二/2. The Diary (2/3)

429 35 2
                                    

12 Oktober

"Happy Anniversary!"

Rasanya aku ingin tertawa terbahak-bahak saat Mingyu berdiri di ambang pintu kelasku, tersenyum sambil mengatakan itu. Setahuku Anniversary itu perayaan tahunan. Konyol bukan kalau kau malah merayakannya setiap bulan? Tapi karena aku tidak tega kalau harus merusak senyum manisnya, aku hanya bisa mengikutinya saja.

"Selamat hari jadi juga, sayang. Sudah satu bulan ternyata, tidak terasa ya?" kataku dengan senyum yang kubuat semanis mungkin.

Mingyu menatap manik mataku dalam. Membuat pipiku memanas dan jantungku berdesir aneh. Ia lalu menarik tanganku dan mendudukkanku di sebuah kursi panjang di depan kelasku.

"Ini, hadiah untukmu," kata Mingyu sembari memberikan sekotak cokelat padaku.

Di saat seperti itu Jeonghan lewat. Ia menatap kami sembari bersiul dan berlalu. Jangan lupakan senyuman menyebalkannya.

"Sudah, acuhkan saja," kataku.

Ia mengangguk dan aku berkata lagi, "Terimakasih untuk hadiahnya. Tahu saja kalau aku suka cokelat."

"Tentu, memang siapa yang tidak suka?" jawabnya.

"Maaf aku tidak menyiapkan hadiah juga untukmu," sesalku.

"Tidak juga. Kau tersenyum manis seperti itu saja sudah seperti hadiah untukku."

Aku merasakan sensasi hangat menjalar ke seluruh tubuhku. Lagi-lagi ia tersenyum, senyum manisnya seperti melelehkanku. Aku benar-benar jatuh pada pesonanya kali ini.

Namun, Jeonghan yang tiba-tiba lewat lagi merusak suasananya.

"Ehem! Manisnyaaaa," goda si iseng itu.

"Yoon Jeonghan!" bentak Mingyu.

Jujur, aku juga sedikit kesal. Tapi aku malah terkikik geli. Ekspresi marah Mingyu justru terlihat menggemaskan dan jadi hiburan tersendiri untukku.

"Hao, temanmu itu kenapa sih?" kata Mingyu sembari menunjuk Jeonghan yang posisinya sudah agak jauh, hampir di ujung koridor ini.

"Bukannya itu temanmu?" balasku.

"Hah, baiklah, kita acuhkan saja dia. Anggap saja dunia ini milik kita berdua," kata Mingyu serius dengan tangan yang entah sejak kapan menggenggam tanganku.

"Jadi yang lainnya hanya mengontrak begitu?" seru Jeonghan dari kejauhan.

Mingyu memasang wajah datar.

"Hao, kurasa kita pindah saja ke tempat yang bebas dari Jeonghan."

15 Oktober

Sore hari yang indah. Aku sedang melakukan peregangan setelah sebelumnya melayani begitu banyak pelangggan di kafe tempatku bekerja paruh waktu. Hingga ponsel yang kuletakkan di meja kasir menyala dan menampilkan sebuah notifikasi pesan.

Mingyu ❤ :
Hao sayang 😘
Ayo pergi berkencan!

Huh, tentu saja aku ingin. Tapi bagaimana? Pekerjaanku belum selesai. Dan lagi setelah pulang bekerja aku masih harus mengerjakan tugas.

Me :
Maaf kalo sekarang aku tidak bisa
Lain kali saja ya? 😅

Mingyu❤ :
😥
Kenapa?

Aku berpikir sebelum menjawab. Hmmm, aku tidak bisa bilang sejujurnya kalau aku sibuk bekerja paruh waktu. Aku akan terlihat seperti WNA menyedihkan yang kekurangan uang di negara orang dan aku benci terlihat seperti itu di mata siapapun.

Me :
Aku sibuk
Banyak sekali tugas minggu ini
Maaf yaaaa 😭
(read)

Yaaah, setidaknya aku tidak sepenuhnya berbohong. Memang banyak tugas minggu ini yang harus dikumpulkan.

Sugar Sweet Nightmare [Seventeen GS : Junhao]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang