14

16 3 0
                                    

Keesokan harinya. Tasya terbangun dari tidurnya. Sekarang sudah jam 6.00, Tasya sudah selesai bersiap, makan, mandi, dan sebagainya. Jadi Ia tinggal berangkat kesekolah

TING' TING' Suara bel rumahnya berbunyi

"Bi ina, tolong dilihat, siapa yang datang!" suruh Ana. Tasya yang sudah selesai sarapan beranjak kedepan ketika melihat bi Ina sedang sibuk menyapu

"Biar aku aja Bi yang buka" Tasya membuka knop pintu rumahnya. Ia melihat dari atas sampai bawah keorang yang baru saja menekan bel rumahnya

Tasya melongo, seakan tak percaya, semenit setelahnya gadis itu berteriak dengan kencang. Pria itu tersenyum kepadanya

"MAH ADA BANG VINCENT!" teriak Tasya, sehingga membuat Vincent menutup kedua telinganya

"Berisik anjir, gendang telingga gue bisa pecah ni gara gara suara jelek lu" Tasya langsung memeluk Vincent dengan erat. Tasya benar benar sangat merindukan kakaknya yang satu ini.

"Gue gak disuruh masuk?" tanya Vincent. Tasya menarik tangan abangnya untuk masuk kerumahnya

Ana yang dari dapur tadi langsung menghampiri kedua anaknya "Vincent? Ini beneran kamu? Kenapa gak bilang bilang kalau mau pulang?" Ana memeluk sejenak putranya itu

Vincent Atala, adalah kakak laki-laki Tasya yang baru saja datang dari bandung. Selesai lulus SMA Vincent memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya dibandung, kakaknya bilang Ia ingin belajar mandiri. Belajar mandi sendirikah?

"Abang" panggil Tasya

"Apa?" ujar Vincent

"Kangen" Tasya memeluk abangnya lagi

"Gue juga" balas vincent yang mencubit kedua pipi adeknya "Kok lu tambah jelek sih li, kapan cantiknya, gak berubah berubah masih aja jelek, pendek, dekil lagi

"Enak aja!" Tasya mendorong tubuh abangnya dengan cukup kuat "Lu baru dateng ngeselin banget sih bang?" ujar Tasya yang membuat Vincent terkekeh

"Bang!"

"Hm."

"Gue kangen banget sama lo, lo gak kangen apa sama adik lo ini?" tanya Tasya lagi. vincent hanya mengangguk

"Abang kangen Lia?" tanya Tasya tak mengerti

"Engga"

"Lah kenapa?"

"Soalnya uang jajan gue aman, gak ada yang minta dibeliin ini itu" Vincent terkekeh kecil seraya mengacak rambut adiknya gemes

"Gemesin banget sih lu Dek" ucap Vincent

"Lia, sekarang udah pukul 6.40 nanti kamu telat sayang, berangkat gih, dianter pak maman!" suruh Ana yang berada didapur. Tasya menggelengkan kepalanya

"Aku mau libur aja ah Ma, gak mau sekolah, masih mau kangen-kangenan ama abang" balas Tasya

"Lo harus sekolah, biar gak tambah bego, lagi juga kita masih bisa ketemu pas lu pulang sekolah" suruh Vincent

"Lia, cepat kesekolah, nanti kamu telat" Ana menghampiri Lia diruang tamu

"Aku gak mau sekolah Ma" ujar Tasya

"Li---" ucapan Ana terpotong

"Sini, gue yang anter" sahut Vincent. Mata Tasya berbinar senang

"Serius bang?" tanya Tasya

"Hm."

"Yaudah ayo!" Tasya menyambar tas nya

"Tasya, Abang kamu ini baru datang, pasti capek butuh istirahat, kan bisa diantar pak Maman" ucap Ana

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang