.
👣👣👣
"Kak R sengaja 'kan ninggalin aku semalam?!" Ruwi bertanya untuk kesekian kali. Ia masih berusaha mengejar langkah kaki Mr. R yang lumayan jauh darinya.
Sedari tadi lelaki itu berusaha menghindar dari Ruwi karena enggan memberikan jawaban. Ia menyesal, harusnya tadi ia meminta David saja untuk mengantar Ruwi ke kampus jika tahu kalau Ruwi akan protes tentang caranya kemarin malam. Memangnya apa yang salah? Mr. R hanya berusaha membantu menyatukan dua insan yang saling jatuh cinta meskipun dirinya bukan agen biro jodoh.
Setelah beberapa menit tertinggal di belakang, Ruwi akhirnya bisa menyeimbangkan langkah kakinya di samping Mr. R.
"Aku yakin Kak R pasti sengaja nyuruh Zaidan buat nemenin aku semalam. Kenapa?!" Ruwi terus menatap pria di sampingnya dengan harapan mendapat respon.
"Anggap aja itu bantuan dariku," jawab Mr. R singkat.
Pria itu kemudian menoleh sebentar. "Bukankah berkatku, kamu jadi punya waktu berduaan dengan Zaidan? Aku yakin kamu pasti senang karena bisa menghabiskan waktu bersama cowok yang kamu suka." Mr. R menyimpulkan, dan itu tepat sasaran.
Ruwi langsung terdiam. Benar, ia akui ia sangat senang bisa menghabiskan waktu bersama Zaidan semalam. Terlebih lagi Zaidan mengutarakan perasaannya saat naik bianglala. Atmosfer semalam membuat hati Ruwi berbunga-bunga sampai saat ini. Akan disebut munafik jika Ruwi menyangkal ucapan Mr. R.
"Iya... tapi--"
Mr. R langsung memotong dengan pertanyaan. "Gimana semalam? Apa kencannya berjalan lancar?"
"Berkat kak R ...," cicit Ruwi disertai senyum malu-malu.
"Jadi... kalian udah resmi pacaran?" tanya Mr. R yang membuat Ruwi semakin malu.
Diam selama beberapa detik, Ruwi akhirnya mengangguk pelan. Daun telinganya langsung memerah saat mengingat kembali momen manis yang dilakukan Zaidan semalam. Setelah turun dari wahana bianglala, cowok itu langsung mengajak Ruwi pacaran. Itu pertama kalinya Ruwi diajak pacaran oleh seseorang. Meski awalnya sempat ragu, Ruwi akhirnya setuju untuk memulai sebuah hubungan romantis dengan Zaidan. Tentu saja keputusan itu sudah ia pertimbangkan secara matang.
Mr. R sudah menduga hal semacam itu akan terjadi. Jika dua orang sudah saling mencintai, maka tahap selanjutnya adalah pacaran. Memang tidaklah salah, tapi entah kenapa sebuah ketakutan besar kembali menyergap pikiran Mr. R.
Perjalanan menuju fakultas Hukum terasa lebih panjang dari biasanya. Setelah Ruwi membenarkan bahwa ia telah resmi berpacaran dengan Zaidan, ekspresi Mr. R langsung berubah serius. Tentu saja Ruwi menyadari hal itu.
"Apa kak R gak setuju kalau aku pacaran dengan Zaidan?" Ruwi memberanikan diri bertanya.
"Bukannya gak setuju. Aku cuma meragukan keseriusan Zaidan. Aku takut dia bakalan menyakiti kamu suatu saat nanti," ungkap Mr. R jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER - Beside Me [REVISI] ✔
De TodoBagaimana jika setiap aktivitasmu diawasi oleh seseorang yang tak dikenal? Hidup Ruwi menjadi lebih tidak tenang setelah pria misterius selalu mengikutinya. Namun, STALKER yang selalu mengawasi Ruwi ini berbeda. Apa yang membedakannya dengan stalker...