10

27 3 2
                                    

Pagi ini seluruh murid kelas X1 IPA 3 berkumpul dilapangan, lengkap dengan seragam olahraga mereka. Para murid tengah melakukan pemanasan sebelum benar-benar olahraga. Matahari pagi ini cukup terik membuat buliran keringat mulai muncul dipermukaan wajah mereka.

"Ah elah panas amat" Caca mengusap wajahnya yang sudah memerah akibat kepanasaran

"Aduh, harusnya tadi gue bawa kipas tangan! sumpah ini panas banget, kenapa olahraganya gak sore aja sih!" Aretha ngomel-ngomel kalau dirinya merasa tidak nyaman dengan cuaca hari ini

"Pak! kita cari tempat lain aja sih pak, olahraga di Aula aja, kan aula luas, adem lagi gak langsung berpapasan dengan sinar matahari" Rita mengeluh kepada pak Bayu agar mereka tidak berolahraga dilapangan yang panas ini.

Pak Bayu mengarahkan pandangannya kearah Rita dan mendengus pelan "Bapak itu sengaja olahraga disini, agar kalian terkena sinar matahari pagi"

"Kok gitu sih Pak? Bapak mau buat kita semua jadi item? Kita gak mau item pak, cukup bapak saja" ngedumel Rita cabe cabean kelas, iya cabe cabean, penghuni kelas kami memanggil Rita dengan sebutan cabe cabean, karna bibirnya yang merah akibat liptint, bulu mata hitam akibat maskara, pipi merah yang dipakai blass on dan bedak yang berlapis lapis.

"Sinar matahari pagi itu bagus untuk kesehatan, makanya bapak ajak kalian semua olahraga disini" jelas pak Bayu

"Tapi saya tuh alergi panas tau pak, kulit saya bakalan merah kalo kepanasan" Rita masih tak mau menyerah dan terus mengoceh kepada pak Bayu yang usianya sudah mencapai kepala empat. Dasar lebay bgt sih Rita, author aja biasa aja kalau kena panas

Kesal dengan ocehan Rita, akhirnya Leon yang sedari tadi diam, langsung angkat bicara "Cabe, berisik tau gak sih, ngedumel mulu dari tadi, emang dikira lo doang kepanasan? kita semua juga kepanasan kali!"

"Tau nih" yang lain menyahut

"Ya kalian mah udah item, lah gue kan putih, scean care gue mahal tau gak sih" Rita melotot

"Berisik" Raihan ketua kelas XI IPA 3 jengah mendengar Rita. "kalo lo gak mau ikutin peraturan sekolah buat olahraga disini, mending lo pulang aja. Banyak mau banget, pake scean care aja lebay nya minta ampun, berapa sih scean care lo, sini gue beliin, palingan yang kw lo pake, liat tuh muka sama leher beda kanget, udah kaya apaan tau. Kena panas matahari aja bacotnya minta ampun, lo kira, kita semua gak panas, lo kira lu doang yang kepanasan, ngeluh mulu idup lo, dasar cabe cabean ke--" lanjutan kan nak Raihan, omongan mas raihan pedes amat sih, langsung nyes kehati ni

"Han, udah!" Alfi menarik tubuh Raihan menjauh dari Rita, bermaksud agar Raihan berhenti melempar kata kata yang menyakitkan pada Rita. Ih Alfi ganggu aja sih, orang author lagi enak enak juga liat mas Raihan galak gitu, kan coolnya keliatan!!

Mata Rita jelas merah dan berkaca kaca setelah mendengar kata kata pedas dari Raihan. Napasnya memburu dan tangannya mengepal kuat. Ia menatap Raihan dengan tatapan tajam, ingin rasanya Ia memukul Raihan habis-habisan. Sementara itu para murid yang lainnya terdiam melihat kejadian barusan. Bahkan, pak Bayu pun ikut bergeming mendengar anak muridnya berkata seperti itu kepada perempuan.

"Lo jahat!" Rita teriak. Ia tak kuasa menahan tangisnya. Hingga kini air matanya mengalir begitu saja "Gue kan gak salah apa apa sama lo, kenapa lo ngehina gue mulu!"

Alfi melirik Raihan lalu menyikut perutnya "Nangiskan tuh cewe....."

Nangis Rita semakin menjadi saat Raihan enggan minta maaf kepadanya. Sedikit cerita Rita itu menyukai Raihan pada pandangan pertama.

Flasback on

Rita berlari sekuat tenaganya agar Ia tidak dihukum oleh kakak osis. Hari ini hari pertama dia menjadi murid SMA DI CRISTAL.

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang