"Nah, sampai!" Ujar Junhui sembari menepikan mobilnya di depan sebuah rumah minimalis.
Minghao yang duduk di sampingnya pun melepas sabuk pengaman dan bersiap turun.
"Terimakasih sudah mengantarku pulang, ge."
"Ah, apa sih yang tidak untuk meimei* kesayanganku," jawab Junhui sembari menggusak surai pendek Minghao.
"Huh, padahal kan aku bisa pulang sendiri," kata Minghao lagi dengan bibir mengerucut.
"Jangan! Aku tidak ingin kejadian seperti kemarin lusa terjadi lagi. Masih untung kau bertemu temanmu itu, coba kalau yang kau temui orang jahat? bagaimana? Jadi, mulai sekarang aku akan lebih menjagamu, karena..." Junhui menggantungkan kalimatnya.
"Karena apa, ge?"
"Karena kalau tidak, Yuanyou akan membunuhku!"
Minghao terkekeh, tak menyadari perubahan raut yang aneh di wajah tampan Junhui.
"Kau benar, Yuanyou Jiejie bisa benar-benar semengerikan itu. Sudah ya, aku pulang?"
"Iya."
"Kau juga langsung pulang loh, tidak usah mampir ke bar lalu mabuk dan merepotkan Feijun."
"Iyaaaa. Sudah sana pulang."
Setelah itu, Minghao pun keluar dari mobil dan langsung berlari masuk ke dalam rumahnya. Sementara Junhui memperhatikannya dari balik kaca sembari menyalakan mesin kembali.
"Bukan karena Yuanyou, tapi aku lebih takut kehilanganmu, Minghao."
***
Minghao membuka pintu rumahnya yang tidak terkunci perlahan. Ia lalu masuk dan langsung dikejutkan oleh sosok yang rambutnya lebih pendek dari miliknya dan memakai kemeja merah polos serta celana bahan hitam. Niat jahil seketika terbesit di benaknya. Gadis itu mulai dengan memasang tampang terkejut yang dilebih-lebihkan.
(abaikan latar belakang XD)
"Astaga! Siapa kau dan mau apa kau di rumahku?!"
Sosok yang tak lain adalah Yuanyou itu pun bereaksi dengan menekuk bibir.
"Huwaaaaa Minghao bahkan tidak mengenaliku!" rengeknya sembari berlari meninggalkan Minghao yang bahkan belum mengganti sepatunya dengan sandal rumah.
"Eeeh? Dia kenapa?"
Buru-buru Minghao pun melepas sepatu dan berlari menyusulnya.
"Aduh, Jiejie! Aku cuma bercanda astagaaaa!"
Minghao berhenti berlari setelah tiba di depan pintu kamarnya dengan Yuanyou. Yah, meski rumah ini punya tiga kamar, mereka memilih untuk berbagi satu kamar yang paling besar bersama.
Minghao bersandar di kusen pintu menatap Yuanyou yang sibuk mengacak-acak rambutnya sendiri di depan cermin besar. Minghao bisa melihat pantulan wajah gadis yang lebih tua satu tahun darinya itu di cermin. Ia tampak kusut, moodnya bisa dipastikan sedang sangat buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Sweet Nightmare [Seventeen GS : Junhao]✔
Romance"Ge, aku bermimpi buruk semalam." "Mimpi apa?" "Di dalam mimpiku aku melihat seorang pemuda. Dia sangat tinggi dan tampan dengan balutan setelan jas putih. Sementara aku mengenakan gaun cantik dengan warna senada. Di dalam mimpi itu, kami berdansa d...