二十/20. The Dilemma

220 24 39
                                    

Sejak kejadian di taman rumah sakit dimana Junhui 'melamarnya' dan ia kabur begitu saja tanpa jawaban, Minghao merasa ada yang aneh terjadi padanya. Pertama, penyakitnya sembuh, begitu saja.

"Kau sudah sembuh, Minghao. Ini akan jadi kali terakhir kita bertemu sebagai dokter dan pasien," ujar Yan An sesaat setelah selesai memeriksa kondisi fisik Minghao.

"Benarkah?" tanya Minghao tak percaya.

"Iya, kau sudah sembuh. Huh, harusnya kau berhenti memanggilku dengan embel-embel dokter mulai sekarang," kata Yan An lagi.

Minghao terkekeh sebelum menjawab, "Aku sudah terbiasa memanggilmu Dokter Yan. Rasanya aneh kalau aku tiba-tiba memanggilmu Yan An gege."

"Ya sudah terserah."

"Tapi aku masih heran, aku baru saja bangun dari koma beberapa hari lalu dan sekarang aku dinyatakan sembuh dari penyakitku. Kukira aku akan langsung mati begitu terkena serangan jantung dadakan."

"Hus, bicara apa sih kau ini?! Aku juga tidak tahu pasti sih bagaimana kau sembuh. Mungkin... kau sudah menemukan kebahagiaanmu?"

"Eum... itu..."

**

Kedua, ia benar-benar seperti lupa begitu saja dengan masa lalunya dengan Mingyu. Minghao benar-benar menerima lelaki itu sebagai kakak iparnya. Tanpa rasa canggung atau senyum paksaan seperti biasanya. Seperti saat ini, Minghao bertemu Mingyu dan Yuanyou di lorong rumah sakit.

"Mingyu! Jiejie!" sapa Minghao.

"Hai Minghao! Kau sedang apa di sini?" tanya Mingyu.

"Check up rutin, mumpung Dokter Yan belum mulai cuti menikah. Dan kalian tahu? Dokter bilang aku sudah sembuh! Uh, sekarang aku bukan orang penyakitan lagi!"

Yuanyou yang tadinya bersandar di pundak Mingyu langsung menegakkan badannya dan menatap Minghao lekat.

"Kau... kau sembuh? Astaga akhirnya! Selamat ya!" kata Yuanyou.

"Heum. Kalian sendiri sedang apa di sini? Oh, apa Jiejie sakit? Mukamu pucat sekali!" heboh Minghao saat menyadari ada yang salah dengan Yuanyou.

"Iya. Tadi pagi Yuanyou mengeluh sakit perut lalu muntah-muntah setelahnya. Aku pun membawanya kemari untuk memastikan," jawab Mingyu.

"Lalu apa kata dokter?" tanya Minghao penasaran.

"Tukak lambungku kambuh," Yuanyou yang menjawab kali ini.

Minghao menekuk bibirnya. Kecewa dengan pernyataan Yuanyou yang tidak sesuai ekspektasinya.

"Yah, untuk sesaat aku kira kau..."

"Hamil? Hahaha aku juga sempat berpikir begitu, tapi ternyata bukan," potong Mingyu.

Yuanyou menatap Minghao datar. "Jangan konyol, lagipula belum satu bulan kami menikah. Sudah ya? Kami pulang dulu."

"Iya. Hati-hati di jalan yaa?"

**

Ketiga, ini yang paling aneh. Jantung Minghao berdebar kencang saat ada di dekat Junhui. Namun debaran yang ia rasakan tidak membuatnya sakit seperti saat ia belum sembuh. Meski begitu Minghao merasa ini tidak benar.

Bahkan seperti saat ini. Kalau biasanya ia masuk menerobos ruang kerja Junhui begitu saja. Kali ini ia merasa harus mengetuk pintu dulu. Itu pun belum juga ia lakukan sejak lima menit yang lalu karena gugup.

"Aduh, aku kenapa ini kenapa sih?"

Minghao baru menggenggam tangan untuk mengetuk pintunya saat pintu itu terbuka secara tiba-tiba. Buru-buru gadis itu menurunkan tangannya sebelum wajah Junhui muncul dari balik pintu itu.

Sugar Sweet Nightmare [Seventeen GS : Junhao]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang