26 - Belum Usai

1.6K 168 205
                                    

Tiada henti kuingatkan padamu wahai kawan. Vote-komen lah cerita ini supaya daku mendapat semangat untuk lanjut cerita. Aseekkk

.

Happy Reading~

👣👣👣

Pagi itu, Ruwi bangun terlambat sehingga ia dituntut untuk segera sampai ke kampus sebelum dosen yang mengisi kelas pertama datang. Gadis itu tampak kesulitan berlari karena punggungnya dibebani oleh ransel yang berisi banyak buku, belum lagi ada tiga buku tebal yang harus ia peluk erat.

Saking terburu-buru, Ruwi tak sengaja menabrak seorang pengguna jalan. Tiga buku yang ia bawa, serta beberapa kertas yang terselip di dalamnya ikut berserakan di sana sini.

"Maaf, Pak." Ruwi menunduk dalam sebagai isyarat penyesalan.

Bapak kantoran itu menghela napas panjang. "Lain kali kalo jalan hati-hati, ya," ucapnya kemudian melenggang begitu saja.

Ruwi langsung berjongkok untuk memungut buku dan kertas-kertas itu. Ia meracau tidak jelas karena waktu yang dimilikinya semakin menipis. Untung saja ada seorang pejalan kaki lain yang ikut berjongkok dan membantu Ruwi mengumpulkan kertas-kertas itu.

Pria misterius yang tak lain adalah Mr. R langsung menyerahkan kertas-kertas yang ia kumpulkan kepada Ruwi. Mr. R masih setia menyembunyikan sebagian wajahnya dengan menggunakan masker hitam.

"Makasih, Kak." Netra coklat Ruwi tanpa sengaja bertemu pandang dengan pria itu. Tidak berlangsung lama karena Ruwi langsung memutuskan pandangan.

Gadis berkucir kuda itu kemudian berjalan agak cepat menuju halte bus. Karena mengejar waktu, ia memilih mengabaikan pria yang menolongnya. Seandainya Ruwi tahu kalau pria itu adalah Mr. R --nama yang sempat mengganggu ketenangan hatinya kemarin--, entah reaksi apa yang akan ia berikan.

Sudut mata Mr. R tampak berkeriput, tanda kalau seulas senyum berhasil terbit dari bibirnya yang tertutup masker. Ia pun langsung mengikuti Ruwi sebelum kehilangan jejaknya.

Memasuki bus, Mr. R berhasil mendapatkan tempat duduk di belakang Ruwi. Alasannya adalah karena gadis itu duduk disebelah seorang pria asing. Mr. R seakan-akan berusaha melindungi miliknya dari orang itu.

Sepertinya Ruwi belum menyadari mengenai keberadaan Mr. R yang sedari tadi mengikutinya. Tapi, setidaknya gadis itu harus menengok ke belakang dan menyadari kalau ada seorang pria mengikutinya sampai di depan fakultas hukum.

Drttt...

+62 810-xxxx-1004
Apa kamu sudah melupakan aku?

Aku Mr. R

Kamu tidak lupa kan?

👣👣👣

Siang menjelang sore, suasana di ruang kelas tampak serius saat seorang dosen tengah menjelaskan materi dari power point. Ruwi berpura-pura mendengarkan segala ucapan yang dilontarkan dosen itu, sementara pikirannya sudah melayang jauh.

SMS yang diterima pagi tadi telah membuat pikiran Ruwi kacau sehingga ia tidak bisa menerima materi kuliah. Belum genap satu minggu masalah si stalker Chandra berhasil diselesaikan, Ruwi harus menghadapi orang bernama Mr. R yang entah mengapa dua hari ini telah mengusik ketenangannya.

Ruwi akhirnya mengerti sekarang. Nomor berakhiran 1004 itu adalah milik Mr. R. Nama itu pernah ia dengar kemarin saat berada di toserba. Ruwi yakin pernah mendengar nama Mr. R sebelumnya, tapi sekeras apapun ia berpikir ia tetap saja tidak menemukan petunjuk apapun.

STALKER - Beside Me [REVISI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang