8. Kencan

2.4K 441 89
                                    

Chanyeol mengalihkan matanya dari Baekhyun. Sungguh ia tak kuat jika harus langusung menatap mata itu. baekhyun kecewa dan jijik padanya dan Chanyeol tau diri untuk tak berdekatan dengan Baekhyun lagi. Chanyeol perlahan mundur lalu berbalik dan pergi masuk kedalam apartemennya, meninggalkan Baekhyun dan Kai diluar.

Kai langsung menggedor pintu apartemen Chanyeol. “Bukaaa! Kau harus memberitahuku dulu dimana Kyungsoo berada?”

Baekhyun menutup mulut syok, ia hampir saja terjerembab ke lantai jika tidak berpengangan pada dinding. Jadi selama ini Chanyeol adalah seoarang gay dan pria itu ternyata tengah menyukai seorang lelaki yang bernama Kyungsoo. Baekhyun tak mau mempercayai semuanya. Ia kecewa dengan jalan cerita hidupya.

Chanyeol memang gay tapi kenapa lelaki itu malah menyukai orang lain dan bukan dirinya. Baekhyun telah lama menyimpan rasa seorang diri dan itu bukan hal yang mudah. Tapi cintanya bak gayung yang tak bersambut. Baekhyun berlari meniggalkan apartemen Chanyeol. Ia perlu udara luar untuk menghentikan detak jantungnya yang menggila karena terkejut dan rasa sakit hati yang ia rasakan.

Baekhyun memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, air matanya jatuh menyentuh pipi. Isakannya tak dapat ditahan lagi. Baekhyun merasa hancur, ini jelas salah ia hancur untuk seseorang yang bukan kekasihnya.

“hiks, keparaaat!” Baekhyun memukul stir mobil. Melampiaskan rasa kecewanya pada benda mati itu.

.
.
.

Malam kian larut dan Chanyeol tak berhenti menangisi dirinya sendiri. Orang bilang pria yang menangis adalah pria yang cenggeng dan lemah. Chanyeol tak peduli jika disebut lemah. Apapun yang berkaitan dengan Baekhyun ia akan menjadi lemah.

“kau bohong!”

Yeri menjauhkan ponselnya dari telinga ketika suara Chanyeol meneriakinya diujung sana. Wanita itu tentu saja terkejut dan kebingungan. Chanyeol menelepon tengah malam dan langsung berteriak padanya.

“yak! Bodoh! Ada apa denganmu? Kenapa kau mengatakan aku berbohong?” Yeri ingin memaki Chanyeol namun ketika mendengar suara tangisan ia berubah panik.

“Chanyeol? apa yang terjadi denganmu?” Yeri bertanya khawatir.

“Baekhyun jijik padaku hiks, di-dia ternyata tidak suka dengan pria gay.”

Yeri menganga syok. “bukannya pria itu juga menyukaimu? Dia juga gay Chanyeol!”

“berhenti menghiburku, kau pikir aku akan bahagia dengan perkataanmu!” Chanyeol langsung mematikan ponselnya. Ia juga jadi kesal pada Yeri. Dugaan Yeri semuanya tak ada yang benar, temannya itu hanya berniat untuk menghiburnya dengan kebohongan.

Chanyeol muak dengan semuanya, ia akan mencari cara untuk berhenti bekerja di rumah sakit dan mencari pekerjaan yang lain.

.
.
.

Hari yang suram untuk Chanyeol, walaupun matanya membengkak Chanyeol berusaha untuk menyembunyikan wajahnya yang sembab dari penglihatan orang-orang. Chanyeol terus berjalan menunduk agar tidak ada yang sadar dengan wajah anehnya, walaupun tanpa menundukmu tetap tak akan ada orang yang memeperhatikannya.

“dokter Byun, bisa bicara sebenatar? Ada hal penting yang ingin saya sampaikan.”

Deg

Chanyeol tertegun ketika mendengar nama Baekhyun. Tubuh besaranya terpaku, Chanyeol tak bisa untuk tidak menoleh. Hatinya hancur bagaikan diremukkan hingga hanya tinggal serpihannya saja. Baekhyun melewatinya begitu saja tanpa ada sapaan dan senyuman manis seperti biasa. Chanyeol memengang dadanya yang berdenyut sakit.

Langkah itu semakin menjauh, tak ada tanda-tanda pria manis itu akan menoleh kebelakang. Chanyeol berusaha untuk tidak menangis, ini di rumah sakit. Semua orang kan menatapnya aneh.

DOKTER BYUN DAN PERAWAT PARK (CHANBAEK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang