Chapter 22 | Koreksi Diri

145 14 0
                                    

Chapter 22 | Koreksi Diri

Jangan sering menyalahkan orang lain. Sebenarnya letak kesalahan di hidup lo itu,diri lo sendiri.

⚫⚫⚫

Siang ini, Arshal sedang berada dirumah Zou. Cowok itu baru selesai mandi dengan keadaan yang bisa dikataan jauh lebih baik daripada saat Zou menjemputnya diklub tadi.

Tapi, kepalanya masih terasa pening akibat pengaruh alkohol yang dia minum dosisnya melebihi kadar dari biasanya. Arshal sengaja duduk diatas karet sambil menyenderkan kepalanya pada sisi ranjang.

Cowok itu sedang melamun tapi tidak tahu sedang memikirkan apa. Mata tajamnya menatap atap kamar Zou. Inilah jalan yang dipilih Zou. Memberitahu Lesha tentang masalah rumit yang ada dihidupnya. Gadis yang menurutnya bukan asing dihidupnya.

"Lo mau minum?" Zou menawarkan kepada Arshal. Cowok pendiam itu baru memasuki kamarnya setelah tau Arshal sudah bangun dari tidur paginya.

"Jangan lo tahan, gue tau lo lagi ada masalah"

"Tadi gue cerita sama Lesha soal Shely"

"Kenapa?"

"Lo tau Zou. Tuh cewek bener-bener mirip banget sama Shely. Sorot matanya, seakan gue tuh bisa bener-bener liat Shely disana. Shely ada kalo gue sama dia."

"Kalau gitu lo egois" simpul Arshal. "Lo jadiin Lesha sebagai pelampiasan karna kepergian Shely."

"Gue tau itu."

"Yang gue tau Danial Arshalan Putra Shahreza orangnya ngga kayak gini. Yang gue tau temen gue itu orangnya nggak pernah egois dan berusaha untuk selalu menjaga hati gadis yang dia anggap berharga dihidupnya." ucap Zou, menampar keras Arshal pada kenyataan yang ada.

"Gue harus gimana Zou? Lo tau cuman lo satu-satunya orang yang bisa gue percaya buat dengerin cerita gue"

"Sekarang lupain Shely dan fokus ke Lesha" perkataan Zou membuat Arshal membeku. Bagaimana dia bisa ngelupain Shely disaat seluruh hatinya sudah ia serahkan pada hadis itu.

"Gue nggak bisa"

"Terserah. Tapi inget, kunci semua masalah ada di lo. Kalau lo nggak bisa- jangan harap masalah lo bisa kelar"
Zou memperingatkan Arshal, lalu beranjak dari karpet dan berjalan keluar.

Sebelum menutup pintu ia berujar "Tadi gue masak. Lo pasti laper, gue tunggu dibawah kita makan bareng."

Setelah mengatakan itu, pintu tertutup seutuhnya.

Apakah Arshal bisa melupakan Shelynya?

Dia tidak tahu akan hal itu, tapi dia akan selalu berusaha untuk itu.

⚫⚫⚫

Arshal dan Zou, sehabis sarapan kini mereka berada diruang televisi. Dengan sebuah stik Playstation digenggaman mereka. Sesekali mereka berbincang.

"Zanel sama Dave-mereka udah tau masalah ini?" tanya Zou

"Gue belum berani terbuka sama mereka tentang masa lalu gue"

Zou menghela nafas "Mereka juga berhak tau masalah ini Shal. Sama halnya kayak gue, mereka juga udah nganggep lo seperti keluarga mereka sendiri."

Nettled (Altschmerz)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang