👣👣👣19.37
+62 811-xxxx-9111
Jangan lupa malam ini...Ruwi mengernyit tak paham saat membaca SMS dari secret admirer-nya itu. "Apa maksudnya? Malam ini..." batin Ruwi.
"Meja nomor 4." Kata salah satu barista sambil menaruh dua cangkir kopi ke atas nampan.
Lamunan Ruwi membuyar, ia kembali fokus pada pekerjaannya, mengabaikan pesan teks itu.
Ruwi segera berjalan membawa nampan berisi dua cangkir kopi pesanan pelanggan itu dengan hati-hati. Ia sedikit terkejut saat mengetahui bahwa pelanggan yang duduk di meja nomor 4 adalah Zaidan bersama seorang perempuan.
Di tengah fokusnya berjalan, tiba-tiba kaki Ruwi menyandung sebuah kantong belanja yang terletak di bawah --nyaris di tengah jalan yang seharusnya untuk orang berlalu lalang. Risikonya, Ruwi tidak bisa menjaga keseimbangan dan membuat dua minuman kopi itu tumpah di meja. Sialnya, tumpahan kopi juga mengenai baju Zaidan.
Suara bass milik cowok itu langsung menggema memenuhi ruangan hingga menyedot perhatian pelanggan lainnya. "Shit!" Umpat Zaidan.
"Punya mata gak, sih! Liat baju cowok gue jadi kotor!" Kata cewek yang duduk di depan Zaidan.
"Maaf, maaf." Ruwi segera mengambil tisu yang ada di meja hendak mengelap baju Zaidan. Namun, cowok itu dengan cepat menepis tangan Ruwi.
"Heh, kok lo pegang-pegang cowok gue! Dasar jal*ng." Seru cewek itu seraya mendorong kasar Ruwi untuk menjauh.
Ruwi menunduk tak berani menatap mereka. "Maaf, saya tidak sengaja menumpahkannya. Tadi kaki saya tersandung kantong belanja yang ada di bawah."
"Oh, jadi lo nyalahin gue karena gue naruh kantong belanja di bawah?! Hah?!" Cewek itu berucap dengan sinis.
"Bukan itu maksud saya--" Plak. Sebuah tamparan berhasil mendarat di pipi Ruwi.
"Stevie!" seru Zaidan karena kaget dengan tindakan pacarnya yang dinilai berlebihan.
Cewek bernama Stevie itu mengabaikan seruan Zaidan. Dengan tangan yang terlipat di atas perut, ia kembali bersuara sinis. "Jadi benar apa kata orang kalo lo pura-pura naif supaya bisa menggaet cowok tajir."
"Lo sengaja kan numpahin kopi kearah cowok gue supaya lo bisa lebih dekat dan pegang-pegang dia?! Dasar jalang!" lanjutnya.
Zaidan mendengus kesal. Mukanya sudah malu menjadi pusat perhatian orang-orang di kafe karena sikap pacarnya itu. Ia pun melenggang keluar kafe dan mengacuhkan Stevie yang memanggilnya beberapa kali. Cewek itu pun pergi untuk mengejar Zaidan.
Setelah kepergian Stevie, Dian langsung berjalan mendekati Ruwi. "Lo gak papa, kan?" Tanyanya.
Ruwi memaksa seulas senyum. "Gak papa, kak."
"Udah gak usah diambil hati. Suatu saat dia pasti kena batunya karena kelakuannya itu." Kata Dian sambil mengelus punggung rekan kerjanya itu.
👣👣👣
22.24
Sepanjang jalan kenangan, kita saling bergandeng tangan~
Sepanjang jalan kenangan, kau peluk diriku mesra~
Hujan yang rintik-rintik...
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER - Beside Me [REVISI] ✔
De TodoBagaimana jika setiap aktivitasmu diawasi oleh seseorang yang tak dikenal? Hidup Ruwi menjadi lebih tidak tenang setelah pria misterius selalu mengikutinya. Namun, STALKER yang selalu mengawasi Ruwi ini berbeda. Apa yang membedakannya dengan stalker...