5

23 2 0
                                    

Tasya mendaratkan bokongnya kebangku kelasnya, Dia benar benar lelah karena hukuman yang diberikan oleh seniornya itu, tapi apa seniornya itu tidak akan marah ketika tau Ia tidak menyelesaikan hukumannya, tapi kata laki-laki itu benar, kalau dia nekat menyelesaikan hukuman nya, bisa-bisa kakinya diamputasi karena bengkak, Tasya menggelengkan kepalanya, kenapa Ia jadi memikirkan amputasi. amit amit!

"Lah Sya, kaki lo kenapa? kok diperban?!" ucap Zika heboh membuat seisi kelas melihat kearahnya

"Ihh Ka, gak usah teriak juga kali, biasa aja, malu kan diliatin kaya gini, untung dikelas coba kalau dikantin" ucap Tasya dengan suara memelan. Temannya ini kalau punya mulut gak bisa direm apa ya, kan Tasya jadi malu

"Eh iya-iya, maaf" Zika menunjukkan deretan giginya

"Jawab Sya, kaki lo kenapa? Kok bisa diperban" ulang Zika kali ini bertanya lebih santai

"Kecelakaan" jawab Tasya seadanya

"Kok bisa?!" ucap Caca dan Zika barengan

"Ya bisalah, emang gue apaan coba, kaga bisa kecelakaan?" balas Tasya, temannya ini ada-ada saja.

"Bukan gitu maksud kita Sya, kenapa lo bisa ketabrak? terus siapa yang nabrak? kapan kejadiannya? orangnya tanggung jawab gak? orangnya cewek apa cowok? lo ditabrak pake mobil atau motor? kenapa gk ngasih tau kita coba" cerocos Caca panjang x lebar

"Udah?, gue harus jawab yang mana dulu, udah kaya nanya apaan tau, banyak amat pertanyaannya" jawab Tasya sedangkan Caca hanya cengegesan

"Yaudah ceritain dari awal sampe akhir kenapa lo bisa ditabrak" samber Zika. Tasya membuang napasnya dan menceritakan semuanya dari dia ditabrak sampai dia diobatin oleh laki laki aneh itu

"Kok so sweet sih" ucap Caca seraya senyam senyum gak jelas

"So sweet dari mana coba, orang ngeselin gitu" kesel Tasya

"Andai aja gue sama kak Gerhana kaya gitu" ucap Zika seraya membayangkan kejadian romantis

"Enak aja, kak Gerhana itu punya Gue, plis deh Ka, jangan halu" ujar Caca

"Sampe kapan pun kak Gerhana gak bakal mau sama lo, dia maunya sama gue Ca" jawab Zika

"Aduh Ka, kak Gerhana yang ganteng itu mana mau sama jagung busuk kek lo, yang ada maunya sama gue" sedangkan Tasya yang sedari tadi ada disampingnya itu hanya mendengus kesal

"Punya gue!"

"Gue!"

"Gue!"

"Gue!"

"Dasar kalian berdua tukang halu, orang jelas jelas mas gerhana Punya author bukan punya kalian!!"

"STOP!, Kalian ini apa apaan sih, ini lagi author ikut ikut aja, udah jangan ikut ikut lebih baik author tuh nulis aja cerita ini" Tasya benar-benar kesal, moodnya down karna mendengar pertengkaran teman temannya yang tidak tau memperebutkan siapa.

"Tuh Sya sih Zika yang mulai" Caca menunjuk kearah Zika

"Kok lo nyalahin gue sih, lo dulu yang mulai" sinis Zika

"Udah, sebenernya siapa sih Gerhana itu? gue tuh sering banget denger anak anak cewek panggil nama Gerhana" dumel Tasya, Caca terkekeh kecil mendengarnya

"Astaga Sya, lo bener-bener gak tau siapa kak Gerhana, dia itu most wanted disekolah ini Sya, Ketua Osis, anak tekondo, anak basket, anak orang kaya juga, tapi sayang dia tuh dingin banget sampe gak ada yang bisa naklukin hati dia, pernah sewaktu ketika dia nolak senior mentah-mentah sampe bikin tuh senior malu diejek sama anak anak lain. tampannya minta ampun, kalau gue jadi pacar dia, bener-bener gue bakalan bahagia dan gak akan gue tinggalin Sya" jelas Caca. sih Caca tuh mulutnya emang gak bisa diam ya, baru ngisi bensin ya Ca? jadinya gak capek kalau ngomong, Tasya mengidik geli dengan kata kata sahabatnya itu

"Oh ya?" tanya Tasya

"Iya Sya, lo kalo liat juga naksir ama kak Gerhana" ujar Caca

"Amit-amit deh kalau gitu, gue gak suka sama cowo dingin kaya dia" ucap Tasya seraya melayangkan tangannya kemeja lalu balik kejidatnya berulang ulang

"Awas lo ya Sya, amit-amit entar malah imut-imut hahaha" ucap Zika

"Gak akan!!" sarkas Tasya

----

Tasya berjalan beriringan dengan teman temannya untuk menuju kantin, ini adalah jadwalnya Tasya yang memesan makanan sedangkan sahabatnya duduk santai dibangku kantin, Tasya berjalan menuju bakmi mbak Raisa yang katanya para lelaki adalah primadona tukang bakmi. disana cukup banyak para lelaki yang mengantri untuk melihat kecantikan mbak Raisa, tanpa sadar Tasya menabrak seseorang.

"Sorry-sorry" ujar lelaki itu membereskan beberapa roti yang Ia bawa.

"Eh iya, sorry juga gue gak liat" jawab Tasya seraya membantu mengambil roti tersebut

"Makasih cantik" ucap lelaki itu mengedipkan sebelah matanya sembari pergi meninggalkan Tasya.

Beberapa menit kemudian Tasya selesai memesan bakmi dan menuju ke meja yang sudah ada penghuninya, siapa lagi kalau bukan teman-temannya ini, baru saja duduk, Tasya dibuat kaget oleh suara-suara teriakan para penghuni kantin

"Ah ganteng banget sih kak Gerhana dan para gengnya"

"Iya ih geng vagabon ganteng ganteng"

"Tambah cinta ih"

"Kak Gerhana, kak Riko dan semua gengnya ganteng"

"Kak Gerhana lebih gantenglah"

"Ah gak kuat ngeliat kak Gerhana"

"Rasanya pengen foto sama kak Gerhana"

Itulah yang Tasya dengar dari para siswi yang lebay nya minta ampun cuma buat kuping Tasya sakit doang tau gak sih

"Ya ampun, pacar gue dateng dong, aduh harus cantik ni gak boleh jelek" Caca merapihkan rambutnya yang berantakan dan mengeluarkan liptint dari sakunya untuk dia oles dibibir peach nya.

"Ah meleleh gue liat kak Gerhana tuh" ujar Zika, jika tidak ada orang dikantin itu sudah dipastikan Zika akan kejang kejang karena kegantengan Gerhana yang berlebihan

"Yang mana sih namanya Gerhana matahari?" tanya Tasya, pasalnya mereka rombongan dan menurut Tasya tak ada yang tampan.

"Kak Gerhana Sya, gak usah pake matahari kali" jawab Caca, Tasya menunjukkan deretan gigi putihnya

"Itu loh Sya, yang paling pojok yang tangannya didalem saku, yang paling rapi dan mukanya yang datar banget" jelas Caca

Lah itu bukannya cowok aneh itu? jadi namanya Gerhana' batin Tasya

"Lo kenapa Sya? Kok bengong?" tanya Zika seraya menglambaikan tangannya didepan muka Tasya

"A--ah apa?" jawab Tasya yang tersadar dari lamunannya

"Gantengkan Sya?" tanya Caca kepada sahabatnya itu, Tasya tidak menghiraukan pertanyaan temannya. Gerhana tersenyum kearah Tasya dengan cenggiran khasnya yang konyol.

DEG! Debaran jantungnya yang berdetak lebih cepat membuat Tasya memegang dadanya, ada apa ini? Sepertinya pulang nanti Ia harus kedokter untuk memeriksa jantungnya

_________

Wah ternyata yang menabrak Tasya itu adalah Gerhana, lelaki yang sering diomongin sahabat sahabatnya

Maafkan kalau ceritanya tambah ancur, authornya bener bener kehilangan inspirasi, bantuin dong ges, kasih saran?

Vote and coment

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang