*Bingung nentuin judul, jadi anggap aja begitu ya '-'
*****
Pesta pernikahan Yuanyou dan Mingyu sudah selesai. Sebagian besar tamu sudah bubar. Hanya keluarga yang masih tersisa dan beberapa kerabat dekat termasuk Junhui dan Changgu. Dua orang itu sibuk berputar-putar kesana kemari setelah sadar partner plus one mereka menghilang.
"Kau lihat Minghao/Yan An?" tanya Junhui dan Changgu bersamaan saat keduanya berpapasan.
"Huh, Yan An juga hilang? Kau sudah mencoba menghubunginya?" tanya Junhui.
Changgu menyodorkan ponselnya yang menampilkan panggilan-panggilan keluar pada Yan An tepat di hadapan wajah Junhui.
"Aish! Padahal tadi hanya kutinggal sebentar untuk menangkap ini," kata Junhui sembari menggerakkan buket bunga di tangannya.
"Yan An juga! Terakhir dia bilang tidak ingin ikut menangkap bunga dan mengambil beberapa cemilan."
Lelah, kedua orang itu pun duduk di sembarang kursi yang mereka temukan. Changgu khawatir bercampur kesal soal Yan An. Sementara perasaan Junhui murni khawatir pada Minghao yang tiba-tiba hilang.
"Aku tahu!" pekik Junhui sembari menggebrak meja yang membuat Changgu di dekatmu terkejut.
"Apa sih?!"
"Minghao dan Yan An sama-sama menghilang tanpa kita tahu, benar? Aku berpikir, mungkinkah mereka pergi bersama ke..."
"Rumah sakit!"
"Minghao... Ah, aku akan menghubungi Feijun! Harusnya dia sedang tugas jaga di stase jantung!"
Segera Junhui meraih ponsel di sakunya dan mendial nomor adiknya itu.
"Loudspeaker!"
"Tuuuut tuuut tuuut... Halo? Gege? Tumben telpon, ada apa?"
"Feijun! Apa... kau melihat Yan An dan Minghao di rumah sakit?" tanya Junhui.
"Gege tidak tahu? Minghao Jiejie kambuh lagi, Ia datang bersama Dokter Yan tadi," jawab suara dari seberang.
Junhui dan Changgu saling berpandangan. Minghao kambuh?
"Iya, aku tidak tahu. Mereka menghilang begitu saja dari pesta. Bagaimana keadaan Minghao sekarang?"
Jeda beberapa saat. Feijun seperti ragu untuk menjawab, membuat sang kakak semakin khawatir.
"Hei, katakan! Bagaimana kondisi Minghao?!" bentak Junhui tidak sabaran.
"K-kritis. M-minghao Jiejie kritis untuk saat ini. Denyut jantungnya tidak stabil, kesadaran menurun, dan..."
"Oke, cukup. Aku akan ke rumah sakit sekarang!"
Pip. Junhui mematikan sambungan telepon begitu saja.
"Ayo, kita ke rumah sa.."
Ucapan Junhui terputus begitu ia merogoh saku dan tidak menemukan kunci mobilnya. Setelah itu ia menepuk jidatnya. Changgu yang melihatnya memiringkan kepala, bertanya kenapa tanpa suara.
"Kunci mobilnya aku titipkan pada Minghao. Mereka pasti pergi dengan mobilku!"
"Huh, ya sudah, kita naik taksi saja," kata Changgu.
"Tapi, bagaimana dengan Yuanyou? Beritahu atau jangan soal Minghao?"
Changgu mengikuti arah telunjuk Junhui. Di sana ada sepasang pengantin yang sedang bercengkrama dengan keluarga. Ngomong-ngomong Yuanyou pernah cerita kalau orangtuanya bercerai sejak ia masih kecil, ia lalu tinggal dengan ibunya yang bekerja pada keluarga Xu hingga sang Ibu meninggal, dan ia memutuskan untuk tinggal berdua bersama Minghao. Yuanyou hampir tidak pernah bertemu dengan ayahnya, kecuali pada saat-saat penting seperti saat ia diwisuda, juga saat ini di hari pernikahannya. Changgu pikir kabar Minghao akan merusak waktu berkualitas Yuanyou dengan sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Sweet Nightmare [Seventeen GS : Junhao]✔
Romance"Ge, aku bermimpi buruk semalam." "Mimpi apa?" "Di dalam mimpiku aku melihat seorang pemuda. Dia sangat tinggi dan tampan dengan balutan setelan jas putih. Sementara aku mengenakan gaun cantik dengan warna senada. Di dalam mimpi itu, kami berdansa d...