BRAKKK.
Pintu rumah dibuka dengan cukup keras membuat Yuanyou yang berada di dalamnya sedang menyapu lantai terkejut. Mata tajamnya membulat menatap sang pelaku yang tak lain adalah Minghao, yang masih berdiri di ambang pintu dengan napas tersengal. Yuanyou yang khawatir pun langsung menghampirinya dan menuntunnya masuk, lalu mendudukkannya di salah satu sofa di ruang tamu.
"Astaga, Hao, kau ini habis darimana sih?"
Minghao tidak segera menjawab. Ia mengeluarkan botol berisi air putih dari tasnya dan meneguk isinya cukup banyak. Setelahnya ia bisa bernapas normal dan mulai bicara.
"Aku dari kampus dan mampir ke apartemen dokter Yan sebentar."
"Tapi kenapa kau seperti habis dikejar setan begitu? Kau tidak berlari dari sana ke sini kan?" tanya Yuanyou khawatir.
"Tentu saja tidak. Aku bersama Junhui gege. Aku lari dari seberang jalan kemari karena tidak sabar ingin memberimu sebuah kabar bagus!" jawab Minghao semangat.
"Astaga. Kabar apa?" tanya Yuanyou lagi malas.
"Kurasa, dokter Yeo menerima lamaran dokter Yan!"
Sontak saja Yuanyou terkejut. Matanya kembali membulat dan sepertinya semangat Minghao yang overdosis itu menular padanya.
"Sungguh? Bagaimana ceritanya? Kau melihat Changgu di sana?"
Minghao mengangguk dengan matanya yang berkedip lucu.
"Aku kesana untuk mengantarkan buku pelajaran bahasa korea milikku yang dia minta. Aku menekan bel beberapa kali tapi tidak kunjung dibukakan, jadi aku masuk saja setelah Junhui gege memberitahuku kata sandinya. Niat awal aku hanya akan meletakkan buku itu dan pergi. Tapi secara tidak sengaja aku melihat dia sedang bersama dokter Yeo. Dan mereka sedang... berciuman," cerita Minghao.
"Apa?! Lalu setelah itu apa yang terjadi?" tanya Yuanyou penasaran.
"Aku kaget, dan langsung lari begitu saja."
Yuanyou menyandarkan punggungnya di sofa dan kembali dengan raut wajah datarnya.
"Jadi, Changgu yang menerima lamaran Yan An itu masih pradugamu saja? Bagaimana kalau yang kau lihat itu hanya tindak pemaksaan Yan An?" kata Yuanyou.
"Itu bukan sembarang praduga tahu! Kalau memang dokter Yeo dipaksa, tangannya tidak akan mengalungi leher dokter Yan sampai berjinjit seperti yang kulihat!" sungut Minghao.
"Waaah, iya juga sih." Yuanyou mengangguk-angguk mengiyakan.
"Tapi Jiejie, aku jadi merasa tidak enak. Ah, aku pasti sangat merusak momen mereka! Astaga, bagaimana ini?! Nanti kalau mereka marah dan aku harus cari dokter baru bagaimana?!" pekik Minghao sembari menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Yuanyou malah terkekeh sembari menepuk-nepuk pundak Minghao. Ekspresinya tampak lucu dan menggemaskan.
"Jangan konyol, Minghao. Lagipula siapa yang bisa marah padamu? Yan An pun paling hanya akan marah-marah pada Junhui karena dia yang membuatmu masuk ke sana," kata Yuanyou masih sambil terkekeh.
Minghao lalu ikut terkekeh. Ah, Junhui, ia yang selalu jadi korban untuk beberapa kesalahan yang dibuat Minghao. Kasihan sih, tapi bagaimana ya...
*Flashback on*
Yan An menatap tajam ke arah Minghao yang terduduk di ranjang rumah sakit. Sementara Junhui ada di dekat situ, berjalan mendekat ke arah mereka, dan memasang badan di tengah-tengah Yan An dan Minghao.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Sweet Nightmare [Seventeen GS : Junhao]✔
Romance"Ge, aku bermimpi buruk semalam." "Mimpi apa?" "Di dalam mimpiku aku melihat seorang pemuda. Dia sangat tinggi dan tampan dengan balutan setelan jas putih. Sementara aku mengenakan gaun cantik dengan warna senada. Di dalam mimpi itu, kami berdansa d...