Chapter 31 | Lara

133 14 6
                                    

Tinggalkan bintang kalian dulu sebelum membaca!

***

Chapter 31 | Lara

Harapanku agar selalu mencintaimu tulus kini berganti menjadi lara, tangisku lirih diatas panggung sebuah sandiriwara dengan menggenggam luka yang kian menyayat dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Harapanku agar selalu mencintaimu tulus kini berganti menjadi lara, tangisku lirih diatas panggung sebuah sandiriwara dengan menggenggam luka yang kian menyayat dada.

⚫⚫⚫

Desas desus berita tentang putusnya Arshal dan Lesha kini telah menyebar luas diMahaprana. Wajar Arshal orang nomor satu yang menjadi sorotan diSMA Mahaprana, sehingga cepat menyebar. Tak hanya dikalangan atas bahkan kalangan bawah antusosialpun pasti mengetahuinya.

"Tumben Boss, lo bisa putus dari Lesha" celetuk Zanel tak melihat sitkon yang tepat.

Mendengar itu, Dave menghadiahi Zanel pelototan kesal.

"Eh nel, Yuk beli coklat. Gue traktir deh" ujar Dave. Berusaha mengalihkan perhatian Zanel, kalau anak itu sudah diberi coklat pasti mulutnya diam dan tak nerocos seenaknya.

Situasi hening terlihat semakin mencekam. Apalagi sosok Arshal yang dingin menjadi jauh lebih dingin dari hari biasanya. Tatapan matanya lebih tajam, kantung mata yang hitam menandakan ia tidak tidur dengan waktu yang benar.

"Ayoo. Ayoo. Ayoo—Nggak sabar gue pen makan coklat" girang Zanel sambil menarik ujung seragam Dave persis seperti anak kecil tak sabar ingin cepat membeli mainannya.

"Udah gede kelakuan masih kayak bocah" cibir Dave sambil mengikuti langkah Zanel.

Belum berjalan jauh. Sebuah suara mengintrupsi mereka. "Jangan ngehindar, gue perlu bicara sama kalian semua" ucap Arshal.

Zanel mencebikkan bibir kesal, traktiran coklatnya hangus gara-gara Arshal. Dia merenggut, saat tuhan berpihak kepadanya. Tetapi, temannya tak mendukungnya.

Rejeki didepan mata hilang. Sial.

Tapi Zanel tak berani protes. Takut digampar Arshal apalagi auranya suram dan mengerikan. Layaknya Monster yang siap menerkam.

Mereka duduk berdampingan menununduk, tak ada yang berani menatap Arshal. Kecuali Zou, tabiat mereka sama.

"Lesha itu Shely" ujar Arshal.

Nettled (Altschmerz)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang