Chapter 10 | Selalu Ingat

259 19 4
                                    

Hayo vote jangan lupa!

***

Chapter 10 | Selalu ingat

Mungkin hal kecil tentang kita telah kau lupa. Namun, tidak denganKu

⚫⚫⚫

"Minggir,,, woiiii!!" Teriak Zanel kalang kabut sambil berlari memasuki ruang kelas dengan nafas ngos-ngosan.

"Lo kenapa nyet? kayak orang kesurupan aja!" tanya Dave bingung karna melihat Zanel yang berlari kelimpungan seperti maling.

"Lihat tugas Lo dong!" rayu Zanel sambil mengedipkan kedua matanya, merajuk.

"Tugas apaan dah?" tanya Dave sambil tak mengalihkan pandangannya pada game yang sedang dimainkannya.

"Tugas Matematika, jangan bilang Lo juga lupa!" sentak Zanel.

"Mampus gue!" ujar Dave sambil menggeprak meja. Karna hal itu, membuat Zanel melonjak kaget.

"Kalo mau ngangetin bilang-bilang dong!" marah Zanel pada Dave dengan tangan mengelus dadanya.

"Duh! Bisa dihukum bersihin toilet nih!" ucap Dave khawatir, karena pasalnya toilet cowok bagian belakang sekolah yang jarang dijangkau, begitu kotornya. Membayangkannya saja membuatnya mual dan ingin muntah.

"Gue nggak mauuuu!!" teriak Zanel keras sambil menggeleng-gelengkan kepalanya, merasa ngeri hanya dengan membayangkannya saja. Hal itu, membuat seisi kelas memandangnya dengan tatapan melotot.

"Hehehe,,, sorry!" ujar Zanel sambil mengajungkan dua jarinya.

"Zou mana?" tanya Dave bangun dari tempat duduknya mencari bahan contekan.

"Mampus! Alamat kencan dengan toilet nih!!" imbuh Zanel Karna belum juga melihat Zou.

Dari kejauhan, terlihat Arshal datang bersama Zou. Melihat itu, santak membuat Zanel dan Dave memasang wajah lega.

"Alhamdulillah.. Pahlawan datang." ujar Zanel dan Dave bersamaan.

"Abang Zou.. Mmmm..cakep" ucap Zanel sambil memasang senyum semanis-manisnya yang terkesan jijik dimata Zou.

"Tambah manis juga kalau senyum" imbuh Dave

Zou menghela napas, sudah paham dengan tingkah sahabatnya.

Nettled (Altschmerz)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang