Chapter 20: Berakhir

205 32 2
                                    

Sejak kemarin Karina belum memakan apapun. Entahlah, rasanya Karina tidak bernapsu, padahal ia paling suka sekali makan. Karina memikirkan bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Hyunjin. Ini pertama kali Karina jatuh cinta, dan pertama kalinya juga Karina patah hati. Karina tak menyangka ternyata rasanya sesakit ini.

Tiba-tiba ponselnya bergetar, menandakan ada pesan yang masuk. Karina segera meraih ponselnya di atas nakas, dan mengecek notifikasinya.

'Kak Hyunjin ternyata.' ucap Karina dalam hati.

Karina membuka pesan dari Hyunjin.

Kak Hyunjin
|Sayang, sedang sibuk?

|Kerumah aku, ya? Aku kangen banget.

Karina mendecih ketika membaca pesan dari kekasihnya itu.

'Haruskah Karina membalasnya?' batin Karina.

Dan akhirnya Karina pun membalasnya.

Tidak, kak.|

Baiklah, Karina kesana ya, kak.|

Kakak mau Karina bawain apa? Atau kakak mau nitip sesuatu gitu?|

Karina tertawa setelah melihat balasannya pada Hyunjin. Naif sekali Karina ini pikirnya. Bagaimana bisa ia masih mencintai Hyunjin?

Kak Hyunjin
|Tidak usah, sayangku.

|Kau kesini dengan selamat saja aku sangat bahagia.

|Hati-hati, sayang

~~~~~~~~

Karina sekarang berada di kedai pizza dekat rumahnya. Ia membeli pizza untuk Hyunjin. Meskipun Hyunjin tak memintanya tapi Karina tetap membelikannya. Karena Karina tau betul kalau kekasihnya itu suka sekali dengan pizza. Setelah selesai, ia segera menuju halte menunggu bus untuk kerumah Hyunjin.

•••

Suara bel rumah keluarga Park itu berdering, menandakan ada seseorang yang datang. Namun, belum ada yang membukakan. Hyunjin saat ini sedang mandi dan kebetulan pembantu rumah tangga di rumah mereka juga sedang tidak datang karena anaknya sakit. Alhasil Jihoon lah yang akhirnya membukakannya.

Jihoon beranjak dari acara menonton televisinya dan dengan malas menuju depan untuk membukakan pintu.

Dan betapa terkejutnya Jihoon.

"Karina?" tanya Jihoon terkejut dan secepat mungkin merubah ekspresinya menjadi tersenyum.

"Kak Jihoon, kan? Karina tidak salah kan?" tanya Karina tertawa dan dibalas senyuman serta anggukkan oleh Jihoon.

Jihoon membuka pintunya lebar, mempersilahkan Karina masuk.

"Kak Hyunjinnya mana, kak Ji?" tanya Karina pada Jihoon.

"Hyunjin sedang mandi." jawab Jihoon tersenyum.

Aslinya mah deg-degan parah ini Jihoon.

"Duduk dulu, Kar." ucap Jihoon lagi mempersilahkan Karina duduk di sofa ruang keluarga.

"Terima kasih, kak Ji." Karina tersenyum manis.

'Duh, tidak baik ini untuk kesehatan jantung.' batin Jihoon dan memfokuskan lagi dirinya pada televisi.

Untitled [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang