10

67 5 2
                                    

Namaja tersebut adalah Park Jimin.
Aku menangis diatas ranjang sambil menyembunyikan wajahku dilututku.
"Brengsek ya km, km apain Youra hah?" Tanya Jimin oppa sambil melayangkan satu pukulan ke pelipis Joowoon.

Buggh

Joowoon tersungkur kelantai. Dia segera bangkit lagi dan mulai memukul Jimin oppa di pipinya.
Jimin oppa tidak tinggal diam, dia langsung meraih kerah baju Joowoon dan memukul nya bertubi tubi.
Bughh
Bugh
Bugh
Bugh
Aku semakin takut melihat semua ini, Melihat Jimin oppa seperti orang kerasukan yg terus menerus memukul Joowoon. Aku menutup telingaku dan menutup mataku berharap agar suara bising ini tidak terdengar.

2 menit berlalu

Aku masih dalam posisi yg sama sambil menangis.
Tiba2 ada tangan yg mengelus puncak kepalaku, aku takut kalau dia Joowoon. Aku langsung mendongak dan ternyata itu Jimin oppa. Aku langsung memeluknya. Seketika itu juga aku menangis dgn keras didadanya. "Hiks Oppa aku hiks ta takut" Ucapku sambil terus menangis. Dia mengelus punggungku mencoba untuk menenangkan ku. "Sudah, jangan nangis lagi. Dia sudah pergi. Oppa akan jagain km dari laki2 brengsek kayak dia" Ucapnya lalu mencium puncuk kepalaku.
"Ayok pulang" Ucap Jimin oppa sambil memegang tanganku. Aku langsung bangkit dan berjalan mengikuti Jimin oppa. Saat aku keluar dari rumah Joowoon, tiba2 Joowoon menghampiriku. Aku takut, aku langsung bersembungi diblkng Jimin oppa. "Ra maafin aku, aku bener2 cinta sama km, plis maafin aku" Ucap Joowoon sambil mencoba memegang tanganku. "Enggak, gw benci sama lo. Gw gk mau liat muka lo lagi" Ucapku masih berada diblkng Jimin Oppa.
"Udh denger kan sama apa yg dikatain Youra. Sekarang km jauhin Youra" Ucap Jimin oppa lngsng menarik tanganku dan menyuruhku masuk mobil. Dia segera menjalankan mobilnya. Aku melihat dari kaca spion kalau Joowoon masih diam mematung dan menangis. Sebenernya aku kasihan, tp aku juga masih takut.
Jimin oppa memegang tanganku, aku melihat kearahnya dgn mata sembab. "Udah gk usah dipikirin lagi" Ucapnya sambil mengelus punggung tanganku.
Aku hanya tersenyum dan masih menunduk. Aku tidak bisa tidak memikirkannya. Bayang bayang saat Joowoon menciumku dgn kasar terus teringat. Aku mulai menangis lagi.
"Hikss oppa knp dia seperti itu hiks, apa aku hiks memang pantas di hiks perlakukan seperti itu hiks"Ucapku terbata2. Jimin oppa langsung menepikan mobilnya. Dia memegang kedua pipiku agar berhadapan dgn nya. "Hei tenanglah, dia brengsek, dia egois, maka dari itu dia melakukan hal yg salah seperti ini. Kau tidak pantas diperlakukan seperti ini, kau orang yg baik. Jd kumohon tenanglah" Ucapnya
Cupp
Jimin oppa mencium dahiku dgn lembut. Aku sangat nyaman berada di dekat nya.

Skip sampai rumah

Aku turun dari mobil diikuti oleh Jimin oppa. Saat aku masuk rumah, tdk ada orang satupun.
"Oppa, dimana Namjoon oppa?" Tanyaku pada Jimin Oppa. "Oh, dia bilang padaku td untuk menemanimu disini sampai besok soalnya Namjoon hyung ada urusan mendadak, boleh tidak aku menginap disini?" Jwbnya. "Oh begitu, hmm....tidak apa2 nanti oppa tidur dikamar Namjoon oppa saja. Ayo masuk oppa" Ucapku mempersilahkan masuk.

Ruang tamu
"Oppa duduk saja dulu aku ambilkan minum"
Jimin oppa duduk disofa, aku berjalan kedapur untuk mengambilkan minum.
"Silahkan diminum dulu oppa" Ucapku sambil menaruh minuman dimeja.
"Terimakasih" Ucapnya lngsng meminum nya.
"Oppa, aku ke atas dulu mau mandi, oppa tidak mau mandi juga?" Tanyaku pada Jimin oppa.
"Hah seriusan?" Jwb Jimin oppa antusias.

Seriusan ngajak mandi bareng~batin Jimin

"Iya, jadi nanti aku mandi di kamar ku oppa juga mandi dikamar Namjoon oppa. Nanti oppa pakek baju Namjoon oppa saja" Jwbku

Yaelah kirain beneran~batin Jimin

"Ohhh ya sudah ayo" Jwb Jimin oppa

Skip selesai mandi














Lanjut next capth
Jangan lupa vote and coment
Salam istri Jimin💕

Di Jodohin//PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang