EXTRA CHAPTER : Birth Day

307 20 52
                                    

Satu tahun kemudian...

Lampu merah di atas pintu sebuah ruangan operasi padam, menandakan berakhirnya suatu operasi. Seorang dokter dengan pakaian berlumuran darah tampak keluar dari ruangan itu, yang langsung diburu oleh seorang wanita paruh baya yang sedari tadi menunggu proses operasi berlangsung.

"Bagaimana operasinya, Dok? Anak saya... anak saya bisa diselamatkan, bukan?"

Sang dokter yang pada tanda pengenalnya tertulis 'dr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sang dokter yang pada tanda pengenalnya tertulis 'dr. Yan An' itu melepas pakaian operasinya dan memasukkannya ke dalam sebuah kotak yang ada di depan ruang operasi. Sementara sang wanita menunggu dengan takut-takut.

"Operasinya lancar," tukas Yan An sembari membuang sarung tangan karetnya.

Wanita itu bisa bernapas lega. Tapi ia tetap tidak tenang melihat ekspresi sang dokter yang tidak tampak senang sama sekali.

"Tapi maaf, dok. Kalau operasinya lancar kenapa wajah anda tampak tegang dan tidak tenang begitu? Apa ada sesuatu?" tanya wanita itu hati-hati.

Yan An menghela napas. Merasa tidak enak karena membuat kerabat pasiennya ketakutan melihat ketegangan di wajahnya.

"Ah, maafkan saya. Operasinya berjalan dengan lancar, sungguh. Putri Anda, Xiaoxiao, jantungnya akan berfungsi dengan normal mulai saat ini," ujar Yan An.

"Saya terlihat seperti ini bukan karena operasi tadi. Tapi... istri saya sedang berjuang melahirkan anak pertama kami," tambahnya.

"Ah, begitu? Dokter akan menjadi seorang ayah ya? Selamat! Saya harap keselamatan selalu menyertai istri serta anak yang akan dilahirkannya nanti," ujar wanita itu.

"Terimakasih. Kalau begitu saya pamit, ya?"

Yan An berjalan cepat di lorong rumah sakit dengan tidak tenang. Ya, hari ini dimana ia punya jadwal sebuah operasi besar, bertepatan dengan hari dimana istrinya yang sedang hamil besar mengalami kontraksi dan siap melahirkan. Yan An merasa bersalah karena ia tidak bisa mendampingi sang istri melahirkan seperti kebanyakan suami yang baik. Maka segera setelah pekerjaannya selesai ia buru-buru keluar mencari ruangan dimana istrinya itu berada.

Akhirnya Yan An pun tiba di ruangan yang dimaksud. Perlahan, ia membuka pintu dengan perasaan takut bercampur bahagia.  Ia takut, karena ia pernah melihat bagaimana seorang ibu bertaruh nyawa melahirkan anaknya. Ia juga bahagia membayangkan akan hadirnya buah cinta yang menambah keceriaan di rumahnya nanti.

Akan tetapi, ekspektasi kebahagiaan itu menguap begitu saja saat Yan An melihat pemandangan yang tersaji di ruangan itu.

"Tidak! Ini... ini tidak mungkin!"

Kaki-kaki jenjangnya lemas seketika dan Yan An jatuh terduduk di lantai begitu melihat ranjang di ruangan itu, yang ada seseorang di atasnya, dengan seluruh tubuh ditutupi kain hingga wajahnya. Yan An paham betul, apa artinya kain yang menutupi seluruh tubuh pasien.

Sugar Sweet Nightmare [Seventeen GS : Junhao]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang