Bau tak sedap dan begitu menyengat perlahan-lahan mulai masuk ke Indra penciuman nayeon.
Sedikit demi sedikit ia berusaha mengumpulkan kesadarannya, rasa pusing masih betah berada di kepalanya.
Matanya mengerjap-ngerjap menyesuaikan situasi dan kondisi yang ia lihat, belum seutuhnya ia memikirkan dimana dirinya berada, namun rasa perih dan sakit karena ikatan tali di tubuhnya, membuat gadis itu benar-benar ketakutan dan sangat cemas.
Dimana ini?
Ruangan kosong, bak bangunan yang sudah di tinggal lama karena kebakaran, terlihat dari bekas-bekas kejadian yang masih tersisa tembok-tembok yang menghitam, dan beberapa alat-alat lainnya yang sudah rusak parah.
Dari tempat nayeon di ikat ia dapat melihat dengan jelas kalau suasana saat ini sudah gelap, ia tak mampu berteriak karena sesuatu yang menutup mulutnya.
Ah, sial setelah mengingat kejadian tadi sore, saat seseorang mengaku kalau dirinya yang bertugas menjemput nayeon ternyata hanya tipuan belaka.
Kenapa ia gampang sekali percaya?
Rutuknya kesal melihat tas dan ponselnya berada 6 langkah dari tempat ia diikat dengan sebuah tali menggunakan sebuah kursi kayu.
Pandangan nayeon mengedar ke seluruh tempat yang masih tertangkap oleh matanya, sepi.
Dengan mengumpulkan sedikit tenaganya yang rasanya cukup untuk sedikit mengangkat badannya beserta kursi, sulit memang dengan keadaan seperti ini, apalagi kakinya yang diikat erat.
Sreek, sreek.
Bunyi gesekan kaki kursi dengan lantai di bawahnya membuat sedikit telinga menjadi sakit.
"Aku harus bisa! Aku harus bisa! Ayolah nayeon kau pasti kuat, tahan sedikit, sakitnya tak seberapa, ayo semangat!" batinnya menyemangati tat kala saat ia bergerak tali-tali itu semakin terasa mendekat dan menyakitinya.
Sreek, sreek.
Ia kembali menggerakkan badannya, masih terlalu jauh posisi tas dan ponselnya yang di letakkan berdampingan di sebuah meja, namun suara teriakan seseorang yang menggema begitu kuat langsung menghentikan geraknya.
"APA YANG KAU LAKUKAN GADIS SIALAN!!!"
Mata yang nampak sayu itu, mengikuti arah asal suara yang cukup membuat dirinya gemetaran. Seorang laki-laki yang berpakaian hitam dan wajahnya yang persis seperti orang yang menjemputnya di kampus kini berjalan membawa setiap langkahnya dengan perasaan yang berkecamuk melihat tawanannya yang berusaha kabur.
"Hmhm hmhmm hmhmm." Suara yang tak jelas karena mulutnya yang sudah diberi lakban, menyiratkan kalau ia ingin menjerit perlakuan pria itu yang kini tengah menarik rambutnya ke belakang, sehingga kepalanya juga mendongak ke atas, matanya bertemu dengan manik hitam laki-laki di depannya.
Masih tak puas dengan apa yang ia lakukan, laki-laki itu tambah menjadi menarik rambut nayeon, jika mulutnya tidak di tutup mungkin saja ia akan berteriak sejadi-jadinya mengatakan sakit, hanya saja hanya air matanya yang menjadi respons atas apa yang ia rasakan saat ini.
"INGIN KABUR LAGI? AKU TAK AKAN SEGAN- SEGAN MEMBUNUHMU SAAT INI JUGA NONA!" ucap laki-laki itu membuka lakban di mulut nayeon dengan kasar, sehingga gadis itu kembali meringgis.
Tangan laki-laki itu sudah tidak di rambutnya lagi, napas nayeon memburu, matanya menajam melihat orang yang sedang berdiri begitu angkuh di depannya.
"Kenapa Tuan menculikku?" tanya nayeon.
"Tentu saja untuk menyakitimu, kau pikir untuk apa?" ucap laki-laki itu.
"Tapi aku rasa, aku tak memiliki urusan dan masalah dengan anda," jawab nayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIANCE IS DANGEROUS - Complete
Fiksi Penggemarmempunyai seorang tunangan yang hampir dibilang sempurna, mungkin adalah impian dari sebagian kaum hawa di dunia ini. ya oh Sehun, adalah laki-laki yang terlahir dengan sendok perak dimulutnya.harta yang berlimpah,ketampanan yang hakiki, kharisma y...