Ngga serius update, lagi pengen aja!?

186K 7.5K 110
                                    

Pagi masih buta, mata juga ogah melek tapi lakiku udah siap perang cari nafkah. Sejak tahu aku hamil, Enno makin giat kerja kalau kemarin kerja sampai dua tiga job belum ditambah kuliah sekarang malah jadi dua kali lipat. Kirain cuma Om-om yang gila kerja ternyata bocah juga doyan.

Jadilah ku meratap kesepian, lagi hamil keseringan ditinggal ngga tahu apa kalau lagi hamil pengennya terus disayang.

"Ngga sarapan dulu No?" tanyaku masih meringkuk diranjang. Mendadak Enno menoleh padaku dengan pandangan tajam mengancam. "Sorry Daddy, mommy lupa!" cengengesan.

Akhirnya seberkas senyuman merekah diwajahnya,"Daddy ngerti kok kalau Mommy belum biasa." mendekat keranjang dan mengecup puncak keningku.

"Mommy sayang Daddy!" balas memeluknya hingga terjatuh menimpaku, namun segera Enno menahan beban tubuhnya untuk tidak menimpa tubuhku.

"Ayang Mommy jangan godain pagi-pagi, nanti kalau Daddy telat berangkat kerja gimana?!" goda Enno sambil mencium bibirku, padahal belum ada sedetik bilang jangan menggoda.

"Habis Daddy juga sich, nyuekin Mommy mulu!" merajuk. Meski dilarang aku tetap saja nekad menggodanya, efeck hormon bikin panas. Tanganku bermain-main diarea terlarang bikin Enno merem -melek keenakkan.

"Ayang Mommy ... ahhhh! gue bisa telat kerja kalo gini!" mendesah tidak karuan. Lupa aturan main ngga boleh 'Lo-Gue'. Tanganku makin gila, meremas Jujun yang sudah siaga satu.

Aku tersenyum,"Daddy harus dihukum!"

Belum sempat ku lumat bibirnya, Enno sudah berhasil menghindar. Wajahnya menahan gairah bikin aku makin bersemangat.

"Ay, Stop jangan mendekat!" tahan Enno saat aku mau mendekatinya. Kontan wajahku langsung dirundung kecewa. "Ay bukannya aku ngga mau, cuma aku ngga mau kebablasan inget puasa tiga bulan Ay. Sabar ya demi Baby biar sehat." bujuknya mengingatkanku pada pesan dokter yang melarang kami 'itu' selama trimester pertama.

"Terus gimana nih, lagi pengen?!" merajuk dengan wajah memelas, masak kagak mempan.

Enno menghela nafas panjang. "Ay aku juga pengen." tidak kalah miris,"Tapi kalau baby kita kegencet gimana?"

Huahahaha... aku pengen nangis cuma gara-gara kebanyakan ketawa, lakiku masih bocah dan polos banget.

"Ay jangan ketawa ndiri, ntar disangka gila!" seru Enno.

"Lo yang bakal gila duluan karena nikah sama gue. Gue cuma mikir kalau semuanya butuh proses." aku tersenyum,"Lidah gue gatel kalo ngomong pakek EYD My Boy."

"Hot Daddy, Ay!" teriaknya bergaya ala rocker segera kulempar bantal kemukanya.

"Hot Daddy yang nganggurin bininya tiap hari jadinya adem dah!" dengusku dengan tangan bersedekap didada.

"Mau gimana lagi ay ini semua demi baby..." mengusap perutku penuh sayang. "Kecuali lo mau jaga lilin, gue bisa usahain lebih lama dirumah."

Plakkk

"Sakit Ay!" Enno mengaduh kesakitan.

"Lo juga gila, mau lo baby lahir idungnya pesek kayak babi. Gue mau punya baby bukan babi."

Enno yang kena marah cuma nyengir. "Ngga bakalan Ay, percaya dech Daddynya kan caem." jawab Enno yang terbilang overdosis narsis.

Ya Tuhan, Kenapa aku lupa laki aku sarap?

"Udah sana kerja, males gue liat tampang lo. Nyebelin tahu?!" usirku lalu kembali bergulung kedalam selimut tebal. Enno bukannya berangkat kerja malah balik masuk kamar mandi, aneh?

"NO, LO LAGI MANDI?" teriakku kenceng begitu mendengar suara guyuran air dari dalam kamar mandi.

"IYA, AY!" Sahut Enno.

"EMANG MASIH SEMPET MANDI LAGI?"masih asyik teriak-teriak. Masih kepo kelakuan aneh Enno.

"MAU GIMANA LAGI AY, JUJUN NGAMBEK KEPANASAN!"

HUAHAHAHAHAHAHHA....ngakak dah pagi-pagi.

Kanadia ChantiqTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang