Liburan selesai. Minghao, Junhui, Yuanyou, Changgu dan Yan An sudah kembali ke Shanghai dan bekerja di tempat mereka masing-masing. Minghao di kampus, Yuanyou di sebuah taman kanak-kanak - FYI, dia seorang guru, dan Yan An, Junhui, serta Changgu di rumah sakit.
"Bagus. Bab satumu aku ACC ya?" kata Minghao pada Samuel saat pemuda itu menghadapnya di ruangannya.
"Benarkah? Akhirnya.." pekik Samuel lega sembari bangkit dari duduknya.
"Eits, jangan senang dulu. Itu baru bab satu loh!"
Samuel menatap datar dosennya itu. "Iya-iya."
Minghao terkikik geli. Profesor muda ini memang senang sekali usil kepada mahasiswa-mahasiswanya.
"Hei, jangan menatapku begitu. Aku cuma bercanda, santai saja. Aku yakin kau bisa mengerjakan bab selanjutnya sebagus tadi."
"Ya saya tahu itu. Terimakasih Prof," kata pemuda blasteran itu sebelum akhirnya pergi meninggalkan Minghao di ruangannya.
Sepeninggal Samuel, Minghao berdiri dan meregangkan tubuhnya yang terasa kaku. Lalu ia pun melirik jam dinding yang tergantung di salah satu sudut ruangannya.
"Ah, sudah waktunya makan siang rupanya. Pantas saja aku lapar," gumam Minghao.
Gadis itu pun lalu meninggalkan ruangannya dan bermaksud pergi ke kantin. Ia berjalan dengan riang sembari menggumamkan lagu-lagu kesukaannya. Seperti tidak punya beban hidup. Bagi yang tidak tahu mungkin ia lebih terlihat seperti mahasiswa tingkat pertama ketimbang seorang profesor.
"Minghao!"
Gadis itu menoleh ke sumber suara. Tampak seorang pria menyapanya. Senior Minghao, Fu Longfei, atau Minghao lebih sering memanggilnya profesor Fu.
"Profesor Fu!""Oh, dan siapa si kecil yang mirip denganmu ini?" tanya Minghao saat menyadari Longfei tidak sendirian, melainkan bersama seorang anak kecil yang mungkin usianya menginjak tiga tahun.
"Fu Hongjian, putriku."
(Maap, ngasal aja ya, aku nggak tau anaknya Longfei namanya siapa, cuma sekadar tau kalo dia perempuan :v )"Astaga manisnyaaaa!" pekik Minghao sembari mencubiti pipi Hongjian sampai anak itu meringis, beruntung Minghao karena ia tidak menangis.
"Hei-hei, jangan dicubiti seperti itu dong," protes Longfei sembari mengangkat anaknya ke dalam gendongan.
"Habisnya anakmu sangat menggemaskan!"
"Kalau begitu buatlah anakmu sendiri, kau bisa mencubitinya sampai lecet," kata Longfei sembari terkekeh.
"Apa maksudmu, huh?"
"Menikahlah, lalu punya anak, hahahaha!"
Minghao menekuk bibirnya. Menikah katanya? Entah kenapa Minghao tidak begitu menyukai topik pernikahan. Gadis itu pun melenggang pergi meninggalkan sang senior yang masih menggendong putrinya tanpa permisi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Sweet Nightmare [Seventeen GS : Junhao]✔
Romance"Ge, aku bermimpi buruk semalam." "Mimpi apa?" "Di dalam mimpiku aku melihat seorang pemuda. Dia sangat tinggi dan tampan dengan balutan setelan jas putih. Sementara aku mengenakan gaun cantik dengan warna senada. Di dalam mimpi itu, kami berdansa d...