"apa-apaan ini!" suara dengan nada tak terima itu dan meninggalkan kesan yang tak baik.
Sepulangnya dari acara perayaan ulang tahun kingdom corporation yang berakhir begitu mencekam kan, tuan oh menerima beberapa panggilan yang bertubi-tubi yang berasal dari ujung telepon.
Tak jauh beda dengan ayahnya Kim Suho juga mengalami hal yang sama, ia harus menerima telepon dengan durasi waktu tak sampai satu menit.
Anak dan ayah itu, yang kini berada di rumah mereka, dengan pakaian yang masih sama hanya saja jas yang tadinya begitu rapi kini mengalami nasib yang begitu mengenaskan, ia terlempar dengan kasar ke sebuah kursi.
Kim Suho yang melepas satu kancing kemeja bagian atas lantaran rasa gerah yang ia rasakan dari tadi, dan lengan kemeja yang sekarang sudah ketarik sampai siku.
"Banyak investor yang menarik sahamnya di perusahaan kita ayah," keluh Suho dengan wajah yang sangat kecewa setelah menerima berbagai panggilan sedari tadi.
Tuan Kim nampak duduk dan mengambil segelas air putih ia langsung meminumnya hingga tandas.
"Bagaimana bisa mereka memutuskan kontrak secara sepihak seperti ini! Mereka tidak bisa melakukan semua ini pada perusahaan ku," ujar tuan Kim menatap lurus.
"Suho cari tahu penyebabnya, dan segera laporkan padaku, dan katakan pada ibumu, untuk tidak mengangguku, rasanya kepalaku ingin pecah saat ini juga," ucap tuan Kim langsung beranjak dari duduknya menuju keruang kerjanya yang berada disebelah tangga.
Sedangkan nyonya Kim kini sedang berada di kamarnya dengan memegang segelas anggur, kejadian yang terjadi dalam kurun waktu yang belum lama itu, masih menghantui kepalanya.
Bagaimana mungkin. Rasanya tidak masuk akal menerima kenyataan mengejutkan dan tidak akan pernah di sangka-sangka.
Nyonya Kim keluar dari kamarnya, mencari anak ataupun suaminya.
"Suho mana ayahmu?" tanya nyonya Kim melihat putranya yang kini nampak terburu-buru akan pergi.
"Ayah ada di ruangannya, eomma jangan mengganggunya," jawab Suho.
"Dan kau ingin kemana? ini sudah hampir tengah malam," ujar nyonya kim.
"Ada satu hal yang ingin aku urus," jawab Suho langsung pergi.
.
.
.
.
"Apa yang kau lakukan Jisoo? kenapa tuan oh mencabut semua sahamnya pada perusahaan kita?"Dae Han, alias ayahnya Jisoo atau yang sering di sapa CEO group KM, langsung menanyai anaknya setelah informasi yang ia dapat, seperti apa yang dikatakan Sehun tentang pencabutan saham ternyata itu bukan bualan biasa.
"Aku tak melakukan apa-apa ayah," jawab Jisoo meyakinkan pada ayahnya yang kini sedang berdiri dengan berkacak pinggang.
"Kalau kau tak melakukan apa-apa, bagaimana mungkin tuan oh mencabut sahamnya begitu saja di perusahaan kita, dan alasan dia melakukan itu adalah kau Jisoo, jadi katakan apa yang kau lakukan, apa kau melakukan sesuatu yang mengusiknya?" tanya Dae Han.
Jisoo nampak menunduk, hingga ayahnya kembali berkata.
"Atau ini ada kaitannya dengan gadis itu, tunangan oh Sehun?" tanya ayahnya yang membuat Jisoo sedikit terperanjat.
"Aku hanya memberinya sedikit peringatan ayah, agar dia tak menganggu hubungan ku dengan Suho oppa lagi." Akhirnya Jisoo angkat bicara.
"Peringatan seperti apa?"
"Aku tidak sengaja membuatnya mencelakainya hingga dia masuk kerumah sakit," akui Jisoo dengan pelan.
"Astaga Jisoo, kau... Lihat sekarang dampak dari perbuatan bodoh mu itu, imbasnya pada perusahaan!" Bentak Dae han kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIANCE IS DANGEROUS - Complete
Fanfictionmempunyai seorang tunangan yang hampir dibilang sempurna, mungkin adalah impian dari sebagian kaum hawa di dunia ini. ya oh Sehun, adalah laki-laki yang terlahir dengan sendok perak dimulutnya.harta yang berlimpah,ketampanan yang hakiki, kharisma y...