Jangan lupa Vote terlebih dahulu!
Selamat membaca cerita Nettled:)***
Chapter 27 | Rasa Aman
Cinta yang membuatmu bahagia itu juga cinta yang pernah membawamu pada luka
⚫⚫⚫
Arshal berangkat sekolah dengan kondisi bisa dibilang agak berantakan. Lingkaran Hitam disekitar mata, memperjelas bahwa tadi malam ia tak tidur. Kalau mamanya tidak sedang berada dirumah—alih-alih pergi sekolah, ia pasti akan jauh lebih memilih tidur seharian dan membolos pelajaran.
Arshal itu menurun dari ayahnya, memiliki otak yang encer. Walaupun bisa dibilang dia kebanyakan membolos dan jarang mengikuti pelajaran tetapi nilainya tak pernah berada dibawah kkm.
Seperti sekarang, disaat semua orang sibuk mengerjakan ulangan matematika. Arshal, cowok itu malah asyik dengan dunianya sendiri—tidur tenang, dengan kaki yang diluruskan , dikurangi depannya.
"Shal, awas kaki lo, Shal, gue nggak bisa duduk", ujar yoga lirih.
Yoga, cowok cupu, yang duduk didepan Arshal, yah, siapa yang tidak takut dengan Arshal, apalagi yoga hanya cowok cupu berkacamata.
"Yoga, kenapa kamu sibuk sendiri " teriak bu Anik.
" mmmm, ini bu Arshal"
Zou mendengus tinggal dua soal dari delapan soal beranak itu. Konsentrasi cowok itu pecah akibat teriakan bu Anik. Zou menilik, kertas ulangan Arshal kosong tak ada jawaban hanya tertera coretan identitasnya.
"Shal, bangun!" Zou berusaha membangunkan Arshal, ia takut sampai guru tahu kalo salah satu anak didiknya sedang anteng tertidur disaat jam ulangannya.
Arshal itu kebo. Lebih tepatnya kebo versi manusia.
Zou menggeram, ia lupa kalo Arshal bakal kesulitan bangun seperti ini.
"ARRSHALLLL!!! " teriak buat Anik marah
Mampus!
Bukan hanya Zanel dan Dave. Kini pusat perhatian seluruh kelas beralih kepada Arshal yang sangat tenangnya tidur dikelas.
"Itu beneran si Boss kan?" tanya Zanel.
"Lo liat siapa lagi nyet!" geram Dave menjawab pertanyaan Zanel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nettled (Altschmerz)✅
Teen FictionComplete✅ Dia pergi Aku yang mencari Aku pergi dari Dia Aku kembali mencari Dia Seribu perjanjian yang Kau buat Sebanyak itulah Kau ingkar Aku pikir masalah itu takkan terjadi lagi Tapi harapan tinggal harapan Kenangan indah datang tanpa permisi K...