—
Saat ini Jam pelajaran olahraga telah dimulai. Tetapi Renjun izin sakit jadi dia tidak bisa ikut pelajaran ini. Praktik kali ini adalah Lari. Setelah lari Hira pun menghampiri guru olahraga, Sehun.
"pak Sehun" ucap Hira sambil berlari kecil ke arah Sehun. "yg udah lari boleh istirahat pak?" tanyanya.
"boleh ko," ucap pak Sehun sambil tersenyum.
"oke makasih pak"
Hira langsung berlari menuju ruang UKS. Ia pun membuka pintu secara perlahan. Terlihat ada Renjun sedang duduk diatas ranjang sambil memegangi kepalanya.
"njun" Hira menutup pintu.
Mendengar namanya dipanggil, ia pun menoleh ke arah sumber suara tersebut.
"udah diobatin?" tanya Hira sambil duduk di tempat duduk yg sudah disediakan.
"udah" Renjun tersenyum sedikit.
Hening, mereka tak mengeluarkan 1 kata pun. Suasana menjadi canggung.
"kenapa lo ngedorong Felix?" tanya Hira memecahkan keheningan.
"kenapa?" tanya Renjun sinis. "ga terima cowoknya gue dorong?" lanjutnya.
"eh—" Hira terkejut. "bukan gitu njun, tap—tapikan kalo lo ga dorong Felix sampe jatuh lo gaakan terluka gini" lanjut Hira.
Renjun memejamkan matanya sambil menunduk sedikit, tangannya memegang kepalanya, ia pun menghela napas kasar.
"kenapa sih seneng banget nyakitin diri sendiri?" tanya Hira.
"orang yg gue sayang ngerasa terancam sama seseorang, menurut lo gue harus diem aja?" Renjun menatap Hira.
Hira terkejut, orang yg dia sayang? maksudnya— Hira? Pikirnya.
"terus gue harus ngeliatin lo doang ketika lo ngerasa ketakutan?" kata Renjun masih menatap Hira. "Lo pikir gue ga emosi ngeliat air mata lo jatuh gara-gara si bajingan itu?" ucap Renjun.
Hira terdiam, ia tak menatap Renjun. Ia pun merasa bersalah.
"stop bikin gue khawatir hir," kata Renjun.
"..gue gamau ngeliat lo nangis lagi"
"..gamau ngeliat lo ngerasa ketakutan lagi" ucap Renjun serius.
Hira menatap Renjun, Hira tak bisa menahan tangisnya, matanya sudah berkaca-kaca.
"..dan jangan nahan gue pas lagi bonyokin si bajingan itu"
"..gue benci sama orang yg bikin lo nangis, paham?" final Renjun.
Hira menangis sambil menundukkan kepalanya. Ia merasa sangat bersalah atas terlukanya Renjun.
"gausah nangis, jangan bikin gue benci sama diri gue sendiri hir" ucap Renjun.
Hira mengusap air matanya. Lalu menatap Renjun.
"gue sayang sama lo njun" ucap Hira menahan tangisnya.
Kali ini Renjun yg terkejut mendengar perkataan Hira. Jadi ternyata selama ini cintanya tak bertepuk sebelah tangan?
"gue sayang sama lo njun, gue gamau lo terluka lagi karna gue" Hira makin menangis.
"..maaf kalo gue selalu nyeret lo dalam masalah gue" ujar Hira.
"..gue ngerasa terlindungi karna kehadiran lo"
"..gue ngerasa aman ketika sama lo"
"..gue—"
"jadi pacar gue hir" Ujar Renjun tersenyum sambil mengelus kepala Hira.
Belum selesai berbicara, omongan Hira dipotong oleh Renjun. Finally, Renjun nembak Hira.
Hira yg tadinya menunduk langsung melihat ke arah Renjun.
Renjun turun dari ranjang, ia pun berlutut didepan Hira dan menggenggam tangan Hira.
"gue sayang sama lo, makanya gue berusaha buat selalu ada ketika lo butuh," ujar Renjun tersenyum. "selama ini gue cinta sama lo hir, cuman gue baru berani nyatainnya sekarang." lanjutnya.
"..gue muak ngeliat lo deket-deket sama jaemin dan gue benci sama si bajingan itu yg selalu gangguin lo terus" lanjutnya.
"..gue mau bonyokin orang orang yg nyakitin lo tanpa mereka nanya kenapa gue ngelindungi lo."
"Lo mau kan jadi pacar gue?" tanya Renjun sambil menatap Hira.
Hira tak bisa menahan tangisnya. Ia terharu karena terlihat Renjun sangat sayang padanya. Ia merasa bersalah dan juga senang karena cintanya terbalaskan.
"iya, gue mau jadi pacar lu njun." Ucap Hira tersenyum.
❤️
astagaaaa random banget gak sih gaes? tadinya nangis nangisan eh malah si renjun nembak wkwk ya ampun wkwk vomentnya yaa^^
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] If You | Huang Renjun ✔
Hayran Kurgu❝Aku berjanji pada semesta akan selalu melindungimu dimana pun kamu dan aku akan mendampingimu sampai kamu menghembuskan napas terakhir. Jika semesta tidak mengizinkannya, kan ku titipkan dirimu pada rembulan yang menghiasi semesta.❞ -Huang Renjun...