Chanyeol tergopoh-gopoh mengikuti langkah Yeri yang panik. Tubuh tambunnya harus berkerja ekstra keras agar bisa menyamai langkah Yeri. "cepat Chanyeol, Dokter Park meminta kita kelantai tiga. Pasien kamar dua tiga sekarat."
"iya aku tau." Chanyeol berusaha terus berlari walaupun merasa kedua lututnya ikut goyah menahan berat badannya. Tubuhnya yang bisa dikatakan gemuk itu kadang tidak bisa diajak kompromi jika harus berlari seperti ini.
Setelah menangani keributan yang terjadi dikamar pasien. Akhirnya Chanyeol bisa bernafas lega. Perkerjaannya sebagai perawat menututnya harus selalu siaga dalam sutuasi apapun.
"sudah kubilang kau itu harus diet Chanyeol. Tubuh besarmu itu bisa membunuhmu." Yeri adalah salah satu teman yang paling dekat dengan Chanyeol selama ia bekerja dirumah sakit. Kebanyakan pekerja disana menghindarinya terutama para wanita yang memandang remeh dirinya. Pria gemuk, wajah berjerawat, kaca mata tebal belum lagi rambut klimis yang membuat Chanyeol terlihat culun dan ketinggalan jaman.
"aku sudah berusaha diet, tapi tetap saja berat badanku tidak turun-turun." jawab Chanyeol sambil menyandarkan tubuhnya di kursi.
"diet apanya, kau berolahraga sebentar lalu makan lagi sesuka hatimu." cecar Yeri sedikit pedas. Bukannya apa-apa, temannya satu itu sudah lama ingin kurus dan sehat. Tapi belum terealisasikan juga sampai sekarang.
Dua orang perawat lewat didepan mereka. Siapa lagi kalau bukan si penggosip Joy dan Nayeon. Dua sekawan yang tak pernah bisa ramah kepada Yeri dan Chanyeol.
"kau tau tidak? kudengar dokter Byun mau menikah."
"benarkah?"
"iya gosipnya sih begitu."
Yeri langsung merasa kupingnya panas, ia beralih ke Chanyeol. Benar saja dugaannya teman gendutnya itu langsung berwajah muram. "ish mereka ini! Berhenti membicarakan dokter Byun!" hardik Yeri.
Joy dan Nayeon yang merasa terpanggil langsung melihat kearah Yeri. "kenapa ha? Cemburu kau ha? Kalau dokter Byun mau menikah. Tolonglah sadar diri, kau tak pantas cemburu pada anak pemilik rumah sakit ini."
Yeri berniat berdiri menghampiri teman sejawat menyebalkannya itu. Namun langsung dihalangi oleh Chanyeol. "biarkan saja mereka. Lagipula mereka tak tau kalau aku yang menyukai dokter Byun." bisik Chanyeol.
Yeri menahan geram dan duduk kembali. "iya tapi tetap saja aku kesal dengan beritanya dan cara mereka berbicara."
"dasar aneh." hujat Joy yang diangguki Nayeon. Mereka berlalu dengan wajah angkuhnya. Yeri harus sering bersabar jika menghadapi dua penggosip bermulut pedas itu.
Chanyeol mencoba menahan sakit. Dunia itu keras, ia cukup tau diri siapa dirinya. Chanyeol hanya anak pedagang ikan dari kampung. Bukan berasal dari keluarga kaya dan terhormat seperti pujaan hatinya. Dari segi fisik mereka juga betolak belakang, bagai langit dan bumi. Belum lagi tentang orientasi seksual, Chanyeol tak pernah mendengar kalau dokter Byun menyukai lelaki. Sebenarnya sejak awal dia memang sudah tak punya harapan. Tapi karena rasa sukanya semakin hari semakin bertambah, ia dengan tidak tau diri jatuh pada pesona seorang dokter Byun.
...
Chanyeol menatap hujan yang membasahi taman rumah sakit. Dedaunan layu bersorak senang bermandikan air hujan. Bertolak belakang dengan keadaan hatinya yang layu. Ia merasa matanya memanas, serasa ingin menangis, namun ia tahan. Bayangan seseorang menari didalam pikirannya bak cairan adiktif yang tak mau pergi.
Yeri sekarang sedang menangani operasi, orang satu-satunya yang biasa mendengar keluh kesahnya. Chanyeol merasa kesepian dan butuh teman bicara. Hatinya sedang kacau dan sakit mendengar berita yang santer terdengar hari ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER BYUN DAN PERAWAT PARK (CHANBAEK)
FanfictionChanyeol bekerja sebagai perawat disalah satu rumah sakit di kota Seoul. Disana ia bertemu dengan dokter muda bernama Baekhyun yang menarik perhatiannya. Perbedaan fisik, kedudukan, rasa tidak percaya diri, keegoisan, dan keraguan orientasi seksual...