"Anter bebeb gue pulang gih" celetuk David
"Kenapa gak lo aja?" tanya Gerhana
"Pengennya sih gitu, tapi bokap gue udah telpon dari tadi. Anterin lah Na, kakinya sakit noh" balas David
"boleh" ujar Gerhana. Asal kalian tau aja Gerhana tuh seneng banget bisa nganter Tasya cuma gak mau keliatan aja, iya gak Na?.
"Yaudah kalau gitu gue balik ya, dadah beb" David meninggalkan Gerhana dan Tasya. btw, disekolah udah mulai sepi tinggal beberapa Siswa/i yang sedang menikmati wifi gratis, lumayan kan dapet kouta gratis, bisa download drakor yang buanyak.
"Iya kak ati ati" Tasya melambaikan tangan kearah David yang berjalan menuju parkiran
"Lo tunggu digerbang aja, Gue ambil motor dulu" ujar Gerhana
"Gue bisa pulang sendiri kok" balas Tasya
"Kaki lo sakit, jalan aja pincang gitu"
"Gue gak papah"
"Udah lo tunggu sini aja, gue gak mau denger penolakan" Gerhana berjalan kearah parkiran
Gak berubah, tetep suka maksa' batin Tasya
---
Disepanjang perjalanan menuju rumah Tasya, mereka tidak banyak bicara, Gerhana hanya fokus kejalan, sedangkan Tasya menyenderkan kepalanya dibahu lebarnya Gerhana sambil menahan kakinya yang sakit.
"Lo gak papah" Gerhana memulai pembicaraan, Dia khawatir terhadap gadis yang dia bonceng
"Kaki gue sakit" ringis Tasya menahan tangisnya, pasalnya kaki dia benar benar sakit karna angin yang menerpa lukanya itu
"Mau gue bawa kedokter?" tanya Gerhana
"Ngapain kedokter, cuma luka ringan doang" sepele Tasya
"Tetep aja kan, itu aja lo sampe ngeringis, berarti itu sakit banget, Gue bawa kedokter ya" bujuk Lelaki itu yang masih fokus kejalanan ibu kota
"Bawa gue pulang aja, biar Mama gue yang obatin" balas Tasya yang masih menyender dibahu lelaki itu.
"Yaudah" mendengar itu Gerhana hanya bisa pasrah
"Ger jangan ngebut ngebut, gue takut" pegangan Tasya semakin kuat saat Gerhana mempercepat laju motornya
"Tenang aja, Lo aman kok, gue ngebut kaya gini biar lo cepet diobatin, gue gak tega ngeliat lo kaya gini" sesekali Gerhana melihat gadis itu melalui kaca spion motornya
"Lo khawatir?" tanya Tasya, saat ini Tasya sudah menegakkan badannya untuk melihat kearah Gerhana
"Iyalah" balas Lelaki itu
DEG! jantung Tasya benar benar berdebar lebih cepat dari biasanya, ucapan Gerhana membuat pipinya bersemu dan jantungnya yang tak terkontrol, ah ada apa dengan dia, kenapa setiap Gerhana kaya gini, jantungnya selalu berdebar lebih cepat.
Beberapa menit kemudian, motor besar Gerhana berhenti didepan rumah Tasya yang tampak sepi.
Pelan pelan Tasya turun dari motor Gerhana. Setelah kedua kakinya menapak di aspal, Tasya memandang Gerhana "Makasih udah nganterin gue pulang"