👣👣👣
Ruwi dan Mila duduk di bangku taman dengan wajah lesu. Area taman yang begitu luas menyulitkan mereka dalam melakukan pencarian barang Mila yang hilang. Ruwi tidak tahu pasti barang yang dicari temannya itu, yang jelas barang itu sudah seperti jarum diantara tumpukan jerami. Sangat sulit menemukannya.
Mila langsung bangkit begitu sudah mendapatkan semangatnya lagi. Cewek yang genap berusia 18 tahun itu sibuk menyibak rerumputan hijau sambil berharap barangnya bisa ditemukan. "Ruwi, bantuin cari dong!" ujar Mila. Sedari tadi dia merasa berusaha sendiri meski ada Ruwi di sampingnya.
"Gimana cara bantuinnya, sementara gue gak tahu barang yang lo maksud itu bentuknya kayak apa!" balas Ruwi.
"Masa' lo gak tahu sih?! Kalung yang sering gue pake, yang ada huruf K-nya!" jelas Mila masih fokus menyapu seluruh rumput yang dia injak.
Ruwi memanyunkan bibir. Dengan terpaksa ia ikut berjongkok untuk membantu mencari. Setidaknya dia juga harus berusaha supaya bisa pulang cepat. Ia yakin Mila tidak akan membiarkannya pulang sebelum kalung itu berhasil ditemukan.
Kesialan itu berawal saat sore tadi keduanya melakukan jogging di taman kota. Seekor anjing yang datang entah dari mana tiba-tiba menyalak dan mengejar mereka berdua. Untung saja mereka berhasil menghindar dengan selamat. Selepas magrib, Mila baru menyadari kalau kalung berharganya sudah tidak lagi menggantung di leher. Dan di sinilah mereka sekarang, menyusuri setiap sudut taman kota untuk mencari benda itu.
"Mampus gue! Kenapa juga kalungnya bisa hilang, sih! Gue harus menemukannya malam ini supaya besok ayank Kevin gak marah-marah." Mila bermonolog dengan perasaan gelisah.
"Jangan nethink dulu, Mil. Menurut gue, Kevin gak mungkin marah cuma gara-gara lo menghilangkan kalung pemberian dia. Lagian cuma kalung yang hilang, Kevin bisa beli lagi buat lo. Yang penting perasaan lo ke dia gak hilang." Ruwi berusaha membujuk sembari mengelus punggung Mila.
"Tapi kalung itu hadiah anniversary dari ayank Kevin. Gue takut bikin dia marah karena gue gak bisa menjaga barang pemberian dia dengan baik," ucap Mila hampir menangis. Ucapan Ruwi justru membangkitkan kesedihan di kedua mata cewek itu.
Dua bola mata Ruwi bergerak memutar. "Perasaan kecewa pasti ada, tapi Kevin gak mungkin marah sama lo cuma karena masalah sepele. Hubungan kalian udah berjalan dua tahun. Kevin udah cukup dewasa dan pemikirannya bukan kayak anak SMA lagi, jadi dia gak mungkin melakukan tindakan yang bisa membuat hubungan kalian goyah." Ucapan Ruwi mulai menunjukkan efeknya. Mila sedikit tenang sekarang.
"Uh~ so sweet. Kenapa lo bisa sebijak ini, sih, sahabat? Jadi makin saranghae, deh." Akhirnya Mila bisa tersenyum lagi setelah beberapa jam dilanda kecemasan.
Ruwi ikut tersenyum. "Kalau gitu kita pulang aja, yuk. Sekarang udah malam, gelap, bentar lagi mau hujan. Besok pagi kita lanjut mencari kalungnya," sarannya sedikit meminta.
KAMU SEDANG MEMBACA
STALKER - Beside Me [REVISI] ✔
AcakBagaimana jika setiap aktivitasmu diawasi oleh seseorang yang tak dikenal? Hidup Ruwi menjadi lebih tidak tenang setelah pria misterius selalu mengikutinya. Namun, STALKER yang selalu mengawasi Ruwi ini berbeda. Apa yang membedakannya dengan stalker...