Akan ia tanyakan nanti pada kekasihnya itu. Hari ini kan hari yang sangat istimewa untuk Hyunjin. Karina tidak boleh mengacaukannya hanya karena pikiran aneh-anehnya tentang Hyunjin. Bagaimana pun Karina tau kalau Hyunjin sangat mencintainya.

~~~~~~~~

Karina menghampiri Hyunjin yang sedang berfoto bersama keluarganya. Sedikit ragu sebenarnya, karena Karina tetap saja malu meskipun kedua orang tua Hyunjin sudah mengenalnya. Setelah mengumpulkan keberanian, akhirnya Karina benar-benar menghampiri keluarga kekasihnya tersebut.

"Kak Hyunjin..." panggil Karina dengan suara lirih karena malu.

Hyunjin dan keluarganya segera menaruh seluruh atensinya ke asal suara.

"Eh, nak Karina. Ayo kemari." Ibu Park bersaudara itu menggandeng tangan Karina untuk mendekat kearah mereka. Karina pun segera membungkukkan badannya memberi hormat kepada kedua orang tua kekasihnya.

"Tak usah terlalu formal, seperti pada siapa saja." ucap Ayah Hyunjin tetawa.

Ibu dan Ayah kekasihnya ini memeluk Karina, "Selamat ya, kau hebat sekali. Pertahankan prestasimu. Kalau bisa buat juga Hyunjin pintar akademik seperti kau dan Jihoon."

Karina hanya tersenyum, sedangkan Hyunjin yang mendengar ucapan kedua orang tuanya ini pura-pura merajuk.

Karina mendekati Hyunjin, "Ini kak untuk kakak." Karina memberikan sebuah bucket bunga pada Hyunjin.

"Selamat atas kelulusan dan prestasi yang kakak raih." lanjut Karina malu-malu. Hyunjin yang melihatnya merasa sangat gemas dan segera berhambur memeluk Karina.

"Terima kasih, sayang." Hyunjin semakin mempererat pelukannya.

Karina yang merasa malu pada kedua orang tua Hyunjin segera melepaskan pelukan mereka, "Aku malu, kak."

Hyunjin tertawa gemas dan mengelus surai lembut milik Karina.

Karina melirik seseorang di samping Hyunjin. Orang itu sedari tadi hanya diam. Sedikit menyeramkan bagi Karina.

"Selamat juga atas kelulusan dan prestasi kakak. Kakak luar biasa sekali. Maaf aku baru tau kalau kak Hyunjin punya saudara kembar. Jika saja aku tau lebih dulu, aku pasti akan bawa bucket bunga juga untuk kakak." ucap Karina merasa bersalah pada Jihoon.

Jihoon tersenyum sehingga matanya berbentuk menyerupai bulan sabit, "Tidak apa-apa. Terima kasih ucapannya."

Karina ikut tersenyum, "Ini pertama kalinya aku bertemu kakak, senang bertemu denganmu kak Ji." ucap Karina sedikit membungkuk.

Hyunjin yang mendengar itu hampir tersedak. Padahal ia sedang tak minum atau makan apa pun.

"Ayo kita foto bersama." ajak Ibu Park bersaudara dan dibalas anggukan oleh Ayah Park, Park bersaudara dan Karina.

Ibu Park meminta tolong pada salah satu siswa yang lewat untuk memfotokan mereka.

"Pakai ponsel siapa?" tanya Ibu Park bersaudara.

"Pakai ponsel Hyunjin saja, Bu." jawab Jihoon.

Ibu Park segera menarik Karina untuk ditempatkan di tengah. Jadi posisi mereka saat berfoto ini yaitu: Ibu Park, Jihoon, Karina, Hyunjin, dan Ayah Park. Karina sangat canggung sekali sebenarnya.

"1, 2, 3"

Ckrek

Sesi foto itupun selesai, Ibu Park sangat kagum dengan hasil fotonya.

"Hai nak, terima kasih ya sudah membantu kami." ucap Ibu Park dengan senyum manisnya. Siswa itupun menggangguk tersenyum dan pamit untuk pergi.

"Jangan lupa fotonya kirim ke Ibu dan Ayahmu, ya. Ibu ingin mencetak foto ini dan memajangnya di rumah kita." ucap Ibu Park tertawa.

"Tenang saja, Bu. Akan Hyunjin kirimkan ke Ibu, Ayah, Jihoon dan tentunya pacar Hyunjin yang cantik ini juga." ucap Hyunjin sambil memeluk Karina lagi. Sedangkan Karina hanya menunduk karena malu.

Mereka pun tertawa bersama.









Hai guys, double update nih hehe semoga kalian suka ceritanya yaa. Tapi aku agak sedih kok sepi banget yaa :') Hehe tapi gapapa, mungkin kalian saking keasikan baca jadi sampe lupa like/komen😁
Makasih banyak yorobun❤️

Untitled [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang