20 - Pengakuan

1.8K 204 249
                                    

25 vote, 150 komen langsung UP part selanjutnya. Pengen tau ada yang nungguin cerita gaje ini gak 5555

.
.

Happy Reading

👣👣👣

Di akhir pekan, banyak warga setempat termasuk para mahasiswa yang menghabiskan waktunya di taman kota untuk bersantai. Tapi, di tempat itu suasana ketegangan justru terlihat antara Ruwi dan Risti yang duduk berdampingan dibangku taman.

Keramaian yang tercipta di sekitarnya seolah tak membuyarkan lamunan Ruwi. Gadis itu menatap lurus ke depan dengan pandangan kosong. Pikirannya sibuk mencerna segala ucapan yang baru saja Risti katakan kepadanya.

"Ruwi, maafin gue." Risti menutup penjelasannya dengan permintaan maaf.

Ruwi mengusap wajahnya dengan gusar. Ia kehabisan kata-kata untuk mewakili segala isi hati yang ingin dia luapkan pada cewek itu.

"Seharusnya dari awal gue ngasih tau lo semuanya." lirih Risti menyesal. Tapi, apa boleh buat.

"Kalo sejak awal lo tau Chandra adalah secret admirer, kenapa lo memilih menyembunyikan fakta itu dari gue?" Ruwi akhirnya angkat bicara.

Risti tersenyum miris. Jawaban dari pertanyaan itu langsung muncul diotaknya. "Cemburu... mungkin," Risti menjeda ucapannya sejenak. Cewek itu menertawakan dirinya sendiri yang dengan pedenya menjawab hal itu.

"Gue cemburu saat liat lo dekat dengan Vano. Gue pikir dengan adanya secret admirer yang mengganggu pikiran lo tiap hari, lo gak bakalan jatuh cinta sama Vano. Seenggaknya, gue bisa memanfaatkan situasi itu untuk membuat Vano jatuh cinta sama gue."

Egois! Ruwi menatap tak percaya dengan apa yang dikatakan Risti padanya.

"Lo berpikiran kayak gitu tanpa tau apa yang gue rasain?!" Ruwi mencoba bicara senetral mungkin, meskipun dalam hatinya terdapat segudang amarah yang siap meledak.

"Dari awal gue cerita sama lo gimana perasaan gue selama diteror oleh secret admirer. Dan lo malah pura-pura gak tau siapa pelakunya?! Hanya demi menarik hati seorang cowok, lo tega biarin teman lo sendiri sengsara?!" Kalimat yang dilontarkan Ruwi sukses menusuk hati Risti.

"Ruwi... gue tau gue salah. Tapi, gue ada diposisi di mana gue gak bisa ikut campur urusan kalian. Gue merasa kasihan sama Chandra kalo semisal lo tau dia adalah secret admirer. Dari awal gue mikirnya apa yang dilakuin Chandra sebagai secret admirer itu normal."

"Normal?!" Ruwi mendengus kesal tak terima dengan perkataan itu. "Hampir tiap malam 'dia' menguntit gue. Dan, itu normal bagi lo?!"

"Gue gak menyangka Chandra bakal lakuin hal senekat itu." Risti masih bisa membela diri.

Atmosfer diantara keduanya terlihat semakin mencekam. Jika Ruwi bukan orang yang sabar, sudah dapat dipastikan kalau mereka akan adu cekcok yang berujung saling menjambak rambut. Tapi, orang itu adalah Ruwi. Ia berusaha menyelesaikan masalahnya dengan kepala dingin.

"Waktu pertama kali gue tau kalo Chandra adalah secret admirer, dia terlihat seperti mahasiswa culun dan kolot. Cara yang dia lakuin juga biasa aja. Jadi, gue pikir dia gak akan berbuat macam-macam." kata Risti.

Benar kata Risti, penampilan Chandra sungguh mengecoh pandangan orang-orang. Tapi, perlu diingat bahwa Chandra memanglah culun dan kolot. Dia berubah menjadi 'monster' karena pengaruh kokain yang dapat meningkatkan rasa percaya diri, kegembiraan, serta adrenalin bagi siapa saja yang mengonsumsinya.

STALKER - Beside Me [REVISI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang