9

22 3 1
                                    

Setelah kejadian itu, Tasya mencoba untuk menganggap bahwa kejadian itu hanya insiden.

Sudah seminggu Tasya tidak melihat Gerhana, Tasya jadi bertanya-tanya apakah Gerhana merasakan apa yang dia rasakan? Apa dia tidak terima dengan ciuman itu seperti Tasya? Apa itu ciuman pertamanya? Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang bersarang dikepala Gadis itu

"kekantin yuk, gue laper" perkataan Zika membuyarkan lamunan Tasya

"Yuk Sya, Gue juga laper ni, dari bayi belum makan" canda Caca

"Kalau misalnya lo belum makan dari bayi, sekarang udah gak ada kali lo Ca" ucap Zika

"Eh iya ya" balas Caca dengan memperlihatkan deretan giginya

"Mau gak Sya?" tanya Zika

"Engga deh gue mau keperpus aja" tolak Tasya

"Serius gak mau kekantin" tanya Zika lagi

"Iya, gue mau baca novel diperpus"

Tasya menuju perpustakaan yang akan melewati jalan menuju rooftop, Ia jadi mengingat kejadian itu, ah cepat-cepat Ia menggelengkan kepalanya, Tasya benar-benar tidak ingin mengingat itu lagi. Ia berjalan lurus hingga Ia melihat ada sepasang sepatu didepannya, sepertinya Ia mengenali pemilik sepatu itu. Gadis itu mendongakkan kepalanya keatas, ternyata itu adalah Gerhana. Lelaki itu terus menatap Tasya tanpa mengedip dan itu membuat tasya semakin gugup

"K---kak Ger---hana?" ujar Tasya gugup

"Gue bukan kakak lo, panggil Gerhana aja" jawab Gerhana ketus dengan wajah datar

Aduh jantung gue, kenapa kejadian itu terus terngiang-ngiang sih diotak gue' teriak batin Tasya

"Lo mau kemana?" tanya Gerhana, Namun Tasya masih melamun dengan menatap wajah Gerhana

"Lo kenapa ngelamun?" tanya Gerhana

"H-hm kak, eh maksudnya Gerhana, gu--gue mau mi--mi--minta" Tasya terdiam sejenak untuk menarik napas.

"Minta apa? duit? hp? Kalau itu gue bi~" tanya Gerhana. Sa ae lu Na, gelawaknya, tapi garing kek author.

"Bu-bukan itu"

"Ya apa?" tanya Gerhana

"Gu--gue mau minta ma--maaf sama lo" ujar Tasya mencoba lebih tenang lagi agar tidak gugup

"Buat?" Gerhana semakin mengerutkan dahinya

"Ke-kejadian kemaren, ni ya gue bener bener gak sengaja Ger waktu itu, emang kursinya aja yang gak kuat nahan gue sampe jatoh kaya gitu terus kena lo dan~" Tasya mencoba menjelaskannya

"Bukan salah lo juga" balas Gerhana memotong pembicaraan Tasya

"Iya, gue minta maaf sekali lagi" ucap Tasya merapatkan kedua tangannya🙏

"Kalau mau lagi juga gak papah" ujar Gerhana menggoda Tasya

BRAK! tidak terlalu kuat, Tasya memukul tubuh Gerhana kencang sampai Gerhana sedikit meringis.

"Gue serius kok" ucap Gerhana sambil memegang tangan Tasya yang tadi memukulnya

"Apaan sih" Tasya melepaskan tangannya yang digengam oleh Gerhana.

"Maaf" ucap Gerhana

"Gue mau kekelas" Tasya meninggalkan lelaki itu, jika lama lama dia dekat Gerhana tidak baik untuk jantungnya

Sedangkan Gerhana menaiki sebelah sudut bibirnya, Ia sangat suka melihat gadis itu malu malu.

----

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang