—
Hira merasa pusing saat meminum minuman itu. Ia memejamkan matanya sesekali, terdengar Felix dan teman-temannya tertawa.
"kenapa hir?" tanya Felix.
"pusing, ini alkohol?" tanya Hira memegang kepalanya.
"bukan lah" kata Felix tertawa sedikit.
Apanya yg bukan alkohol? jelas-jelas kini dirinya merasa sangat pusing, pikir Hira.
"yaudah yuk ikut gue" kata Felix.
"engga Lix, gue mau pulang" kata Hira agak sempoyongan.
"yaudah hayu gue anter"
Felix menuntun Hira berjalan sambil tersenyum kepada teman-temannya. Hira memejamkan mata karna kepalanya pusing sekali.
"lix, gue gakuat deh" Hira memberhentikan langkahnya.
"sama, gue juga gakuat" Felix nyengir.
Hira hampir kehilangan kesadarannya. Ia tak habis pikir bisa-bisanya Felix becanda di situasi seperti ini.
"yaudah sini gue gendong" Felix menggendong Hira sampai ke kamar atas. Iya, dia bohong. Dia tak mengantarkan Hira pulang tapi ia mengantarkan Hira ke kamar.
"dahh, turun" kata Felix.
Hira membuka matanya dan Felix merebahkan dirinya diatas kasur. Ia sadar, ini bukan kamarnya. Ia ingin berbicara kepada Felix tapi entah kenapa rasanya lemas sekali.
"Lixx—" lirih Hira memegang kepalanya sambil terpejam matanya.
"sabar," Felix membuka Hoodie nya.
Kini posisi mereka yaaa— ambigu. Hira yg terlentang diatas kasur dan Felix yg duduk di depan kaki Hira sambil membuka Hoodie nya.
Hira sadar, ini tidak benar. Hira berusaha bangun dari posisinya itu tapi tidak bisa. Pusing nya hilang sedikit dan ia bisa berbicara sedikit demi sedikit ke Felix.
"Felix, lo ngapain sih?" kata Hira sambil memegang kepalanya.
"udah, nikmatin aja" kata Felix langsung mencium leher Hira.
Apa? maksudnya apa? sebangsat itukah Felix? ia kira Felix pria yg baik, ia kira Felix tidak sebajingan ini. Benar kata Renjun, Felix tak sebaik yg Hira kira.
"apaansi Lix," Hira memberontak. "lepasin gak!" lanjutnya sambil memukul Felix.
"gaboleh ada yg milikkin lu selain gue" ucap Felix tiba-tiba sambil terus menerus menciumi Hira.
"hah?" kini Hira sepenuhnya sadar.
"gue suka sama lo, gue mau lo jadi milik gue, bukan renjun" kata Felix berbisik ditelinga hira dengan deep voice nya.
Hira terkejut. "LEPASINN FELIX!" kata hira berusaha melepaskan cengkraman dari tangan Felix.
BRUGH!
"BAJINGAN LO FELIX!"
Jaemin langsung menendang tubuh Felix sampai jatuh tersungkur ke samping kasur. iya, tadi itu yg bicara Jaemin yg tiba-tiba datang, bukan Renjun. Renjun terkejut saat ia mendobrak pintu, tiba-tiba jaemin datang dan mengatakan itu.
Karna setiap ruangan disitu kedap suara jadi Renjun teriak teriak diluar kamar tidak akan terdengar dari dalam.
Jaemin, Haechan dan Jeno pun memukuli Felix sedangkan Renjun berlari ke arah Hira dan memeluknya. Hira menangis dalam pelukan Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] If You | Huang Renjun ✔
Fanfic❝Aku berjanji pada semesta akan selalu melindungimu dimana pun kamu dan aku akan mendampingimu sampai kamu menghembuskan napas terakhir. Jika semesta tidak mengizinkannya, kan ku titipkan dirimu pada rembulan yang menghiasi semesta.❞ -Huang Renjun...