29 - Dua Perisai

1.4K 180 238
                                    

SKS (Sistem Kebut Semalam)
Dari jam 23.00-01.30 dilanjut pagi 🔥
Vote dan Komen sebagai balasannya. Tengkiyu~

.

👣👣👣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

👣👣👣

Dia pasti Mr. R

Penampilan pria itu terlihat paling mencolok diantara dua penumpang lainnya. Ia menunduk dalam hingga topi hitam yang dia kenakan sukses menyembunyikan wajahnya. Hal itu tentu semakin membuatnya tampak mencurigakan dimata Vano. Jelas-jelas orang itu menghindari kontak mata dan berusaha menyembunyikan wajah saat Vano menangkap basah dirinya sedang curi pandang. Pria itu pasti Mr. R, stalker Ruwi.

Vano berusaha tetap tenang. Ia tidak ingin terkesan buru-buru menyimpulkan. Lagi pula masih ada Ruwi di sampingnya. Ia tak ingin membuat cewek itu gelisah karena ada orang mencurigakan--yang diduga adalah Mr. R--berada dalam satu bus dengan mereka.

"Kenapa, Van?" tanya Ruwi yang merasa aneh dengan sikap Vano. Diamnya Vano dianggap aneh oleh Ruwi.

"Hah?" Vano sedikit terkejut. Buru-buru ia mencari alasan.

"Aku lagi sedih karena kita belum pacaran, hiks." Cowok itu mulai berakting. Kepalanya menengadah, sedangkan kedua matanya mulai berkedip beberapa kali seolah-olah sedang menahan air mata yang mau jatuh.

"Gak lucu," timpal Ruwi datar.

"Emang gak lucu. Ceritanya 'kan aku lagi nangis meratapi nasib karena kita belum jadian."

Miauw

"St, diem gak?! Jangan ngejek gue!" Vano memarahi anak kucing di pangkuannya karena dengan berani bersuara seakan-akan sedang mengejek.

"Kasian kucingnya kalo kamu bentak," ujar Ruwi seraya memindahkan kucing itu ke pangkuannya agar tidak menjadi sasaran amarah Vano.

Vano melihat anak kucing itu yang sekarang sudah dielus-elus oleh Ruwi. "Pengen dikutuk jadi pangeran kucing biar bisa dielus-elus Ruwi," celetuk Vano sambil memasang wajah cemberut dibumbui keimutan khasnya.

"Mau dielus juga dong. Aku kurang belaian, nih," lanjutnya dengan mimik yang dibuat seimut mungkin.

Ruwi memutar bola mata malas. Entah sudah berapa kali ia melakukannya gara-gara tingkah laku Vano yang semakin menjadi itu. Tak menggubrisnya, Ruwi memilih beranjak saat bus yang ia tumpangi telah sampai ditempat pemberhentian.

Sebelum turun dari bus, pandangan Vano beralih ke deretan kursi bagian belakang. Dua penumpang lain sudah turun dan menyisakan pria misterius itu yang masih duduk ditempat. Vano sangat ingin menghampiri orang itu, tapi ia juga ada pilihan untuk mengantarkan Ruwi pulang.

"Lagi liatin apa?" Ruwi yang sudah berdiri di trotoar jalan mencoba kembali masuk bus untuk mencari tahu apa yang sedang dilihat Vano.

Beruntung, Vano berhasil mencegat niat Ruwi itu. "Bukan apa-apa, kok." Vano sengaja berbohong. Ia memilih tidak memberitahu Ruwi mengenai keberadaan pria mencurigakan yang ada di bus. Vano hanya tidak ingin melibatkan Ruwi saat akan menangkap seseorang terduga stalker itu.

STALKER - Beside Me [REVISI] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang