Maaf author baru bisa meneruskan cerita ini sekarang. Untuk yang sudah lupa, boleh dibaca2 kembali hehehe.
Chanyeol serius dengan rencananya yang ingin berubah. Pagi sekali dia sudah datang ke tempat gym khusus untuk menurunkan berat badan sesuai dengan arahan Hwasa. Wanita itu merekomendasikan sebuah tempat olahraga yang telah terkenal untuk menurunkan berat badan. Tak masalah jika ia harus membayar dua kalipat dari tempat gym biasanya. Disini juga didampingi oleh dokter ahli gizi, jadi semua yang dilakukan terkontrol dengan baik.
"Dia temanmu?"
Hwasa mengangguk ketika salah satu trainer gym disana bertanya padanya.
Chanyeol langsung merasa insecure melihat tubuh pria itu yang telah terbentuk bagus dengan otot-otot yang pas di tubuhnya. Apa mungkin tubuhnya juga bisa berubah menjadi seperti itu suatu saat nanti."Namanya Park Chanyeol. Dia ingin membuat berat badannya menjadi ideal. Kira-kira berapa lama waktu tercepat untuk membuat tubuh temanku menjadi lebih enak dilihat sedikit?"
Lelaki muda itu tampak berfikir sejenak dan memperhatikan Chanyeol dari atas sampai bawah. "Hem, mungkin sekitar enam bulan kalau dia rutin olahraga dan bisa menjaga pola makannya dengan baik."
Chanyeol sedikit tersenyum kecut. Enam bulan terlalu lama baginya. "Apa tidak bisa dalam waktu dua bulan saja?" tanyanya tak sabaran.
"Berat badanmu harus diturunkan dulu. Mungkin kalau badanmu sekurus Hwasa baru bisa dalam waktu cepat untuk membentuk otot. Kenapa kau terburu-buru sekali? Nikmati saja prosesnya."
Chanyeol tersenyum canggung. Mungkin memang ia yang terlalu tak sabaran.
"Dia ingin menunjukkan tubuhnya kepada kekasihnya." ujar Hwasa.
"Jaman sekarang kebanyakan wanita memang menginginkan tubuh lelaki yang ideal. Tapi jangan khawtir sebenarnya tubuh sehat saja sudah cukup. Jika pasanganmu mencintaimu sepenuh hati tentu dia tak akan mempermasalahkan hal ini." jawab trainer gym muda itu sedikit menohok untuk Chanyeol.
Selama ini Baekhyun tak pernah berkomentar tentang tubuhnya. Baekhyun selalu menerimanya apa adanya. Tapi Chanyeol hanya ingin merasa pantas untuk Baekhyun.
_____
Hujan semakin deras, Yeri menghela nafas untuk kesekian kali. Perawat cantik itu ingin segera pulang ke rumah dan berbaring diatas kasurnya yang empuk.
"Kalau hujan begini terus, kapan kita akan pulang?" keluh Yeri.
"Tunggu saja sampai hujannya berhenti." Chanyeol juga ingin segera pulang. Jarak antara koridor rumah sakit dengan halte didepan cukup jaub jika mereka harus menerobos hujan. Dipastikan pakaian mereka akan basah total. Chanyeol juga tak ingin terserang demam setelah ini.
"Ah, aku ada ide. Bagaimana kalau kau hubungi saja dokter Byun. Siapa tau dia juga akan pulang. Kita bisa menumpang di mobilnya setidaknya sampai halte depan." Yeri baru yakin Baekhyun tak akan keberatan jika Chanyeol yang memintanya.
Wajah Chanyeol berubah merah. Walaupun Baekhyun adalah kekasihnya, Chanyeol malu jika terlalu merepotkan Baekhyun. Bagaimana nanti jika lelaki itu sedang sibuk dan merasa keberatan.
"Ayalah, Chanyeol. Hanya ini satu-satunya cari kita untuk pulang. Dokter Byun juga ada di rumah sakit hari ini." bujuk Yeri, selain ingin menumpang pulang. Yeri juga ingin melihat perkembangan hubungan antara Chanyeol dan dokter Byun.
"Baiklah, aku akan menghubunginya." karena paksaan Yeri. Chanyeol memberanikan diri untuk menghubungi Baekhyun.
Sudah tiga kali Chanyeol berusaha menghubungi Baekhyun namun belum tidak ada jawaban. "Tidak diangkat, mungkin dia sedang sibuk sekali."
KAMU SEDANG MEMBACA
DOKTER BYUN DAN PERAWAT PARK (CHANBAEK)
FanfictionChanyeol bekerja sebagai perawat disalah satu rumah sakit di kota Seoul. Disana ia bertemu dengan dokter muda bernama Baekhyun yang menarik perhatiannya. Perbedaan fisik, kedudukan, rasa tidak percaya diri, keegoisan, dan keraguan orientasi seksual...